26. Berdarah

987 62 0
                                    


"Ternyata masih di sini"

Langkah kaki aludra terhenti ketika suara dingin menyapa nya. Tubuhnya membeku dengan pandangan ke arah pria yang berdiri dengan tegap nya menghadap dirinya.

"Om nevan" gumam aludra

Nevandra calvaro, kakak dari nathan itu berada di indonesia tepat di mansion nathan. Nevan termasuk orang yang tidak menyukai keberadaan aludra di keluarga calvaro.

"Parasit ini semakin bertumbuh kembang yah"

Aludra mengeratkan tali tas nya ketika nevan semakin mendekatinya. Semua maid tidak ada yang berani bergerak menjauhkan aludra dari nevan.

Dengan tatapan tajam nya nevan menelisik penampilan aludra membuat perempuan itu tidak nyaman.

"Jadi nathan masih nampung anak ngga jelas ini?"

Aludra mendongak membuat nevan lagi lagi mengembangkan senyuman miring nya.

"Om nevan?"

Nevan menatap ke belakang tubuh aludra. Senyuman itu langsung surut di ganti dengan senyuman tipis milik nya.

"Kaivano" panggil nevan

Kai tersenyum ia memeluk singkat nevan. Ia memang cukup dekat dengan nevan, pria dewasa yang hidup sendiri setelah perceraian mantan istrinya yang memilih pria lain. Bahkan umur pernikahan nevan dengan mantan istrinya belum setahun, namun perpisahan sudah terjadi.

Setelah pernikahan nya hancur sepuluh tahun lalu. Nevan memilih menyandang status duda, alih alih menikah lagi.

"Cepat ambil pakaian lo" titah kai dingin kepada aludra membuat kedua manusia di sana mengernyit

Tatapan kai kembali ke arah nevan lalu tersenyum "Om kapan tiba?" tanya kai

"Tidak lama" jawab nevan

Kai mengangguk namun ia kembali menatap aludra tajam yang masih belum beranjak.

"Apa lagi yang lo tunggu. Ambil pakaian lo, kak thea nungguin lo di mansion! lo udah janji sama dia buat nginep temenin dia. Budek lo" sentak kai menbuat aludra terkejut

Namun tak urung ia mengangguk lalu berlari ke kamar nya. Nevan yang sedari tadi menatap keduanya hanya menyeringai kecil.

"Kamu masih ngga suka sama anak ngga jelas itu?" tanya nevan mengajak kai duduk

Kai terkekeh "Seperti yang om tau. Hama tetap hama" balas kai mengundang tawa nevan, aludra yang belum jauh itu bahkan masih mendengar.

"Ngapain disini?"

Aludra menoleh ketika merasakan sebuah selimut di bahu nya. Ia menatap kai yang duduk di sebelah nya.

"kenapa bohong?"

bukan nya menjawab aludra malah menanya balik. Kai menghela nafas pelan, lalu menyodorkan susu coklat hangat kepada aludra.

"Terima kasih" ucap aludra tulus

Kai mengangguk, ia mulai menggerakkan ayunan yang mereka duduki.

Perihal Luka [on going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang