Penasaran nggak ide gila Asha nyeletuk kayak gitu dapat dari mana?? Jawabannya ada di chapter ini ya!
By the way buat readers yang jatuh cinta sama cerita Awan-Asha ini (dan udah difollow back sama base di X), boleh dong minta tolong dipromosiin sesuai review kalian hihii. Atau misal mau promosi lewat reply di base tersebut juga boleh banget. I would appreciate that, really!!
‧₊˚ ⋅ 𓐐𓎩 ‧₊˚ ⋅
Jean dan Gaura kompak tersedak ketika beberapa saat lalu gue menanyakan sesuatu yang akhir-akhir ini begitu keruh mengotori pikiran gue.
"Kalian percaya nggak, kalau selama ini gue nginep di apartemen cowok setiap kekuncian kos?"
Semburan es teh poci dari mulut Gaura jelas kelihatan membasahi map kertas yang dibawanya. Setelah selesai rapat Mawapres Show, kami bertiga makan bersama di sebuah kedai mie ayam BEM di dekat kampus tetangga, Sepuluh Nopember.
"Gue maunya nggak percaya, tapi lo yang bener deh Sha?" Jean mengerutkan keningnya. Gue baru kenal dia satu tahun terakhir tapi gue selalu suka bagaimana dia perhatian ke gue dan Gaura. Di antara kami bertiga, Jean yang kelihatan paling galak, paling judes, dan paling sensitif sama apa-apa. Tapi dia juga yang paling peduli sama kami.
"Sha, ngomong yang serius-serius aja deh. Muka lo sus banget." Gaura yang biasanya cuma ngetawain omongan atau kelakuan nggak jelas gue kini ikut-ikut menyudutkan.
Oke, ini memang kedengaran sangat salah dan nggak bisa dibenarkan dari sudut manapun. Tapi biar gue ceritakan ke mereka bagaimana kondisi gue, dan bagaimana suasana menginap yang gue alami. Karena kan... gue benar-benar cuma menginap, nggak melakukan apapun.
"Gue kenal dia waktu kecil, karena Bunda gue sahabatan sama Mamanya. Sebelum masuk kuliah, keluarga gue sama keluarganya nggak sengaja ketemu dan di situ gue kenal lagi sama dia. Kita nggak sedekat itu, nggak sampai setiap hari harus chat atau ke mana-mana pergi bareng, tapi Ayah sama Bunda titipin gue ke dia."
"Dan lo tidur di apartemennya?"
Buat kali ini aja, boleh nggak Gaura jangan terlalu to the point?
"Gue kan biasanya nginep di kos Vey, temen gue yang anak Despro itu lho. Tapi ternyata setiap nginep gue harus bayar, dan gue baru tahu itu setelah kayaknya belasan kali nginep. Gimana nggak bokek tiba-tiba ditagih empat ratusan ribu. Terus dengan bingungnya, gue cuma ingat dia waktu itu. Gue berpikir kalau ada apa-apa, selalu dia yang harus gue tuju. Jadi gue ngehubungin dia, dan sejak itu gue selalu pulang ke apartemennya tiap kekunci kos."
Sebiji bakso yang tersisa di mangkuk dibiarkan begitu aja, dingin tanpa disentuh ujung garpu yang masih terdiam bersama Jean yang cuma mangap di depan gue. "Siapa orangnya?" Katanya kemudian.
KAMU SEDANG MEMBACA
DISASTER COMESSY
Romance[ Seri #1 Mahawira x Calon Ibu Rumah Tangga ] ‧₊˚ ⋅ 𓐐𓎩 ‧₊˚ ⋅ DISASTER COMESSY: Disaster Comedy-Messy ••• Jungkir balik Asha, mengejar Awan dan S.T. ••• Benar katanya setelah masuk kuliah kehidupan kita akan terasa jauh berbeda dari masa SMA. Jungk...