18. Berdakwah

394 52 27
                                    

Assalamu'alaikum, selamat malam cantik² nya buna!

Bagaimana kabarnya hari ini?

Siap untuk menemani perjalanan kisah mereka selanjutnya?

📿📿📿

Athallah, Zakil, dan Alzhaf sedang melakukan perjalanan malam. Ketiga orang itu berjalan-jalan menyusuri kompleks perumahan untuk mencari angin, katanya.

"Malam-malam gini enak nya ngapain ya." Gumam Zakil, memasukkan kedua tangannya ke dalam saku hoodie.

"Tidur." Sahut Alzhaf, memasang tudung hoodie nya karena merasakan udara angin malam yang begitu dingin.

Jika dilihat lihat ketiganya tampak mencurigakan karena berpenampilan serba hitam, layaknya seorang maling.

"Kayak gak ada jawaban lain aja." Balas Zakil, setelahnya menguap dengan keras.

Alzhaf tampak tersenyum menatap Zakil. "Kan, gue bilang juga apa? Malam-malam gini ya enaknya tidur lah, lo aja udah mengantuk, kan?"

"Hm, sedikit."

"Woy, Tha. Diam aja lo dari tadi, kenapa sih?" tanya Zakil, menatap Athallah yang berada di sebelah Alzhaf. Posisi nya Alzhaf ada di tengah, Zakil di kanan dan Athallah di kiri, Alzhaf.

"Diem. Jangan sampai kamu menganggu mereka yang tinggal di sini." Tegur Athallah sedikit berbisik.

"Kenapa emangnya?" tanya Zakil dan Alzhaf, kompak.

Athallah menepuk pelan kepalanya. "Sadar gak sih? Kita lagi melewati kuburan."

"Apa!?" keduanya langsung mengedarkan pandangan, dan ya mereka ternyata sudah keluar dari kompleks perumahan dan kini sedang melewati jalanan yang sepi, dan terdapat kuburan umum di sekitar nya.

"Balik aja yok lah." Ajak Zakil, mengusap tengkuknya yang mulai merinding.

"Gitu doang langsung takut lo, padahal mereka gak ngapa-ngapain juga." Sindir Alzhaf, terlihat begitu santai. Padahal saat ini Alzhaf melihat di pinggir jalan sangat ramai berbagai jenis makhluk yang memperhatikan mereka bertiga.

"Tha? Lo gak takut?" tanya Zakil.

"Enggak. Kan, cuma kuburan doang, lagipula tidak seharusnya kita takut melihat kuburan, karena kuburan atau makam itu adalah rumah masa depan kita yang sesungguhnya." Jawab Athallah, dengan santai.

Zakil berdehem. "Ya itu juga gue tau. Cuma ya ... Jujur aja sebenarnya gue bukan takut sama kuburan nya, tapi hawa nya aja yang buat gue kurang nyaman."

"Jelas lah lo ngerasa gak nyaman. Kan, sekarang kita lagi di perhatiin sama mereka." Beritahu Alzhaf, dan seketika keduanya paham.

"Maklum aja lah mereka memperhatikan kita, mungkin aja mereka belum pernah melihat cowok ganteng." Zakil menyisir rambut nya menggunakan jari dengan penuh percaya diri.

Athallah dan Alzhaf seketika saling tatap kemudian kembali melihat Zakil, yang masih mengembangkan senyum nya. "Tiati, entar kalau ada yang kecantol sama pesona lo bisa berabe urusan nya." Kata Alzhaf, seketika membuat Zakil bergidik ngeri.

Mereka sudah cukup jauh dari kuburan, akan tetapi langkah ketiga nya kompak berhenti saat melihat di atas sebuah pohon yang tidak begitu tinggi, ada suatu makhluk yang nangkring di atas pohon itu.

"Kita satu pemikiran gak kira-kira?" tanya Alzhaf, dengan tatapan fokus menatap kuntilanak yang sama sekali tidak menyadari keberadaan mereka bertiga.

"Sepertinya iya." Balas Athallah.

Tasbih Pembawa Jodoh 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang