Leon yang shift siangnya yang penuh dengan pasien-pasien yang sangat mengganggunya berjalan masuk kedalam ruangan istirahat untuk bertemu dengan teman baiknya, Chris yang sudah lebih dahulu menyelesaikan shift nya.
"Hahh" desahnya dengan penuh kelelahan sambil menyenderkan badannya di kursi.
Ia melihat Chris sudah merebahkan badannya di kasur yang berada di ruangan tersebut sambil mengecek handphone nya.
"Cukup lama hari ini" komennya melihat Leon yang terlihat kehabisan energi.
Leon menegakkan badannya dan memasang sebuah muka yang terlihat kecut. Ia membuka mulutnya mulai menjelaskan mengenai permasalahan pasien-pasiennya.
"Kau tahu? Bu Ina yang sudah diberitahu untuk berhenti mengkonsumsi makanan instan tidak mendengarkan anjuran itu dan mengalami penurunan feromon lagi"
"Lalu Dania yang mengalami permasalahan kelenjar feromon karena penggunaan inhibitor yang terlalu sering kembali mengalami permasalahan yang sama karena masalah yang sama juga"
"Dan Lex alpha bajingan itu kembali berpura-pura mengalami permasalahan hormon untuk bertemu denganku sambil beralasan bahwa aku yang harus mengecek dirinya karena aku yang paling mengetahui mengenai kondisi dirinya"
Berbagai macam keluhan keluar dari mulut Leon mengenai pasien-pasiennya membuat Chris hanya dapat terkikik kecil.
"Apa yang salah dengan orang-orang ini, apa sesusah itu untuk mengendalikan diri untuk kebaikan diri mereka sendiri" lanjutnya lalu akhirnya kembali menyenderkan
"Mereka tidak akan menjadi pasien kalau mereka bisa menjaga diri mereka sendiri, lagipula gajimu juga datang dari mereka" jawab Chris tanpa mengalihkan pandangannya dari handphone nya.
Leon hanya memutarkan matanya dan kemudian berdiri dan merebahkan dirinya di ranjang yang berada di sebelah tempat Chris merebahkan badannya.
"Oh iya, bagaimana dengan kegiatan kemarin?" Chris kembali bertanya setelah mengingat bahwa materi yang dibawakan oleh temannya di sesi mengajar adalah materi yang paling tidak disukainya.
Mendengar pertanyaan tersebut Leon hanya diam, beberapa detik kemudian ia menghelakan nafasnya dan kembali membuka mulutnya.
"Ya begitulah, ada baiknya mereka bisa memahaminya dengan cepat tanpa perlu ku jelaskan berulang-ulang" jawabnya singkat.
Leon dan Chris adalah sepasang sahabat sejak masa kuliahnya karena keduanya sama-sama memilih untuk menjadi dokter spesialis ABO. Di antara keduanya, Leon sebenarnya tidak berencana untuk menjadi spesialis ABO karena ia berencana untuk menjadi dokter spesialis anak tetapi setelah mendapatkan anjuran dari pembimbingnya membuat dirinya berganti pikiran, berbeda dengan Chris yang dari awal mengetahui bahwa bayaran dari dokter spesialis ABO termasuk cukup tinggi apabila dibandingkan dengan beban kerjanya.
Kegiatan pengajaran kepada anak-anak sekolah yang sudah dilakukan oleh Leon dan Chris selama 2 bulan tersebut juga merupakan salah satu program yang harus dilakukan oleh dokter-dokter spesialis ABO sehingga mau tidak mau mereka harus menyelesaikan kegiatan tersebut.
"Oh iya aku baru ingat Ella memintaku untuk memberitahu dirimu kalau Mrs. Beth mencari dirimu dan memintamu untuk datang ke ruangannya setelah shift mu selesainya" ucap Chris.
"Apa kau membuat masalah?" lanjutnya.
Sebuah geraman kecil kembali keluar dari mulut Leon, ia merasa sangat lelah dan hanya ingin untuk beristirahat tetapi entah mengapa atasannya benar-benar tidak membiarkan dirinya beristirahat.
"I don't know " Leon menjawab dengan malas dan langsung memberdirikan badannya lalu keluar dari ruangan istirahat.
***
Leon masuk mengetuk pintu ruangan atasannya dan membuka pintu kayu tersebut setelah mendengar jawaban dari sang atasan. Ia kemudian mendekati meja yang penuh dengan tumpukan kertas tersebut dan mendudukkan dirinya di kursi besi yang berada di depannya.
"Leon, apa kamu tahu kesalahanmu?" tanya Mrs. Beth dengan nada yang kurang mengenakkan.
Mendengar pertanyaan tersebut Leon hanya dapat meneguk air ludahnya, ia yakin ia tidak melakukan kesalahan apapun tetapi melihat sang atasan yang biasanya periang dan hobi bercanda mengeluarkan ekspresi serius membuat dirinya mengingat kembali semua kelakuannya.
"Maaf Ms. Beth" jawabnya dengan pasrah.
"Maaf karena?" Mrs. Beth kembali bertanya.
Tentunya Leon tetap terdiam karena ia benar-benar tidak mengetahui kesalahan apa yang sudah dilakukannya. Leon benar-benar termenung dengan dalam hingga ia tidak menyadari wajah Mrs. Beth yang sudah berubah di depannya.
"AHAHAHA ya ampun Leon kamu ini lucu sekali"
Kalimat tersebut membuat Leon mengangkat kepalanya dan melihat sang atasan yang tertawa terbahak-bahak. Sejujurnya ia menyesali sudah kebingungan memikirkan kesalahannya hingga ia melupakan bahwa Beth Arden adalah seorang Beta Tua yang memiliki hobi menggoda para anak didiknya. Belum lagi statusnya sebagai teman dari Estrella atau yang lebih sering dipanggil Ella anak dari Beth membuat ia sudah terbiasa dijadikan target sasaran keusilan pasangan ibu dan anak tersebut.
"Aduh sudah lama aku tidak menggodamu" lanjut Mrs. Beth membuat Leon hanya dapat menunjukkan muka datarnya.
"Ah sudah dulu untuk bercandanya. Ada sebuah tugas yang akan kuberikan kepadamu" Mrs. Beth berbicara sambil menyodorkan sebuah kertas biodata pasien.
Leon memicingkan matanya sambil membaca tulisan demi tulisan yang tertera pada kertas tersebut lalu mengarahkan mukanya yang penuh dengan kebingungan kepada Mrs. Beth.
"Apa kau mengenal dia?" tanya Mrs. Beth.
Pertanyaan tersebut hanya dibalas dengan sebuah gelengan kepala oleh Leon.
"Darrion Navarro, seorang aktor yang saat ini sedang naik daun" Mrs. Beth mencoba untuk menerangkan identitas dari pasien yang berada di kertas tersebut.
Mrs. Beth pun melanjutkan penjelasannya setelah melihat Leon yang masih tampak kebingungan walaupun sebenarnya Omega tersebut bukannya tidak bisa membaca data yang ada pada kertas melainkan mengapa ia diberitahu mengenai Alpha tersebut.
"Agensinya memindahkan dia ke rumah sakit ini setelah mendengar kita memiliki divisi terapi ABO"
"Tetapi yang menjadi masalahnya adalah dia bukanlah seorang Alpha biasa, dia adalah seorang Alpha Dominan"
Mrs. Beth menghelakan nafasnya dan kemudian melanjutkan dirinya.
"Aku tahu kau tidak menyukai diperlakukan berbeda karena status dominanmu tetapi kau satu-satunya dokter di divisi kita yang merupakan seorang dominan dan akhirnya atasan memintamu untuk menjadi terapis pribadinya dengan harapan kau mungkin juga merasakan permasalahan yang dialaminya"
"Tentunya kasus ini juga akan dinilai tinggi untuk track record mu jadi usahakan untuk menanganinya dengan baik"
Leon hanya dapat menganggukkan kepalanya sambil memegang kertas tersebut, ia memang memiliki kebencian tersendiri kepada Alpha karena sifatnya yang selalu ingin mendominasi gender lainnya tetapi apabila sudah berurusan dengan pekerjaan maka tidak ada yang dapat dilakukannya untuk menolak.
***
To Be Continued
(17 / 05 / 2024)
KAMU SEDANG MEMBACA
[bxb] Omegaphobic
Teen FictionKisah cinta antara seorang Alpha yang membenci Omega dan Omega yang membenci Alpha tetapi seperti pepatah tak kenal maka tak cinta, sebuah kisah romansa mulai tumbuh diantara keduanya yang sedang menempuh jalan untuk menghilangkan rasa benci tersebu...