ekstra chapter

273 16 3
                                    

Note : ini latarnya sekitar 2 atau 3 tahun setelah Cheri ditinggal sama Fourth, yak. Pake sudut pandang Cheri bukan Fourth.


"Cheri malam ini jangan pulang nginep aja," katanya. Dia berdiri dibalik pohon membuat Cheri kesusahan untuk melihat wajah sang lawan bicara.

"Kenapa? Ini sudah malam kakak pasti cariin," sahut Cheri penasaran. Ia lantas bergerak beberapa langkah untuk menjauh.

"Takut kamunya diganti,"

Pernyataan itu sukses membuat Cheri memberhentikan langkah kakinya. Badannya merinding beberapa saat lalu dengan kaku menoleh ke belakang di mana pohon besar tersebut tertancap di tanah. Seorang lelaki berdiri tidak jauh dari sana.

"Maksudnya apa?" Tidak ada jawaban.

Sekali lagi Cheri bertanya tapi lelaki seumurannya itu tetap tidak menjawab. Mencoba berbagai cara bahkan sampai nekat mendekat walaupun nyata membuat jarak mereka semakin berjauhan Cheri tetap saja tidak mendapat jawaban.

"Cheri!"

Nafas Cheri terlihat berantakan. Ia baru saja bermimpi aneh dan sekarang waktu sudah menunjukkan pukul 6 pagi, ia harus segera mandi dan bersiap-siap untuk hari pertamanya sekolah. Menghabiskan 30 menit untuk bersiap-siap kemudian pergi ke meja makan menemui keluarga kecilnya.

Di sini ia tidak memiliki ayah, hanya memiliki ibu dan seorang kakak laki-laki yang baru saja masuk kuliah. Pagi itu beruntung sekali dirinya tidak berangkat dengan berjalan kaki melainkan diantar oleh sang kakak naik motor. Mereka berpamitan saat sampai perempatan dekat sekolah.

"Kenapa kakak harus nurunin di perempatan, kan aku malu dilihat orang-orang. Udah kayak orang gak punya aja." Dia menggerutu di setiap langkahnya saat akan memasuki gerbang sekolah baru.

Baru saja akan menginjakkan satu langkah masuk tiba-tiba saja ada satu mobil datang dengan tidak elitnya. Mobil berwarna hitam itu berhenti tepat di depannya. Cheri mengerutkan dahi mengetahui siapa yang akan turun dari kendaraan mewah tersebut.

Dan benar saja dugaannya. Salah satu anggota keluarga De Marley turun dari mobil setelah berpamitan dengan kedua orang tuanya. Cheri tahu pasti orang itu, ayah dan ibu Fourth pasti mencibir dirinya di dalam sana.

"Selamat pagi Cheri!" Si ramah tapi sombong. Cheri hangs tersenyum kecil lalu masuk ke kawasan sekolah beriringan dengan anggota termuda keluarga De Marley.

"Wah itu Izumi!"

"Itu bukannya adeknya Fourth, ya! Yang orang tuanya punya aura old money kayak gitu."

"Izumi! Aishiteru!"

"Astaga kenapa mereka ini," gumam Cheri merasa kesal sedangkan Izumi yang secara tidak sengaja mendengarnya hanya tertawa kecil.

"Biasalah namanya juga orang terkenal," ujar Izumi dengan angkuhnya memainkan anak rambut.

"Ih lebih terkenal kakak kamu sih sebenernya," sahutnya. Fourth, tentu saja dia yang dimaksud oleh Cheri.

"Belum move on rupanya."

Sebelum Izumi sempat melanjutkan kata-katanya Cheri sudah masuk ke dalam kelasnya. Beruntung sekali mereka berbeda kelas jika tidak Cheri pasti akan sakit telinga tiap harinya.

Menyapa teman-teman barunya dan beberapa teman yang pernah satu sekolah Cheri langsung saja duduk dibangku. Dirinya tidak ada kegiatan lain selain menatap sekelilingnya yang nampak baru. Teman-teman barunya juga ramah bahkan lebih ramah lagi.

Cheri bagaikan artis dadakan saat ia mendudukkan diri di tempat duduknya. Banyak teman perempuan serta laki-laki berkumpul di dekatnya untuk bertanya banyak hal terutama setelah mereka tahu jika Cheri adalah sahabat dekat dan satu-satunya Fourth.

Obsesi De Marley || FourthGemini [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang