17 oktober 2024
Happy Reading ‼️
****
Bel sekolah akhirnya berbunyi seketika suasana menjadi riuh. Semua siswa keluar dari kelas dan berlari menuju gerbang sekolah, ada yang tangeh berkumpul dilapangan voli ada juga yang tengah bermain basket.Gretha berjalan keluar dari kelas dan disusul oleh teman-temannya dibelakang, "Gue duluan ya sopir gue udah didepan" ujar Elina dan hanya dapat anggukan dari mereka berdua.
"Eh, Caitlin mana?" tanya Gretha kepada Dara. Dara yang melihatnya pun menunjukkan tangannya, dimana dia melihat Caitlin yang tengah berada di bawah pohon dekat lapangan basket.
"Ngapain disana? Dia sama siapa?"
"Zakri, IPA 3. Emang lo gak tau? katanya sih Zakri suka sama Caitlin" Gretha yang mendengarnya pun terbelakak kaget.
"Lo seriusan? Kok dia gak pernah cerita yah?"
"Nah, gue juga bingung. Gue juga tau dari temannya Zakri. Sumpah ya, akhir-akhir ini sifatnya dia itu beda banget. Kaya ada yang dia sembunyikan dari kita" Ucap Dara sambil melihat ke arah Caitlin dengan melipatkan tangannya didada.
"Gue juga ngerasa begitu" kata Gretha juga penasaran dengan Caitlin akhir-akhir ini.
"Ya udah deh gue duluan"
Tinggal lah Gretha sendirian yang masih memandang Caitlin dengan seksama. Gretha terkejut ketika melihat Caitlin menampar pipi Zakir. Buru-buru ia langsung berlari menuju Caitlin.
Semua siswa banyak yang melihat adegan tersebut, "Sampai kapan pun gue gak akan pernah suka sama lo. Ngerti?!" ucap Caitlin dengan menatap wajah Zakri tajam.
"Kenapa? gue cinta dan sayang sama lo lin" ujar Zakri lirih. Caitlin tertawa sinis mendengar ucapan Zakri.
"Sayangnya gue enggak. Jadi jangan pernah lo muncul lagi dihadapan gue. Ngerti?!"
Gretha berdiri disamping Caitlin dengan nafas terengah-engah. Lalu ia berusaha mengelus pelan bahu Caitlin.
"Caitlin udah. Gak boleh kaya gitu, kalo lo emang gak suka ya udah jangan pake kekerasan" ujar Gretha sambil menenangkan Caitlin.
"Lo diem. Lo gak tau apa-apa. Gak usah sok peduli sama gue" Gretha pun terkejut dengan perkataan yang dilontarkan daru mulut Caitlin.
"Maksud gue bukan gitu lin,"
"Udahlah. intinya lo jangan sampai muncul dihadapan gue!" ucap Caitlin seraya pergi dari hadapan mereka dengan langkah cepat dan keluar dari gerbang.
Seketika hening menyelimuti mereka, "Maafin temen gue yah" ujar Gretha kepada Zakri. Zakri hanya mengangguk pelan.
"Ya udah. gue duluan" Zakri tidak menjawab ia hanya terdiam dengan tatapan tajam kebawah matanya memerah dan dengan tangan yang terkepal.
"Berani banget lo sama gue Caitlin" ujarnya pelan.
Lalu dengan kesal ia meriah ponsel disakunya dan mengetik nama seseorang dan menelfonnya.
"Gue pengin ketemu"
***
Revan tengah berada di cafe dengan laki-laki didepannya dengan tatapan tajam. Mereka berdua duduk dimeja pojok kanan.
"Jadi apa yang membuat lo kepengin ketemu sama gue" tanya Revan sambil meliht laki-laki itu.
Laki-laki itu tersenyum tipis, "Lo lupa sama perjanjian kita?"
"Perjanjian? Yang mana?" Laki-laki yang awalnya tengah mengaduk-aduk es dihadapannya seketika berhenti dan memandang Revan dengan tatapan dingin.
Revan yang ditatap seketika gelagapan, "Ouh yang itu. Jelas gue masih inget dong. Kenapa? Ada masalah?"
KAMU SEDANG MEMBACA
LENTERA
Teen Fiction(FOLLOW SEBELUM MEMBACA‼️) "Aku berharap kita akan bertemu di kehidupan selanjutnya" ~Gretha "Jika kita tidak bisa bersama, lantas mengapa kita dipertemukan?" ~Rafaell