Bab 23 | Healer (치유의 천사)

39 17 24
                                    

Seketika Hyeon Woo tertunduk setelah mendengar ucapan Ha Neul. Tangisan yang sedari tadi ia tahan pun akhirnya pecah juga.

Ha Neul menggigit bibirnya, menahan tangisnya setelah melihat Hyeon Woo terisak hebat hingga bahunya bergetar.

"Hyeon Woo," panggil Ha Neul dengan pelan.

Hyeon Woo pun mengangkat kepalanya, menatap Ha Neul yang memanggilnya.

"Kenapa kau yang menangis? Padahal yang sedang sakit kan aku?"

Hyeon Woo termenung, bingung apakah harus menjawab pertanyaan itu dengan jujur atau tidak. Jika jujur, jelas ia memiliki jawaban atas pertanyaan itu. Tapi situasinya dirasa tidak tepat untuk mengutarakan itu sekarang. Hal itu semakin membuat dada Hyeon Woo terasa sesak, sampai menarik napasnya pun rasanya sulit.

"Karena kau temanku," jawab Hyeon Woo.

Ha Neul yang mendengar jawaban itu pun, entah mengapa merasa kecewa. Dengan perlahan, ia menarik tangannya dari genggaman Hyeon Woo. Ha Neul merutuki dirinya sendiri di dalam pikirannya. Ia merasa sangat egois jika mengharapkan lebih dari sekedar teman.

"Ada apa?" tanya Hyeon Woo memecah lamunannya.

Ha Neul menatap Hyeon Woo, tersenyum lalu menggeleng pelan. "Tidak ada."

Obrolan mereka terjeda beberapa detik. Hening.

"Kau pulanglah, bukankah besok harus kuliah?" kata Ha Neul.

"Aku bisa--"

"Pulanglah, Hyeon Woo. Aku sedang ingin sendiri." Ha Neul menyela sebelum Hyeon Woo menyelesaikan kalimatnya.

Obrolan mereka pun kembali terjeda. Hingga terdengar suara ketukan pintu mengalihkan atensi mereka berdua untuk menoleh ke arah pintu. Pintu pun terbuka, menampakkan Yoo Ri datang bersama Ibunya Ha Neul.

Ha Neul yang melihat kedatangan Ibunya pun, seketika langsung bangkit dari tidurnya dan mengubah posisinya menjadi duduk di atas tempat tidur pasien.

Ha Neul yang melihat kedatangan Ibunya pun, seketika langsung bangkit dari tidurnya dan mengubah posisinya menjadi duduk di atas tempat tidur pasien

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ibu?" ucap Ha Neul.

Ibunya menghampirinya perlahan sambil terisak, lalu memeluk putri satu-satunya itu dengan erat. Ha Neul masih terdiam dipelukan Ibunya, bahkan membalas pelukan Ibunya saja pun tidak.

Ibunya pun melepas pelukannya lalu menangkup wajah Ha Neul dengan kedua tangannya. Hatinya seketika semakin perih setelah melihat wajah Ha Neul yang terlihat kehilangan warnanya. Bahkan binaran matanya pun, kini mulai redup.

Pandangan Ibunya pun turun menyusuri lengan Ha Neul yang terlihat karena lengan baju pasien yang ia kenakan sedikit tersingkap. Didapatinya beberapa memar menghiasi kulit putih itu. Ibunya pun semakin menangis tersedu-sedu, dadanya semakin terasa sesak dan berat.

Tangis Ha Neul pun akhirnya pecah juga setelah mati-matian ia menahannya. Ha Neul tidak tahu harus berkata apa, karena ia yakin tidak ada perkataan yang bisa menenangkan Ibunya. Ia merasa bersalah karena memberikan trauma kedua pada Ibunya. Trauma yang sama setelah sepeninggalan Ayahnya.

Healer (치유의 천사)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang