"Alger!" panggil Oliver.
"Iya?, kau butuh bantuan apa?" tanya Alger sembari memakan apel.
"Sepertinya kau sangat santai akhir - akhir ini Alger" ucap Oliver memperhatikan tingkah sahabatnya itu.
"Ya semenjak kau bisa membaca sendiri semua laporanmu tanpa harus aku yang membacakan nya, dan juga duchess mengambil alih untuk mengurus kediaman ini, aku bisa lebih santai sekarang" ucap Alger bahagia.
"Kalau begitu aku kasih kamu pekerjaan,..." belum sempat Oliver menyelesaikan pembicaraan nya, Alger sudah mengeluarkan protes.
"Apa kau sungguh tidak punya hati?, untuk pertama kalinya aku bisa merasakan apa itu hidup santai, selama ini aku sangat sibuk, mengurus semua hal. Dan sekarang kau ingin memberikan ku kesibukan lain?" protes Alger pada Oliver.
"Kalau begitu aku tidak jadi memberikan mu pekerjaan, supaya kau bisa hidup santai" ucap Oliver.
"Nah begitu lah seorang sahabat, saling mengerti satu sama lain " ucap Alger.
"Sekalian kau besok bawa semua pakaian mu keluar dari kediaman ini, kau bisa hidup santai di luar sana" ucap Oliver datar.
"APA?" kaget Alger.
"Aa tidak, maksud ku bukan seperti itu, tadi aku hanya bercanda dengan mu. Kita ini kan sahabat, sesama sahabat katanya sering bercanda bersama, aku hanya ingin mencobanya saja tadi" ucap Alger hati-hati.
"Jadi apa tadi yang harus ku kerjakan?" tanya Alger.
"Bawakan semua gaun dari semua toko terbaik di kekaisaran ini, biar Aurora sendiri yang memilih nya nanti" pita Oliver.
"Semua?, untuk apa?" tanya Alger.
"Apakah ada pesta?" lanjut Alger.
"Kaisar membuat pesta perayaan sekaligus pengumuman kalau aku di angkat menjadi grand duke di istana " ucap Oliver.
"Tidak biasanya kaisar sangat baik pada kita, apa ada maksud lain dari kebaikan ini?" tanya Alger.
"Kita tunggu saja, apa yang mereka inginkan dari semua ini" ucap Oliver datar.
***
"Siapa yang menyuruh kalian menyimpan semua gaun ini disini?" tanya Aurora bingung, saat memasuki kamarnya tiba-tiba sudah ada beberapa setel gaun.
Aurora menatap beberapa setel gaun dihadapannya dengan berbagai warna, mulai dari yang berwarna pastel, cerah, hingga gelap. Semuanya tersedia dan membuat kamar Aurora seperti toko pakaian dalam sekejap.
"Tuan duke yang memerintahkan kami membawa ini semua kesini untuk duchess pilih, karna lusa akan ada pesta di istana, oleh sebab itu tuan duke memesan semua ini" jelas Abigail.
Aurora pun melihat-lihat semua gaun nya. Hingga dia jatuhkan pilihan nya pada satu gaun yang menurutnya sangat cantik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jenderal's Wife
Fiksi SejarahOliver Maxcmilian Grant, merupakan Jenderal paling di takuti di kerjaan Engrasia yang di kenal sangat tegas dan kejam dalam membasmi musuh musuhnya. Selain itu jenderal Oliver juga merupakan pangeran Ke-2 dari kerajaan Engrasia. Aurora Caroline Jo...