Malam telah berganti pagi, pagi telah menjadi siang, hari - hari pun berganti tanpa terasa bahwa waktu telah berlalu begitu cepat. Hingga tidak terasa terhitung sudah 20 hari Oliver, Aurora serta para prajurit maupun pelayan berada di wilayah timur kekaisaran Engrasia.
Oliver serta para prajurit sibuk dengan pembangunan di tiga kampung itu sedangkan Aurora bersama beberapa pelayan, dan para prajurit wanita membantu mengobati para penduduk dan anak-anak yang terkenal penyakit akibat kurangnya nutrisi serta memberikan penyuluhan kepada semua penduduk penting nya memakan makanan yang bergizi serta menjaga kebersihan.
Selain itu karena bagian wilayah timur ini tidak ada sekolah, anak-anak yang mau bersekolah mereka harus ke pusat kota, membuat Aurora membangun tempat untuk belajar bersama baik anak-anak maupun orang dewasa yang ingin belajar.
Pelajaran yang Aurora berikan bukan hanya membaca dan menulis saja, tapi hal-hal dasar tentang obat-obatan herbal untuk membalut luka, obat demam, obat batuk dan beberapa penyakit yang sering mereka alami Aurora memberitahu kan obat nya.
Sedangkan pembangunan yang Oliver buat sudah hampir selesai, ia telah selesai membuat beberapa sumur untuk para penduduk dan sekarang mereka tinggal menyelesaikan pembangunan bendungan saja.
Para penduduk menilai pasangan itu benar - benar seperti pasangan yang di karuniai oleh alam semesta. Mereka sangat serasi dan saling melengkapi satu dan yang lain.
"Duchess, apa anda ingin pergi menemui tuan duke?" tanya Abigail saat sedang membantu Aurora untuk bersiap.
"Ya kata Oliver pembangunan bendungan akan selsai hari ini Abigail, saluran irigasi nya sudah selesai di bangun. Kalau semua berjalan sesuai rencana maka besok para penduduk sudah bisa mulai bertani kembali. Aku tidak sabar ingin melihat hasil kerja keras Oliver" jawab Aurora merasa tidak sabar dengan hasil kerja keras Oliver sekaligus merasa bangga pada suaminya itu.
"Benarkah itu duchess?, itu pasti sangat bagus. Seperti sumur yang di bangun oleh tuan semua penduduk menyukainya, dan mereka sangat berterimakasih untuk itu hingga mereka tidak kekurangan air bersih lagi" ucap Abigail.
"Ya Oliver dan pasukannya sangat hebat, mereka tidak hanya hebat dalam perang, tetapi juga dalam pembangunan kerja mereka sangat rapi" Aurora seketika tersenyum bangga untuk suaminya.
"Apakah udah Abigail?, aku tidak sabar untuk segera kesana" tanya Aurora.
"Untuk melihat hasil kerjanya atau melihat orang yang membangun nya duchess?" tanya Abigail menggoda duchess nya.
Abigail memang sering menggoda Aurora sejak kedekatan Aurora dan Oliver yang semakin lama semakin dekat saja.
Abigail berani menggoda Aurora karena sebelumnya Aurora yang meminta padanya agar menganggap dia sebagai sahabat saja bukan tuannya. Bahkan Aurora mengizinkan Abigail bilang ia ingin memanggil Aurora dengan memanggil nama saja, tetapi Abigail mengatakan lebih sopan memanggil Aurora dengan sebutan duchess dan setelah di kampung ini hubungan mereka semakin dekat.
"Abigail" ucap Aurora malu.
Abigail tertawa di buatnya.
"Sudah kita berangkat saja sekarang" ucap Aurora buru-buru berjalan keluar kamar meninggalkan Abigail yang masih tertawa.
***
Kini kereta Aurora telah sampai di dekat pembangunan bendungan, saat turun Aurora melihat para prajurit sedang sibuk membangun dan terlihat Oliver yang sedang memberikan perintah.
"Bendungan nya sudah hampir selesai Abigail, Oliver membangun nya benar-benar seperti yang ku bayangkan, bahkan ini lebih indah dari yang ku bayangkan " ucap Aurora takjub melihat ke depan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jenderal's Wife
Historical FictionOliver Maxcmilian Grant, merupakan Jenderal paling di takuti di kerjaan Engrasia yang di kenal sangat tegas dan kejam dalam membasmi musuh musuhnya. Selain itu jenderal Oliver juga merupakan pangeran Ke-2 dari kerajaan Engrasia. Aurora Caroline Jo...