15 September 2024
Happy Reading ‼️
***
Pagi-pagi sekali Gretha terbangun dari tidurnya. ia merenggang otot-ototnya sebelum memasak. Semenjak ayahnya Gretha meninggal semua pekerjaan rumah Gretha yang mengerjakan. Dari memasak, menyapu dan mencuci baju semua Gretha yang mengerjakan.Gretha keluar dari kamar, rencananya ia ingin memasak ayam kecap itu bekal Bima. Setelah selesai masak ia berjalan ke kamar mandi melakukan ritual mandi setiap hari.
Dirasa semua telah selesai ia mengetok pintu kamar ibunya dan berkata, "Bu Gretha berangkat sekolah dulu. Nasi sama lauknya udah ada meja, jangan lupa dimakan"
Gretha keluar dan benar saja sudah ada Bima dihalaman rumahnya. i berlari kecil membuat Bima tersenyum manis.
"Ini aku buatin makanan kesukaan kamu" ucapnya sambil menyodorkan bekal makanannya itu.
"Makasih cantik. Nanti aku makan" ucapnya sambil memakaikan helm dikepala Gretha. Gretha langsung menaiki motornya Gretha tidak lupa dengan tangan yang memeluk pinggang Bima dari belakang.
"Siap tuan putri?"
"Siap dong"
"Saatnya pesawat meluncur, wusshhhhh" ucap Bima membuka Gretha dibelakang tertawa cekikikan. Hal-hal kecil yang selalu Bima lakukan ke Gretha, itu membuatnya selalu senang dan bahagia. Dia selalu mengutamakan apapun tentang dirinya.
Sesampainya di sekolah, banyak siswa-siswi yang memerhatikan Gretha. Tidak lupa juga Elina dan Dara yang tengah berdiri disamping pagar memerhatikan Gretha.
"Makasih ya" ucap Gretha tersenyum manis
"Iya, sana masuk bentar lagi bel" ucapnya sambil mengacak rambut Gretha, yang membuat sang empu kesal.
"Ekhem" deheman Dara membuat Gretha menoleh kebelakang dan menjulurkan lidahnya.
Gretha melambaikan tangannya ketika Bima melajukan motornya meninggalkan pekarangan sekolahnya.
"Cie-cie. Bareng ayang nih" ledek Dara sambil menyenggol pelan bahu Gretha.
"Iri bilang bos"
"Dih iri? Enggak ya, orang pacar gue banyak" ucap Dara dengan sombong, yang membuat Elina menyerngitkan dahinya.
"Kenapa gak percaya? ada Jaemin, Jaehyun, Taey-" belum sempat Dara melanjutkan perkataannya Gretha dan Elina berjalan begitu saja meninggalkan dirinya didepan gerbang.
"Gue belum selesai ngomong!" teriaknya sambil menghembuskan nafasnya kasar.
***
Suasana kelas hari ini lumayan riuh dikarenakan hari free class. Ada yang sedang tidur ada juga yang tengah berpacaran sambil rangkula-lan, ada juga yang coplas menjadi Rhoma Irama.
"Tha, lo ngerasa gak sih akhir-akhir ini si Caitlin beda bangett" ucap Dara dengan ekspresi serius.
Gretha yang paham pun mengangguk-angguk kepalanya, "Iya sih. Kemarin aja dia kaya ngejahuin gue banget. Apa gue ada salah sama dia?"
"Lagi ada masalah kali dia" timpal Elina sambil menyandarkan punggungnya di kursi.
"Kok lo tau?"
"Gue cuman nebak aja. Udah berapa hari dia gak sama kita? hampir satu Minggu"
Gretha mengetuk-ngetukan pensil di kepalanya dan berkata, "Tapi kemarin dia minta nomernya Bima" ucap Gretha dengan enteng yang membuat Elina sedang minum pun tersedak.
"Buat apaan bjir?" tanya Dara penasaran
"Katanya sih mau minta Bima buat ajarin adeknya main basket" jawab Gretha sambil mengangkat bahunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LENTERA
Teen Fiction(FOLLOW SEBELUM MEMBACA‼️) "Aku berharap kita akan bertemu di kehidupan selanjutnya" ~Gretha "Jika kita tidak bisa bersama, lantas mengapa kita dipertemukan?" ~Rafaell