Bab 35-Three girls and All star

4.6K 165 43
                                    


𝗛𝗔𝗣𝗣𝗬 𝗥𝗘𝗔𝗗𝗜𝗡𝗚 𝗔𝗟𝗟 🌷🤍

*****

Suasana rumah dirgantaranio penuh keheningan, hanya ada suara tangis clara yang menggema di ruang tamu, Galvin yang ada di sana terus menenangkannya. Kejadian yang baru menimpa papa clara membuat keluarga dirgantaranio syok sekaligus marah. clara sangat emosi setelah tau semua ini adalah ulah Alvaro.

"Sampai kapanpun gue benci sama lo al" ucap Clara penuh emosi

Galvin masih stay memeluk clara sambil mengelus rambutnya dengan lembut.

Pagi tadi Nio dan juga Aiden pergi ke perusahaan mereka yang ada di Bekasi, saat sampai di sana mereka dikejutkan dengan keberadaan polisi yang akan menangkap Nio. Saat ditanya kenapa seperti itu polisi tersebut menjawab bahwa Nio telah melakukan korupsi dan perusahaan tersebut ia dapatkan dengan cara licik. Aiden yang mendengar itu penuh emosi dan bertanya siapa yang berani memfitnah papanya. Polisi tersebut mengatakan bahwa yang melaporkan atas nama Alvaro arkata bagaskara anak dari bapak Alvin.

Aiden mati-matian mengatakan bahwa papanya tidak salah namun polisi tersebut membantah ucapan Aiden dan menjawab sudah ada bukti yang akurat dari Alvaro, data tersebut yang membuktikan bahwa Nio telah melakukan tindakan korupsi. Polisi tersebut langsung membawa Nio meninggalkan Aiden. Saat pulang kerumah Aiden menceritakan semuanya ke keluarganya, Clara dan Mella yang mendengar kabar itu langsung tertunduk lesuh. Sekarang Aiden tengah menenangkan mamahnya dikamarnya sedangkan Galvin disamping Clara. Tadi saat di perjalanan Aiden mengabari Galvin tentang masalah tersebut, mendengar itu Galvin langsung pergi menuju rumah Clara.

"Lo tenang aja la, gue janji bakal bebasin om Nio" ucap Galvin

Clara melepas pelukan galvin lalu mengusap air matanya.

"Kenapa al sejahat itu sih vin, gue bener-bener ngga nyangka" ucap Clara

"Gue ngga kaget lagi sih la, yang diomongin orang-orang tentang Alvaro semuanya hanya karangan, gue yang udah lama kenal alvaro"

"Kalo lo butuh sandaran gue selalu ada buat lo la, jadi jangan sungkan buat minta bantuan ke gue" ucap Galvin

Clara mengangguk. "Makasih vin, sekarang gue mau fokus mikirin bagaimana caranya membebaskan papa dari fitnah Alvaro"

Galvin memegang tangan Clara sambil memandangnya dengan dalam, Clara yang mengerti langsung memeluk Galvin. Clara menyayangi Galvin seperti ia menyayangi Aiden, jadi jangan kaget interaksi antara galvin dan juga Clara. Kemudian Clara dan galvin langsung menuju ke atas untuk melihat keadaan Aiden dan juga Mella sambil membawa air minum.

*****

Di siang hari yang terik ini, terlihat sebuah mobil berhenti di depan gerbang rumah Derrick, lalu keluarlah seorang gadis yang tak lain adalah Amara yang membawa 2 tote bag di tangannya.

Setelah Amara turun, ia menyuruh pak Tatang yang mengantarnya untuk pulang terlebih dahulu dan akan meneleponnya jika ia akan pulang nanti.

Pak Tatang yang mendapat perintah dari anak majikannya itu pun pergi meninggalkan Amara yang berjalan memasuki rumah Derrick. Seperti biasa, satpam yang ada di sana langsung membukakan gerbangnya ketika melihat keberadaan Amara.

Amara berjalan menuju pintu, lalu ia menekan tombol bel yang ada di samping pintu, tak lama kemudian pintu terbuka dan menampakkan seorang wanita yang tak lain tante Lia.

Tante Lia yang melihat Amara datang sedikit terkejut. "Loh Amara sayang, ada apa ke sini?" tanya tante Lia

"Erricknya ada di rumah tan?" tanya balik Amara

THREE GIRLS AND ALL STARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang