"Abigail, sudah biar aku saja yang melanjutkannya. Kamu pergilah ambilkan air. Ini harus di siram supaya tidak layu saat siang hari nanti" ucap Aurora selagi menanam tanaman obat yang sudah Abigail dapatkan. Walaupun masih ada beberapa tanaman yang belum di dapat. Tapi ini saja sudah cukup untuk sementara pikir nya.
"Baik duchess" ucap Abigail.
Aurora melanjutkan menanam karena tinggal beberapa pohon lagi.
"Ha, akhirnya selesai juga" ucap Aurora setelah selesai menanam semua tanaman.
"Duchess ini airnya" ucap Abigail dengan di bantu 2 prajurit juga.
"Yah simpan disitu. Biar aku menyiramnya"
"Biar saya saja duchess, anda istirahat terlebih dulu" ucap Abigail tidak tega melihat duchess nya yang langsung menanam sendiri tanamannya. Dan sekarang mau menyiram nya sendiri.
"Ini adalah hobi ku Abigail. Jadi biarkan aku melakukannya sendiri"
"Hobi?. Apa itu duchess?"
Aurora menepuk keningnya pelan. "Hobi itu melakukan sesuatu hal yang membuat mu senang dan bersemangat untuk melakukanya. Seperti itu lah kira kira Abigail " ucap Aurora bingung bagaimana cara menjelaskannya.
"Oh kalo begitu hobi saya adalah melakukan apapun untuk duchess, karena saya senang melakukannya" ucap Abigail semangat.
"Hei tidak seperti itu, hobi itu adalah hal yang di lakukan pada waktu senggang, bukan sebagai pekerjaan utama "
"Tapi saya hanya merasa senang saat saya bisa membantu duchess " ucap Abigail meyakinkan sekaligus masih merasa bingung dengan apa yang di maksud hobi.
"Yah tidak apa-apa. Itu bisa di katakan kamu mencintai pekerjaan mu. Sekarang biarkan aku menyiram tanamanku terlebih dahulu sebelum siang" pasrah Aurora. "Ternyata menjelaskan sesuatu itu sangat sulit. Aku menjadi dokter tidak memerlukan banyak berbicara, hanya perlu memahami teori nya saja. Sekarang aku merasa orang-orang yang menjadi guru itu sangat hebat" ucap Aurora dalam hati.
"Karena tidak ada yang bisa saya bantu disini. Saya undur diri hendak menyediakan makan siang untuk anda terlebih dahulu duchess. Setelah melakukan pekerjaan berat pasti anda merasa lapar"
"Yah itu lebih baik Abigail. Kamu memang yang paling mengerti aku"
"Itu sudah tugas saya duchess" ucap Abigail tersenyum.
Kemudian setelah nya Abigail pergi meninggalkan duchess nya yang sibuk menyiram tanamannya.
***
Oliver sedikit merasa marah dengan pengawal sekaligus sahabatnya itu dan sebenarnya entah kenapa dia merasa seperti itu, ia pun tidak mengerti. Ia berjalan meninggalkan Alger dan berniat mencari udara segar. Tetapi di tengah jalan ia bertemu dengan pelayan yang di tugaskan oleh nya untuk menjadi pelayan pribadi Aurora.
"Kenapa kau berkeliaran disini, bukannya kau seharusnya selalu bersama dengan duchess?" tanya Oliver. Ia merasa sedikit kawatir kalau Aurora keluar kediaman ini tampa sepengetahuannya.
" Salam tuan Duke, hamba berniat menyiapkan makan siang untuk duchess. Dan saat ini Duchess sedang berada di halaman samping menyiram tanaman yang baru duchess tanam tuan Duke". ucap Abigail. Ia merasa gugup sekarang.
"Baiklah kalo gitu kau boleh pergi" ucap Oliver pada akhirnya.
"Saya permisi tuan Duke" ucap Abigail lega dan buru-buru pergi dari hadapan sang Duke.
Oliver yang merasa penasaran dengan apa yang di lakukan oleh Aurora pun berjalan menuju halaman samping.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Jenderal's Wife
Tarihi KurguOliver Maxcmilian Grant, merupakan Jenderal paling di takuti di kerjaan Engrasia yang di kenal sangat tegas dan kejam dalam membasmi musuh musuhnya. Selain itu jenderal Oliver juga merupakan pangeran Ke-2 dari kerajaan Engrasia. Aurora Caroline Jo...