13 September 2024
Happy Reading ‼️
***
Semilir angin sore menerpa pipi sang gadis yang tengah tersenyum manis dengan mata yang terpejam. Langit yang memancarkan warna biru itu dengan perlahan-lahan menghilang dan digantikan dengan warna kuning ke orange. Air laut berkejar-kejaran menuju bibir Pantai, suara deburan ombak yang menghantam batu karang.Gretha berjalan pelan dengan menundukkan kepalanya melihat air laut yang mengenai kakinya dengan senyuman manis, ia melihat ada sebuah potongan ranting pohon dan mengambilnya.
Lalu menuliskan sebuah kata, possiamo stare sempre insieme yang berarti semoga kita selalu bersama. ia terkekeh ketika air laut itu menghapus tulisannya.
"Tha, sini deh!!" teriak laki-laki dari arah depan. Siapa lagi kalau bukan Bima. Pacar dari Gretha, mereka tengah berkencan setelah dua minggu tidak bertemu. Karena kesibukan Bima yang menjadi anggota Osis membuat Gretha sulit menemui pujaan hatinya itu.
Gretha pun berlari sambil tersenyum, "Ada apa?" tanyanya sambil menyelipkan rambutnya kebelakang telinga.
"Liat deh" Bima membuka salah satu kayu yang terbilang cukup panjang, tapi tidak terlalu berat dilihat dari struktur kayunya yang sudah kropos.
Gretha tersenyum sumringah ia menjongkokan dirinya, ia tidak percaya apa yang telah ia lihat. Seekor penyu yang begitu menggemaskan, ia mengelus-elus punggung penyu itu dengan pelan.
Lalu mereka berdua mengambil kayu panjang tersebut dan menyingkirkannya. Gretha melihat penyu itu perlahan berjalan menuju ke laut, Gretha terlihat sangat excited sampai ia tidak sadar ia tengah berada di bibir pantai.
Bima berjalan menuju ke Gretha sambil memandang Gretha dengan tatapan yang tulus. Gretha bertepuk tangan ketika penyu itu berhasil menuju kelaut dan terseret ombak.
Bima terkekeh kecil melihat tingkah Gretha, ia mengambil sesuatu dari dari balik bajunya dan menyelipkan sebuah bunga ke telinga Gretha yang membuat Gretha terkejut.
"Cantik" ucapnya membuat pipi Gretha merah merona.
"Tadi penyunya lucu yah" alibinya dengan gugup
"Ada yang lebih lucu dari penyu" ucapnya membuat Gretha mengernyitkan dahinya.
"Apa itu?"
"Kamu" ucapnya sambil tersenyum manis. Gretha semakin di buat salah tingkah oleh perlakuan manis Bima, dengan kesal ia mencipratkan air laut ke baju Bima yang membuat sang empu menghindar.
"Rasain tuh. Jadi cowo kok gombal" ucap Gretha dengan senyuman puas.
"Berani banget kamu yah, buat baju aku basah" ucap Bima serasa berjalan menuju Gretha, dengan cepat Gretha berlari dengan Bima yang dibelakangnya. Mereka berlari kesana-kemari seolah tidak ada hari esok.
Gretha terlihat sangat bahagia hari ini, apapun tentang Bima pasti Gretha bahagia. Hubungan mereka sudah lumayan lama hampir dua tahun.
Bima memperlakukan Gretha dengan sangat baik, begitu juga sebaliknya.Setelah kelelahan karena berkejaran, akhirnya Bima dapat menangkap Gretha dan langsung memutar-mutar badannya dengan Gretha yang ada di dekapannya. Jarak mereka saat ini sangat dekat hampir sejengkal tangan, Gretha bisa merasakan hembusan nafas Bima.
Begitu pun Bima, ia menatap Gretha dengan tatapan sangat tulus. Gretha bisa merasakannya, lalu Bima mengecup kening Gretha pelan dan berakhir dengan pelukan hangat.
"Aku berharap sekarang besok ataupun seterusnya aku akan selalu bahagia dengan Bima di sisiku"
***
KAMU SEDANG MEMBACA
LENTERA
Teen Fiction(FOLLOW SEBELUM MEMBACA‼️) "Aku berharap kita akan bertemu di kehidupan selanjutnya" ~Gretha "Jika kita tidak bisa bersama, lantas mengapa kita dipertemukan?" ~Rafaell