Happy Reading
.
.
.
.
.Nara kembali ke sekolah dengan harapan baru, namun kenyataan yang dihadapi tidak seperti yang diharapkan. Kesehatan fisiknya semakin hari semakin menurun bahkan badannya tampak kurus, dan dia merasa semakin tertekan oleh situasi di sekelilingnya. Gosip tentang hubungannya dengan Pak Daniel masih berlanjut, dan meskipun mereka berusaha menjaga rahasia, beban emosional semakin terasa berat.
Di sekolah, Nara mulai merasa iri kepada salah satu teman sekelasnya, Lisa, yang tampaknya selalu mendapatkan perhatian khusus dari guru-guru. Lisa sering mendapatkan pujian dan perlakuan istimewa, yang membuat Nara merasa semakin terasing dan kurang dihargai. Nara merasa bahwa perhatian yang diberikan kepada Lisa seolah-olah menegaskan ketidakadilan yang dia rasakan dalam hidup
Bukan Nara bukan iri karena kepintarannya Nara juga pintar hanya saja ia tidak bisa cara mengungkapkannya. Dia berusaha untuk tidak menunjukkan perasaannya di depan teman-temannya, tetapi perasaan terasing semakin mendalam.
Sementara itu, hubungan Nara dan Pak Daniel terus berkembang. Pak Daniel selalu memberikan dukungan dan perhatian yang besar kepada Nara, dan meskipun kadang-kadang dia merasa cemas tentang masa depan mereka, Nara berusaha untuk tetap berfikir positif. Mereka sering berbicara di luar sekolah dan mencoba untuk mengatasi tantangan bersama.
Suatu hari, setelah pelajaran, Nara merasa perlu untuk mengungkapkan perasaannya kepada Pak Daniel. Mereka bertemu di luar sekolah, di tempat yang sama di mana mereka pertama kali mengungkapkan perasaan mereka.
“Nara, saya tahu kamu merasa tertekan. Saya hanya ingin memastikan bahwa semuanya baik-baik saja,” kata Pak Daniel dengan nada lembut.
Nara menatap Pak Daniel dengan penuh rasa sakit. “Kadang-kadang aku merasa cemas tentang masa depan kita pak. Aku tahu bapak peduli padaku, tetapi bagaimana aku bisa yakin bahwa kita akan bisa melewati semua ini bersama-sama?”
Pak Daniel tersenyum dengan penuh pengertian. “Nara, saya benar-benar peduli padamu dan ingin kita bersama. Kita akan menghadapi tantangan ini bersama, dan aku yakin kita bisa melewati semuanya.”
Meskipun Nara merasa sedikit lega mendengar pengakuan Pak Daniel, dia masih merasa cemas tentang bagaimana hubungan mereka akan berkembang. Perasaan yang campur aduk dan ketidakpastian tentang masa depan mereka masih membebani pikiran Nara.
Jangan lupa vote dan komen☺☺☺
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku ingin bahagia (END)
JugendliteraturSinopsis Nara putri, gadis penyuka senja dan bulan. Dan ya jangan lupakan bahwa ia seorang introvert. Ia merasa bahwa Tuhan tidak pernah adil padanya dan Tidak pernah merasakan kebahagiaan walaupun hanya sedikit, menjalani hari-harinya dengan rutini...