Saat ini Oliver masih asik memandangi Aurora hingga tidak menghiraukan para petinggi kampung yang sedang mengajaknya berbicara.
Lamunan nya berakhir saat Aurora terlihat seperti meminta dia untuk mendekat ke arahnya. Tanpa mengatakan apa-apa pada lawan bicaranya, Oliver pergi menghampiri Aurora.
"Ada apa?, ada yang menggangu mu?" tanya Oliver pada Aurora saat sudah di dekat Aurora.
"Pelan kan suara mu, tidak ada yang menggangu ku" bisik Aurora pada Oliver.
"Lalu?, kau merasa tidak nyaman disini?" Oliver kembali bertanya.
"Tidak Oliver, aku hanya ingin meminta mu perintah kan semua prajurit mu untuk membantu memperbaiki kembali rumah-rumah penduduk yang rusak akibat peperangan kalian kemarin, dan perintahkan semua penduduk untuk ikut serta membantu, begitu pun dengan kampung risa nanti karena hanya dua kampung itu yang kerusakan nya parah kan?" ucap Aurora sedikit berbisik pada Oliver.
"Hum baiklah" jawab Oliver, ia merasa saran dari Aurora itu memang harus di lakukan.
"Karena banyak kerusakan yang terjadi disini akibat para bandit itu, semua prajurit ku perintahkan untuk membantu memperbaikinya kembali, kerusakan baik di kampung ini maupun kampung lainnya. KERJAKAN SEKARANG!" Perintah Oliver.
"LAKSANAKAN JENDERAL" ucap semua prajurit.
"Alger, George" panggil Oliver lalu berjalan menepi dari keramaian orang-orang.
Di sisi lain, di antara para penduduk.
"Jenderal Oliver ternyata tidak seburuk yang orang-orang katakan, dia memiliki hati yang sangat dermawan, dia sangat memikirkan kita para penduduk" ucap salah satu penduduk.
"Ya dari semua penghuni istana, hanya jenderal Oliver yang bersedia untuk turun tangan langsung melindungi kita semua" ucap salah satunya lagi.
"Dia bukan monster penggila darah seperti yang di rumor kan, dia hanya membunuh untuk melindungi kita para rakyat kekaisaran" yang lainnya menimpali.
"Kau benar" ucap yang lain.
"Tapi sekarang kita bantu para prajurit terlebih dahulu, mereka sudah lelah melindungi kita, masih harus membantu kita memperbaiki kampung kita lagi, kita harus membantu mereka" ucap yang lainnya.
"Ya ayo bantu para prajurit" ucap mereka semua.
Aurora mendengar ucapan para penduduk itu tersenyum senang. "Aku berjanji akan membantu mu mendapatkan kepercayaan dan rasa hormat dari para rakyat kekaisaran Engrasia seperti yang seharusnya kau dapatkan Oliver, biarlah kamu di kenal monster oleh musuh tapi malaikat oleh rakyat mu" ucap Aurora dalam hati.
Dalam cerita Oliver walaupun telah banyak berkorban untuk rakyat dan kekaisaran tetapi tidak ada satupun dari mereka yang memandang jasanya, mereka hanya menganggap bahwa itu memang tugas Oliver membasmi musuh dan bukannya ia penggila darah, pasti itu adalah pekerjaan yang sangat menyenangkan untuk nya yaitu membunuh semua orang, jadi untuk apa mereka harus berterimakasih kepada Oliver karna melindungi kekaisaran dari para musuh pikir mereka. Dan Aurora berniat mengubah pemikiran para rakyat kekaisaran itu. Oleh sebab itu saat kematian nya dan para prajurit black knight para penduduk menganggap seolah-olah tidak ada yang terjadi.
"Di masa depan walaupun para penghuni istana serakah itu tidak berada di pihak kami, ku pastikan semua rakyat akan berada di pihak kami. Ku pastikan itu" ucap Aurora dalam hati penuh tekad.
***
"Siapa laki-laki gagah itu?" tanya seorang lady.
"Yang mana yang anda maksud nona?" tanya pelayannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jenderal's Wife
Fiksi SejarahOliver Maxcmilian Grant, merupakan Jenderal paling di takuti di kerjaan Engrasia yang di kenal sangat tegas dan kejam dalam membasmi musuh musuhnya. Selain itu jenderal Oliver juga merupakan pangeran Ke-2 dari kerajaan Engrasia. Aurora Caroline Jo...