Ch. 12: Trapped

623 98 11
                                    

"Grandma! Grandpa!" Aruna berteriak kencang dan melompat di tempatnya dengan penuh semangat. Tangannya melambai dengan heboh ketika melihat kakek dan neneknya yang tidak dapat ditemui selama empat bulan lamanya. "Ibu! Itu Grandma dan Grandpa!"

"Iya, tunggu sebentar, ya. Grandma dan Grandpa kan, lagi jalan ke sini," ujar Dahayu lembut, memberikan pengertian pada anaknya yang sudah ingin berlari di tengah keramaian bandara untuk menghampiri kakek dan neneknya itu.

Papi melepas pegangannya pada koper dan merentangkan tangannya begitu jarak mereka hanya tinggal beberapa langkah. "Aruna!"

"Sweetheart... Aruna!" Dahayu mengembuskan napas karena peringatannya tampak sia-sia karena Aruna sudah melepaskan pegangan tangannya dan berlari untuk memeluk kakeknya. "Kangen banget itu kayaknya. Hai, Mi." Dahayu memeluk Mami sekilas sambil menggelengkan kepala saat Aruna sudah berada dalam gendongan Papi. "Gimana flight-nya?"

"Turbulence sedikit."

"Mami sehat, kan?"

"Sehat. Kamu dan Aruna juga kelihatannya sehat, ya?" tanya Mami yang langsung Dahayu jawab dengan anggukan kepala pelan. "Mami kemarin sempat teleponan sama Mamanya Jojo. Kamu kemarin datang ke acara ulang tahun keponakannya? Ketemu Erna juga di sana?"

Dahayu meringis. Walaupun dia sudah berasumsi kalau Mami mengetahui berita itu dari Mama Erna, tetap saja dia merasa canggung ketika Mami mengungkapkannya seperti ini. "Iya, Mi... kemarin Aruna agak rewel sedangkan Mas Harsa dan keluarganya lagi liburan keluar kota. Jadinya aku bawa Aruna ke sana sekalian supaya dia bisa latihan bersosialisasi dengan teman-teman sepantarannya."

"Good choice. Aruna emang harus terbiasa dengan lingkungan barunya kalau kamu emang berniat menetap di Indonesia selamanya. Mami juga senang kalau kamu mau berteman lagi dengan Jojo. Dia dulu sedih banget, lho, waktu kita pindah ke Singapura dan kamu nggak bilang-bilang dia. Belum lagi kamu juga selalu nolak setiap Jojo hubungi Mami supaya bisa ngomong sama kamu. Kepindahan ini ternyata keputusan yang nggak sepenuhnya buruk juga, ya?" puji Mami yang sayangnya tidak mampu membuat Dahayu lega. Mami mengalihkan pandangannya pada Aruna. "Aruna nggak mau say hi ke Grandma?"

"Halo, Grandma..." Aruna membuka lebar tangannya untuk memeluk leher Mami dan memberikan kecupan di kedua pipi Mami. "I miss you, Grandma. Ibu bilang kita akan tinggal bersama lagi."

"Papi." Dahayu segera mendekap ayahnya ketika Aruna sudah berpindah ke gendongan ibunya. "Maaf ya, Pi. Karena aku, Papi jadi harus ribet urus perpindahan tugas dan—"

"Ngomong apa sih, kamu, Yu?" sela Papi sambil mengurai pelukan mereka. Papi merangkul Dahayu saat wanita itu memimpin jalan menuju tempat mobilnya terparkir. "Papi dan Mami justru lebih tenang kalau bisa tinggal di sini lagi bareng kamu dan Aruna."

Dahayu menghela napas. "Tetap aja, Pi... aku tahu banget nyamannya Papi dan Mami tinggal di Australia. Gimana dengan rencana pensiun di Australia yang pernah Papi obrolin sama aku itu? Sekarang semua rencana masa tua Papi dan Mami berantakan karena aku lagi-lagi buat masalah dan—"

"Kamu sudah cari psikiater pengganti selama tinggal di Indonesia?"

Pertanyaan Papi berhasil membuat bibir Dahayu terkatup rapat. Dia melipat tangannya di depan dada, menyembunyikan kepalan tangannya. "Belum."

"Papi sudah dengar dari Harsa tentang Raka yang terus-terusan menghubungi kamu lewat email. Ada banyak hal yang harus kita bicarakan nanti, Yu." Papi menoleh ke belakang untuk melihat Mami dan Aruna yang sedang mengobrol dengan riang. "Papi sudah minta Harsa dan Pakdemu untuk datang ke apartemen. Mami sekalian mau masak makan siang untuk kita."

Kalau sudah seperti ini, Dahayu tahu dia tidak bisa membantah. Apapun yang akan Papi bicarakan nanti, pasti tidak akan jauh dari dirinya, Aruna, dan mantan suaminya itu—Raka. Dia tidak siap. Meskipun telah mengumpulkan keberanian, pembahasan tentang Raka tidak pernah mudah untuknya, apalagi jika pembicaraan itu juga menyeret Aruna ke dalamnya.

Heart of HeartsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang