SW | 12

12 2 0
                                    


‎بِسْمِ الله الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Sebelum mulai sholawat dulu Yup

Sebagaimana pada sabda Nabi Muhammad SAW:

"Orang yang paling dekat denganku pada hari kiamat adalah
orang yang paling banyak bershalawat kepadaku."
(HR. Tirmidzi)
_______

 Tirmidzi)_______

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.












Suara muazin yang memanggil dengan khidmat menandakan waktu sholat Ashar telah tiba, menggema di seluruh pesantren. Para santri dan santriwati mulai bergerak menuju mushola, suasana semakin hidup dengan langkah kaki yang lembut di lorong-lorong, diiringi bisikan ringan dan gerak cepat mereka dalam menyiapkan diri untuk ibadah. Aroma wangi dupa dan tanah basah setelah hujan menambah kesegaran udara sore itu.

"Alhamdulillah, akhirnya. Ayo, kita siap-siap sholat Ashar di mushola?" ajak Bilqis kepada Yasinta, wajahnya berseri-seri, seolah semangatnya menular kepada Yasinta.

"Hah, eh iya. Sana duluan aja, gue masih capek—" jawab Yasinta sambil membuka hijabnya dan meletakkannya sembarangan di tempat tidur, sebuah sikap yang membuat Bilqis mengerutkan dahi.

"Astagfirullah, Sinta. Sholat nggak boleh ditunda-tunda, kata Abah Yai Umar—" Mila, yang berdiri di dekat jendela, tiba-tiba terpotong oleh kehadiran Nadina.

"Assalamualaikum, Mila, Bilqis. Kenapa masih di sini? Yang lain sudah di mushola," tegur ustadzah Nadina dengan nada tegas, membawa kayu rotan yang sering ia gunakan untuk mengingatkan santri.

"Waalaikumsalam. Na'am, Ustadzah, kami masih nunggu teman kami," jawab mereka serentak, tampak khawatir.

"Cepat, jangan sampai masbuk. Sebentar lagi iqomah!" ajak Nadina, matanya melirik Yasinta yang masih duduk santai di kamar.

"Na'am, Ustadzah," jawab mereka serentak, semangat untuk tidak mendapatkan teguran lebih lanjut.

"Anak barunya, tolong di bantu ajak ke mushola," kata Ustadzah Nadina, menunjuk Yasinta yang tampak enggan. Lalu beranjak pergi menuju kamar lain.

"Na'am, Ustadzah," jawab Mila.

"Yasinta, cepat. Nanti kami kena hukuman," ajak Bilqis sambil menarik tangan Yasinta dengan lembut.

"Ya udah, sana duluan. Gue belakangan aja, capek. Gue mau istirahat dulu!" kata Yasinta, menepis tangan Bilqis dengan kasar. Mila yang mengawasi Ustadzah Nadina dengan seksama, merasakan ketidaknyamanan yang akan terjadi jika Yasinta terus bersikeras.

"Qis, Ustadzah Nadin balik lagi—" Mila panik dan langsung mengambil mukena dari meja, lalu mereka berdua menarik paksa Yasinta keluar dari kamar.

"Tuli, ya lo. Gue bilang gue mau istirahat sebentar, gue capek?" pekik Yasinta, tanpa sadar mereka menariknya keluar dengan tidak mengenakan hijab dan sandal.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 8 hours ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SEWINDU | ON GOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang