Ini bab terakhir yang buna up hari ini, dan akan kembali up hari minggu
Tolong ingetin buna kalau sampai terlambat up, malam minggu tuh boleh dm atau komen di medsos buna agar ingat buat up
Atas permintaan salah satu readers, hari ini buna up sampai 6 bab loh, senang gak?
📿📿📿
"Atha mau bawa bunda ke mana sih?" tanya Ayana, yang mata nya sudah ditutup menggunakan kain putih.
Athallah terkekeh kecil. "Ada deh, nanti bunda juga bakal tau."
Ayana di buat keheranan karena pagi-pagi sekali anak-anaknya sudah menghilang, kecuali Athallah. Lebih aneh nya lagi Athallah meminta Ayana untuk mengenakan abaya biru dengan hiasan ukiran ombak di beberapa bagian. Apalagi sepanjang perjalanan menggunakan mobil, Athallah sama sekali tidak menjawab pertanyaan Ayana saat ditanya ingin ke mana.
"Bunda sudah siap?" tanya Athallah, yang berdiri di belakang Ayana.
"Siap untuk apa?"
Athallah mulai menghitung mundur. "Tiga ... Dua ... Satu!"
"Surprise!"
Mata Ayana perlahan terbuka menyesuaikan cahaya yang menusuk ke mata, ketika pandangannya sudah jelas mata Ayana berkaca-kaca saat melihat dekorasi yang begitu indah di depan nya, dekorasi yang didominasi warna biru laut dengan balon biru dan putih dan bunga mawar putih yang memperindah dekorasi tersebut.
Ayana tersenyum saat melihat Alif berjalan membawa sebuah cake dengan motif laut yang begitu memukau. "Barakallah fii umrik zaujati." Alif mencium kening Ayana dengan sayang.
Ayana tidak dapat menahan tangis harunya "Gumi ... "
Alif tersenyum lembut. "Maaf ya sayang. Maaf atas sikap saya yang akhir-akhir ini berubah, itu semua atas permintaan si kembar yang katanya ingin ngeprank kamu. Dan tentang aroma parfum itu, saya yakin kamu juga penasaran kan? Itu sebenarnya wangi parfum yang ingin saya hadiahkan buat kamu."
"Saat itu saya pergi ke toko parfum, singkat nya saya ingin merasakan aroma nya, tapi penjual parfum itu malah menyemprot parfum nya pada saya. Jadi saya harap kamu jangan berfikir aneh-aneh ya." Alif menjelaskan semua yang terjadi akhir-akhir ini.
"Cie ... Bunda kena prank." Tawa Athaya pecah melihat bunda nya, diikuti ketawa kedua abang kembarnya.
"Barakallah fii umrik bunda sayang!" kompak si kembar berjalan mendekati Ayana dan memeluknya.
"Terimakasih banyak ya nak, bunda bahagia banget mendapatkan kejutan ini." Ayana tersenyum manis.
"Senang mendengar nya, tapi ini semua tuh rencana abang bun." Kata Abhizar, sehingga Ayana langsung menatap Athallah yang sudah melempar senyum pada Ayana.
"Abang ... "
Athallah menghampiri Ayana dan menghapus air matanya. "Ini semua Atha, persembahkan buat bunda, wanita yang menjadi cinta pertama Atha. Atha harap bunda menyukai semua ini ya bun, eh tapi soal sikap ayah yang berubah, Atha gak ikut-ikutan bun. Bahkan Atha sama sekali tak mengetahui hal itu," jelasnya.
"Iya nak, dan bunda berterima kasih banget karena kamu sudah buat bunda sangat bahagia hari ini." Ayana memeluk Athallah dengan sayang, meskipun nyatanya Athallah lebih tinggi dari pada Ayana.
"Tak perlu berterimakasih bun, sudah tugas Atha sebagai anak untuk terus membahagiankan orang tuanya, apalagi ibu nya." Athallah balas memeluk Ayana.
Kemudian acara pun di langsung kan dengan begitu lancar sampai hampir selesai, mereka begitu menikmati acara ini dengan bahagia dan canda tawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tasbih Pembawa Jodoh 2
Contosequel Tasbih Pembawa Jodoh -di kala takdir menuntun mu pada ku-