14. Rencana

367 53 5
                                    

📿📿📿

At-tabligh dan beberapa orang lainnya sedang berada di taman sekolah, mereka berkumpul di taman atas permintaan Athallah, karena katanya ada hal penting yang ingin dibicarakan.

"Jadi apa yang membuat lo nyuruh kita kumpul di sini, Tha?" tanya Zakil, yang sedang duduk di bebatuan dekat tumbuhan dan kursi taman.

"Iya, sampai si Kevin dan dua curut itu lo ajak juga lagi." Timpal Raynan, dan dua curut yang dimaksud adalah Athaya dan Adara.

Athallah yang sedang duduk di kursi dengan tangan menyilang di depan dada tampak memperhatikan mereka satu persatu. Posisi nya, sebagian orang ada yang duduk di kursi taman yang kebetulan hanya ada satu di tempat mereka sekarang ini berada, sebagian ada yang duduk di rerumputan atau bahkan ada yang berdiri.

"Sebelum nya saya ingin meminta bantuan kalian jika boleh. Soalnya sebentar lagi bunda Ayana, akan ulang tahun. Jadi saya berfikir untuk membuat surprise dengan membuat acara ulang tahun untuk bunda." Jelasnya.

"Oh iya! Ulang tahunnya besok kan ya?" tanya Raynan, sedikit kaget.

Athallah tersenyum tipis. "Benar sekali. Jadi jika boleh, saya ingin minta tolong pada kalian semua untuk membantu melancarkan proses acara untuk besok, sekaligus saya juga ingin mengundang kalian untuk datang menghadiri acara itu."

"Aman tuh, Tha. Lo ini kayak sama siapa aja, kita pasti bantu kok." Raynan menepuk pundak Athallah yang duduk di sampingnya.

"Benar kata Ray, kita dengan senang hati pasti akan bersedia membantu lo." Sambung Zakil.

"Terus? Tugas kita apaan nih pak ketua?" tanya Azka, tak sabar ingin membuat kejutan untuk Ayana.

"Saya ingin Ray dan Zakil yang mengurus bagian dekor nya, nanti saya akan kirimkan desain dekor yang diperlukan, acara nya juga di gelar di pinggir laut."

"Terus Azka, Alzhaf dan Kevin, saya minta tolong untuk urus bagian makanan ya. Abhizar dan Abhian, kalian tolong undang om Elzio dan om Joko, terus para sahabat ayah dan bunda." Kata Athallah, membagi tugas masing-masing orang.

"Terus kita tugas nya apa?" kompak Athaya dan Adara bertanya, karena cuma mereka yang tidak kebagian tugas.

"Untuk kalian sih abang mau minta tolong." Athallah tampak ragu mengucapkan nya.

"Tolong apa?" tanya keduanya.

"Tolong diam." Jawab Athallah singkat, dan mendapatkan tawa dari yang lain.

Zakil masih tertawa. "Udah paling bener sih emang tugas kalian cukup diam, soalnya kalau kalian ikut serta yang ada malah berabe urusannya." Mereka semua pun semakin menertawakan Athaya dan Adara.

"Masalahnya ya, kalian tuh selalu berulah, selalu buat kerusuhan, jadi lebih baik diam dan jaga rahasia ini sampai besok." Sambung Raynan.

"Paham?" tanya Athallah dengan lembut.

"Iya, paham." Jawab keduanya dengan malas.

📿📿📿

Athallah sekarang sedang berada di sebuah mall cukup besar di kota ini, ia sedang berjalan mencari tempat untuk memesan cake, sekaligus mencari baju untuk Ayana.

Langkahnya berhenti di sebuah toko pakaian. "Mbak, saya ingin mengambil pesanan."

"Atas nama siapa mas?" tanya mbak penjaga toko sembari tersenyum karena menatap ketampanan Athallah.

"Al-Kahfi." Beritahu nya.

"Pesanan abaya biru, ya mas?"

"Iya."

Tasbih Pembawa Jodoh 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang