Minggu, 20 Oktober 2024
Happy Reading ‼️
***
Jam dinding menunjukkan pukul 09.45, suasana kelas saat itu pun begitu riuh dikarenakan hari ini semua guru mengikuti rapat alhasil satu sekolahan jamkos. Termasuk Gretha yang tengah bermain dengan Elina dan Dara. Caitlin entah pergi kemana.
"Eh guys, kita main tebak-tebakan hewan yuk tapi pake tangan" usul Dara kepada temannya itu.
"Boleh juga" ucap Gretha.
Dara mulai menghitung jari-jari temannya dan berhenti ketika berada di huruf K.
"Kelinci" ucap Elina cepat dengan tersenyum.
"Kancil"
"Kaki seribu" ucap Gretha yang membuat Dara menyerngitkan dahinya.
"Lah gue mah bodo amat mau kaki seribu mau kaki seratus yang penting lo sebut nama hewannya" ucap Dara tidak terima.
"Nama hewannya emang kaki seribu!" Elina yang mulai jengah melihat perdebatan mereka berdua hanya bisa menghela nafasnya pelan.
"Gak ada hewan kaya gitu, ganti-ganti!"
"Udah ya udah. Tha, lo kan bisa diganti pake kucing atau kambing" lerai Elina dengan penuh kesabaran.
"Gue gak mau! orang gue maunya kaki seribu!!"
"Noh sekalian aja Kambing, lo namain kaki empat!" ucap Dara kesal.
"Udah stop udah!!!" ucap Elina yang mulai pusing dengan berdebatan mereka.
Tiba-tiba dari arah samping ada yang menumpahkan air minum ke baju Dara, yang membuatnya membelalakkan matanya. Sedangkan oknumnya hanya bisa tersenyum canggung.
"Gue gak sengaja, sumpah!" ucapnya sambil mundur beberapa melangkah ketika melihat Dara yang hampir menyerahnya.
"ABII!!" teriak Dara sambil berlari mengejar Abi didalam kelas, membuat gelak tawa didalam kelas semakin ramai.
"Berani banget bikin baju gue basah! Awas aja lo!!"
"Sumpah tadi gue gak sengaja. Tadi tangan gue tiba-tiba tremor saat lewat samping lo"
"CIE-CIE!!!" sorak seisi kelas.
"Ada yang lagi jatuh cinta nih" ledek Kemal selaku bendahara kelas.
"Lo ngomong satu kali lagi. Gua gampar lo pake sepatu, mau?!" ancamannya membuat Kemal bergidik ngeri.
"Siap salah Kanjeng Ratu" ucap Kemal sambil membungkuk seolah-olah memberi penghormatan kepada sang Ratu.
"Neng Dara gak boleh marah-marah begitu atuh. Kan si aa Kemal juga ngomong sesuai apa yang dilihat. Abi juga tadi enggak sengaja. aa Asep tadi lihat sendiri kok" ucap Asep dengan suara logat khas Sundanya.
"Tuh dengerin!" ujar Abi sembari berjalan pelan mendekati Asep takut-takut nanti dia yang kena amukan lagi.
Asep pun kebingungan karena Abi mendekatinya dan berlindung dibalik tubuh Asep. Takut-takut nanti dia yang kena hantam sepatu Dara, kalo dia dibelakang Asep kan otomatis sepatu Dara akan mengenai Asep.
"Kamu teh ngapain berdiri dibelakang saya?" Tanya Asep sambil melirik ke Abi yang dibelakangnya.
"Pliss kenapa seisi kelas ini enggak ada yang waras?!" ujar Dara dengan nada frustasi.
"Termasuk lo." ucap Abi pelan yang didengar oleh Dara.
"Sini lo anjing!!" amuk Dara sambil mendekati Abi dan langsung menjambak rambut Abi kencang membuat Abi meringis kesakitan.
KAMU SEDANG MEMBACA
LENTERA
Teen Fiction(FOLLOW SEBELUM MEMBACA‼️) "Aku berharap kita akan bertemu di kehidupan selanjutnya" ~Gretha "Jika kita tidak bisa bersama, lantas mengapa kita dipertemukan?" ~Rafaell