Chapter 14

37 4 0
                                    

"Kenapa kamu cemberut seperti itu?" Tanya Jihoon

"Aku punya kakak sepupu, beberapa hari lalu dia kembali kerumah setelah masa perawatan yang panjang" ucap Sungchan membicara Jisung

"Lalu?"

"Dia tak mengijinkan ku bertemu dengan nya, padahal aku sudah membawakan hadiah untuk nya" jawab Sungchan sambil memerika makanan kemasan yang sudah kadaluarsa.

Jihoon hanya tertawa saja, mendengar keluh kesah Sungchan.

"Tapi apa keluarga mu masih belum tahu jika kamu bekerja paruh waktu?" Tanya Jihoon

Sungchan menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.

"Permisi"

Sungchan dan Jihoon berhenti mengobrol dan menoleh kearah pelanggan yang ada di belakang mereka.

"Aku ingin membeli telur, di rak kosong apa masih ada di gudang?" Tanya Haruto

"Ada, akan aku ambilkan" ucap Sungchan segera berjaln cepet menuju gudang.

"Kamu tinggal di rumah susun disana?" Tanya Jihoon basa basi kepada pelanggan nya

"Iyah, aku tinggal disana" ucap Haruto sesikit canggung

"Santai saja, lagipula aku tetangga mu" ucap Jihon

"Gelang mu bagus, kamu memeliki selera yang unik" ucap Jihon menatap gelang yang di pakai Haruto

"Ini pemberian kakak ku. Aku baru menemukan nya" Jawab Haruto

"Kamu pasti sanga menyayangi kakak mu itu" ucap Jihon menganggukkan kepalanya, bahwa ia mengerti perqsaan Haruto

- Di sisi lain keluarga Park-

"Aku rasa paman salah lihat, dan harus memakai kacamata" ucap Jisung dengan tak yakin

"Aduhh wajah tampan ku" ringis Jisung karena pipinya mendpaat cubitan sayang dari Ten.

"Aku melihat nya, dan itu benar² dia" ucap Ten

Jisung menjauhkan jari Ten yang mencubit pipinya, Jisung mengelus pipinya

"Untuk apa dia disana? Memangnya dia punya hubungan apa dengan Laki² tua bernama WinWin itu" ucap Jisung

"Itu yang jadi pertanyaan, Winwin tidak akan membiarkan sebarang orang masuk kedalam lingkaran nya"

Jisung terlihat berfikir lebih tepat nya pura- pura befikifikir sambil matanya menatap atap sekeliling ruang kerja Ten.

"Aku tahu, aku tahu" ucap Jisung dengan heboh

"Apa itu?"

"Dia, huang Injun" jawab Jisung

"Bukan, Winwin memeperkenalkan nya sebagai Jin, bukan lagi Kim Seokjin atau Huang Injun seperti katamu" jawab Ten

"Renjun, kemarin mengatakan padaku jika laki² bernama Kim Seokjin tidak telrihat di sekolah selama 5 hari, mungkin sekarang sudah seminggu" ucap Jisung

"Apa paman ingat jika hasil otopsi pada tubuh Injun, ada beberapa kecocokan dengan laki² bernama Kim Seokjin, ku rasa ini berkaitan" ucap Jisung sudah merasa seperti detective

Ten mencoba untuk mencerna dan memahami ucapan Jisung.

"Dugaan ku adalah, Huang Injun belum meningga, tapi aku tak tahu kaitannya dengan laki² bernama Kim SeokJin itu apa, dan sudah pasti laki² bernama Kim Seokjin itu mencurigakan apalagi si tua itu membiarkan nya hidup" ucap Jisung panjang lebar

"Otakmu sudah cukup bekerja keras, sekarang makanlah ini" ucap Ten melempar kemasan kripik sayur, dan Jisung menangkapanya dengan baik

"Aku benci sayur, hadiah macam apa ini" omel Jisung, meski mengomel, Jisung memakan kripik sayur itu

INDIGO 2 | RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang