Happy Reading.......
________________________________________Hari berjalan seperti biasanya baik Melvin maupun Joelano sama-sama fokus dalam pekerjaannya, kerja keras mereka membawa mereka ke kehidupan yang lebih sukses. Tidak banyak interaksi yang terjadi pada mereka berdua, bahkan dalam satu bulan ini mereka hanya bertemu satu kali saat di restoran waktu itu. Melvin terkadang mengirim pesan pada Joelano meskipun pesannya hanyalah basa basi saja. Namun Joelano tetaplah Joelano, pria cuek dan gengsi juga, ia selalu menolak jika ajakan Melvin untuk bertemu ya hanya sekedar menjalin persahabatan saja.
Hari ini adalah ulang tahun Maya, adik Melvin, Keluarga Anthon mengundang keluarga Agung untuk hadir dalam acara sederhana ini yang dihadiri oleh dua keluarga dan teman-teman dekat Maya. Meskipun Joelano melarang siapapun memberitahukan kebenarannya pada Melvin, tapi Tuan Anthon dan yang lainnya tetap menganggap keluarga Agung adalah besannya.
Acara sederhana ini digelar dengan lancar dan meriah, tiba saatnya makan malam. Tamu yang lain sudah pulang hanya menyisakan Tuan Agung, Nyonya Ambar dan Joelano.
Maya:"Om Tante Kakak Lano, makasih yah udah hadir diacara ulang tahun aku, makasih juga kadonya hehe". Maya ini orangnya ramah dan mudah berbaur dengan orang lain, jadi tidak heran jika ia juga dekat dengan keluarga Joelano.
Mama:"Sama-sama Cantik, semoga panjang umur dan menjadi wanita yang sukses yaa kelak".
"Aamiin". Ucap mereka semua.
Mami:"Ya sudah, ayo kita makan dulu, ngobrolnya lanjut nanti aja diruang keluarga, kan mas mba sama Lano juga mau nginep disini".
Mama:"Ah, iya Mba, ya udah ayo makan".
"Selamat makan semuanya".
Mereka semua menikmati makanannya sambil sedikit bercengkrama. Setelah makan mereka semua kumpul di ruang keluarga hanya sekedar mengobrol saja sambil menikmati cemilan dan buah-buahan. Tuan Anthon, Tuan Agung, Melvin dan Joelano sibuk membahas perkejaan, Mami Mama sibuk julid, Miko dan istrinya sudah pulang, Maya dan Anggi temannya membicarakan Starboy dikampusnya.
Melvin melirik Joelano yang fokus pada Ipadnya namun tetap sesekali itu nimbrung pada obrolan mereka.
'Fokus banget, lagi apa si?'. Tanya Melvin dalam hatinya sambil terus curi-curi pandang.
Joelano yang merasa bolak-balik di tatap pun menoleh kearah Melvin. Ia menangkap basah Melvin menatapnya, sedangkan Melvin gelagapan dan jadi salah tingkah. Joelano menggeleng kepala pelan.
Joelano:"Om, aku tidur di kamar tamu dimana?".
Maya:"Halah, Ka Lano biasanya juga tidur sama Ka Melvin". Saut Maya.
Mami:"May!". Tegur Mami, jangan sampai Maya keceplosan nanti.
Maya:"Lah kan emang iya Mami, Kak Melvin mana mau tidur kalau gak sama kak Lano". Ucapnya tanpa sadar.
Mami:"Mayaaaa!". Mami menegur dengan keras, barulah Maya sadar dengan ucapannya.
Maya:"Ups, sorry". Maya menutup Mulutnya rapat dengan kedua tangannya sambil merutuki mulutnya yang tidak bisa direm ini. Buru-buru ia menarik Anggi untuk tidur di kamarnya.
Melvin mengernyitkan dahinya, perasaan ia tidak pernah tidur berdua dengan Joelano, jangan kan minta tidur berdua bertemu saja baru 3 kali ini mana sempat ia memintanya, kecuali.....?
Melvin:"Maksudnya apa Mami?".
Mami:"Eum, i-itu.. gak tau Mami juga, Maya kan emang kadang suka mengada-ngada hehe". Ucap Mami dengan canggung, Mama pun mengangguk canggung juga.
Mami:"Ah iya Lano, tidur di kamar atas sebelah kamar Melvin aja gakpapa kok, nanti Mama Papa kamu tidur di kamar tamu utama". Ucap Mami mengalihkan perhatian. Jeolano mengangguk dan pergi kekamar tamu yang diucapkan Mami.
KAMU SEDANG MEMBACA
my greatest man's wife
RandomKetika Joelano si pria dingin nan cuek harus menikah dengan Melvin, pria yang memiliki keterbelakangan mental. Suaminya, Melvin harus melakukan pengobatan demi kesembuhannya. Apakah usaha Joelano untuk menyembuhkan Melvin akan berhasil?. Lets see! #...