MCH - Passionate Nude

3.6K 48 1
                                    

Gerakan pinggul Fino yang masih terus bergerak maju mundur, seakan gairah itu tak pernah padam.

Peluh disekujur tubuh mereka berdua tak menyurutkan untuk menyelesaikan apa yang mereka mulai. Kejantanan Fino terus mengobak abrik lubang kewanitaan Reisa.

Entah sudah berapa kali Reisa mengeluarkan cairan cintanya setiap kali kejantanan Fino menusuk sampai ketitik sensitifnya yang terdalam.

Suara khas bercinta dengan gesekan keduanya, menambah suasana sore itu semakin erotis. Hembusan ombak dan angin yang menjadi saksi percintaan panas mereka berdua, membuat pikiran Reisa sudah entah sampai mana.

Ia sudah tidak mengingat Pase, suaminya yang entah ada dimana bersama Septian. Kini, hanya kejantanan Fino saja yang menemaninya.

"Aaaaakh... uh..mmmmst." racau Reisa. "Aaaaakuuuuh... mauuuu keluarrr..sssst."

Saat Reisa sudah kembali keluar, Fino pun mendapatkan pelepasannya dan langsung ia keluarkan diwajah Reisa.

"Aaaaaaaah." desah Fino seraya memainkan kejantanannya ketika ia keluar tepat diwajah Reisa.

Tubuh Reisa yang telanjang penuh gairah, membuat Fino sangat menyukainya.

Selang tidak lama kemudian, Fino melihat Septian dan Pase tengah berjalan mendekati gubug. Fino pun langsung memakai kembali celana dalamnya.

"Bersihkan wajahmu, ada suamimu datang." ucap Fino.

Reisa segera bangun dari tidurannya, kemudian ia berlari ketepi pantai untuk membersihkan wajahnya yang penuh cairan cinta punya Fino.

"Fin, kamu, disini." ucap Pase mendekati gubug yang ingin sekali bercinta dengan Reisa disini. Namun, Reisa sudah lebih dulu bercinta dengan Fino digubug ini.

"Iya, kamu dan Septian kesana. Aku datang menemani Reisa." ucap Fino dengan wajah tersenyum.

Septian melihat Fino dari ujung kepala sampai ujung kaki. Barulah ia ikut tersenyum karena Fino sudah berhasil mengeksekusi Reisa.

"Iya, terus dimana, Reisa?" ucap Pase.

Fino menunjuk kearah Reisa dengan dagunya, diikuti pandangan Pase dan Septian. "Itu, dia lagi main air di pantai, tuh."

"Fin, kamu kayak lelah begitu, ngapain?" ucap Pase seraya duduk disamping Fino dan melihat Reisa yang tengah bermain air dipantai. "Oh, iya, Fin. Bisa minta tolong."

Fino menoleh kesamping, dimana Pase tengah melihat istrinya yang masih fokus bermain air.

"Aku habis olahraga tadi. Makanya kelihatan capek. Lihat keringetan begini. Minta tolong apa, Pase?"

Septian hanya tersenyum mendengar ucapan yang Fino katakan, kemudian ia ikut duduk disamping Fino, membuat Fino ditengah dan mereka bertiga saling memandang Reisa yang masih fokus bermain air.

Reisa sendiri menoleh kebelakang dimana ketiga laki-laki itu tengah duduk dan mengobrol.

"Suamiku memang aneh, mudah banget bergaul dengan orang yang baru dikenalnya." gumamnya kesal, seraya mencuci wajahnya dengan air laut. Ada rasa kesal karena Fino mengeluarkanya diwajahnya, membuat wajahnya sedikit lengket.

Septian masih fokus mengotak atik kameranya, ia hanya diam melihat foto-foto Reisa yang ia ambil.

"Nanti malam aku mau kamu menjadi model bersama Reisa. Aku ada beberapa ide untuk temanya. Bisa kan Fin?"

Fino menoleh ke Septian, namun sahabatnya itu hanya mengangkat bahunya seperti berkata terserah kamu saja. Sehingga Fino pun kembali bertanya.

"Model bagaimana maksudnya, nih, Pase?"

My Crazy Husband 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang