Bab 21: Kegelapan yang Menghimpit

1 1 0
                                    

Happy Reading

.
.
.
.
.

Nara masih diliputi perasaan terasing setelah insiden dengan Pak Daniel. Suatu hari, saat ia sedang duduk sendirian di taman sekolah, seorang siswa mendekatinya. Siswa itu tampaknya meminta bantuan Nara untuk tugas sekolah. Meskipun Nara merasa keberatan, dia tidak bisa menolak dan membantu siswa tersebut.

Pak Daniel yang kebetulan melihat kejadian itu merasa cemburu dan marah. Dia mendekati Nara dengan nada tinggi dan membentaknya di depan siswa lain. Kemarahannya tidak hanya verbal; dia melakukan kekerasan emosional yang semakin memperburuk keadaan Nara. Perlakuan kasar Pak Daniel membuat Nara trauma dan semakin merasa tertekan.

Di rumah, suasana tidak kalah buruk. Nara mendengar kedua orang tuanya bertengkar hebat. Merasa sudah cukup, ia marah dan mengungkapkan semua unek-uneknya. Namun, apa yang didapatkan dari kedua orang tuanya hanyalah cacian dan kata-kata yang menyakitkan. Mereka menuduhnya menyusahkan dan tidak memahami situasi mereka sendiri.

Perlakuan Pak Daniel dan ketegangan di rumah semakin membuat Nara merasa hancur. Dia merasa seolah dunia menutup dirinya dari semua sisi, dan keputusasaan semakin menyelimuti hari-harinya. Nara merasa tidak ada tempat di mana dia bisa merasa aman dan dicintai.



Jangan lupa vote dan komen☺☺☺

TBC.

Aku ingin bahagia (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang