3. Chance

103 13 2
                                    

Yujin seperti biasa sedang membuat kerajinan tangan di rumah bersama ibunya, sedangkan ayahnya pergi ke pantai untuk berburu kerang-kerang dan benda-benda laut lainnya yang terdampar di bibir pantai.

Tiba-tiba, mereka mendengar suara ketukan pintu dari luar. Jikapun itu Junho, itu tidak mungkin karena beliau baru keluar rumah beberapa menit lalu.

Soomin :"Siapa yang bertamu pagi-pagi seperti ini?"

Yujin :"Biar aku saja yang buka pintunya, eomma"

Yujin beranjak dari duduknya dan berjalan menghampiri pintu, ketika ia membuka pintu, ada seseorang yang berpakaian seperti guru ada di depan pintunya dengan membawa sebuah kotak ukuran besar.

Yujin :"Maaf, anda siapa ya?"

....:"Saya adalah salah seorang anggota perkumpulan wali kelas dari ZEROBASE High School, anda adalah salah satu remaja yang beruntung mendapatkan beasiswa untuk masuk ke sekolah ini"

Yujin terdiam setelah mendengar ucapan orang asing yang ada di depannya, Yujin tentu tahu ZEROBASE High School, sekolah itu adalah sekolah paling populer dan elite di Korea Selatan, dan hanya kalangan tertentu saja yang bisa masuk ke sekolah itu. Yujin sendiri belum bisa percaya dengan perkataan orang di depannya.

Sementara orang itu yang tahu jika Yujin tampak tidak mempercayai ucapannya kemudian menunjukkan kartu identitasnya sebagai salah seorang wali kelas di sekolah elite itu. Tak lama kemudian, ibu Yujin ikut bergabung.

Soomin :"Maaf, ini ada apa ya"

....:"Nyonya, saya ingin memberitahu kalau anak anda menjadi salah satu yang beruntung mendapatkan beasiswa untuk masuk ke ZEROBASE High School. Saya datang kesini untuk memberikan seragam sekolah serta tas lengkap dengan buku-buku dan alat tulisnya untuk anak anda. Jika anda juga tidak percaya, nyonya bisa melihat kartu identitas saya"

Soomin kemudian melihat ke arah Yujin yang juga masih bingung. Kemudian, Junho datang dan melihat keramaian di depan rumah.

Junho :"Ini ada apa ya?"

Orang asing itupun kembali menjelaskan maksudnya datang ke rumah Yujin kepada kepala keluarga itu. Setelahnya, Junho juga ikut melihat ke arah Yujin.

Junho :"Bagaimana, Yujin-ah. Kau mau menerima beasiswa ini?"

Yujin :"Aku masih bingung, bisakah anda kasih saya waktu untuk berpikir?"

....:"Baiklah, saya akan berikan waktu untukmu memutuskan. Tapi kau bisa simpan dulu seragam dan peralatan sekolah ini. Jika kau menerima beasiswa itu, semua barang ini akan menjadi milikmu"

Yujin pun menerima seragam dan peralatan sekolah itu. Setelahnya, orang yang mengaku sebagai salah satu wali kelas ZEROBASE High School itu berpamitan dengan kedua orang tua Yujin. Kemudian, Yujin menyentuh seragam sekolah yang masih terbungkus rapi oleh plastik itu. Ia merasa jika ini semua seperti mimpi, tapi ia harus berpikir dulu untuk mengambil keputusan yang tepat untuk masa depannya dan juga keluarganya.

Sementara itu, Gyuvin sedang duduk di depan meja belajarnya, ia tengah mengerjakan tugas sekolah yang harus dikumpulkan besok, karena jika tidak ada yang menyelesaikan tugas, akan mendapat hukuman.

Saat sedang fokus belajar, tiba-tiba pikirannya menjadi tidak konsen dan teralihkan dengan kejadian beberapa hari sebelum ia pulang dari liburannya di pantai Busan.

***Flashback***

Gyuvin sedang berjalan-jalan di sekitar pasar tradisional untuk membeli oleh-oleh untuk keluarganya karena hari ini adalah hari terakhir ia liburan di Busan.

Sampai kemudian, ada satu gerai yang menjual berbagai kerajinan tangan yang menarik perhatiannya. Gyuvin pun berjalan menghampiri gerai tersebut.

Summer Love | GyuJin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang