اَلسَلامُ عَلَيْكُم وَرَحْمَةُ اَللهِ وَبَرَكاتُهُ
Selamat datang di bab pertama cerita ini🥳
Siapa nih yang udah gak sabar membaca cerita kehidupan para Al-Tarbiyyah dan At-Tabligh?
Buna mau ingatkan buat readers baru. Ada baiknya baca Tasbih Pembawa Jodoh yang satu nya lagi, karena cerita ini sequel Tasbih Pembawa Jodoh.
HAPPY READING
🍫🍫🍫
Pagi hari yang cukup cerah ini, terlihat seorang gadis masih terbaring dengan mata terpejam di atas kasur dengan selimut tebal membalut tubuh mungilnya.
Terlihat mentari pagi mulai menyapa dengan sinar nya yang masuk melalui jendela dan menerpa tepat pada wajah gadis yang masih terlihat begitu lelap dalam tidurnya.
Namun, suara gedoran cukup keras dari pintu seketika membuat tidur nya terusik, secara perlahan matanya mulai bergerak untuk terbuka.
"Aya, bangun!"
TOK
TOK
"Athaya Zayana Al-Kahfi!"
Suara keluhan kecil keluar dari bibir gadis itu ketika mendengar namanya dipanggil dengan keras. Athaya pun berdecak kesal dan berjalan untuk membuka pintu.
Pintu terbuka, menampilkan wajah saudara kembar nya yang terlihat sangat menyebalkan. "Aduh, kakak. Pagi-pagi ganggu banget sih."
"Ya Allah, Aya. Kamu gak liat ini udah jam berapa? Buruan mandi sebelum kita telat pergi ke sekolah." Titah laki-laki yang menjadi saudara kembar Athaya, bernama Abhizar.
"Ih, iya-iya. Kalau gitu kakak pergi sana," Athaya mendorong pundak Abhizar untuk pergi dari kamarnya.
"Buruan mandinya."
"Hm." Gumam Athaya, malas.
Abhizar berbalik badan. "Awas loh kalau lama." Ancam nya, menarik hidung mancung, Athaya.
"Ih, iya tau. Udah sana pergi." Usir Athaya, dan segera menutup pintu dengan keras.
Seketika hal itu pun membuat Abhizar syok melihatnya. "Punya kembaran gak ada lembut-lembut nya sama sekali, heran banget dia itu ngikutin sikap siapa sih. Perasaan ayah sama bunda gak kayak gitu deh," gumamnya menuruni anak tangga.
Sedangkan Athaya yang berniat membawa langkahnya menuju kamar mandi harus terhenti ketika mendengar ketokan pintu kembali.
"Apalagi sih!" gerutu nya membuka pintu dengan kasar.
"Eh, abang?"
Orang yang tadi nya mengetok pintu seketika dikagetkan dengan Athaya yang berwajah masam. Lelaki itu meneliti penampilan Athaya yang masih mengenakan pakaian tidur, dengan rambut berantakan.
Tanpa memperdulikan Athaya, laki-laki itu membawa langkahnya masuk ke dalam kamar sang adik. "Buruan mandi, abang bantu kamu nyiapin buku dan seragam." Ujarnya.
Athaya yang mendengar itu, dengan patuh menurut dan memilih untuk segera mandi.
Laki-laki yang dipanggil abang oleh Athaya tak lain adalah Athallah Aryan Ashraf Al-Kahfi, anak pertama dari Alif dan Ayana. Athallah pun kini membantu mempersiapkan perlengkapan sekolah adiknya, tak lupa ia juga membantu untuk menyetrika seragam Athaya.
"Aya!" Panggilnya sedikit keras.
"Iya abang!?" sahut Athaya, dari dalam kamar mandi.
"Segera turun jika kamu sudah siap, ayah sama bunda udah menunggu di ruang makan. Abang turun duluan ya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Tasbih Pembawa Jodoh 2
Короткий рассказsequel Tasbih Pembawa Jodoh -di kala takdir menuntun mu pada ku-