4.

1K 168 35
                                    





Setelah selesai mandi jungkook tak menemukan Seokjin di kamar mereka, berteriak memanggil pun percuma karena mereka tinggal di castle bukan gubuk.

Sehingga jungkook harus berusaha sendiri untuk mengambil pakaiannya. Jungkook sempat merutuki suaminya yang memiliki kekuatan super hingga membuatnya kesulitan berjalan seperti ini.

Bagaimana bisa vampir itu hanya ingin enaknya saja tanpa mau mengurus jungkook setelahnya? Tapi jungkook juga tidak bisa marah, dia hanya seorang Dhampire yang lemah dan harus bersyukur karena masih ada origin yang mau menikah dengannya. Mungkin perasaan ini tidak banyak yang menyukainya, tapi jungkook benar benar tidak bisa membanggakan dirinya sendiri saat ini.

Selesai berpakaian kini jungkook bergerak untuk keluar kamar, perutnya lapar karena belum makan sejak kemarin malam. Ia butuh buah buahan segar agar menutrisi tubuhnya. Juga susu pisang kesukaannya!

Langkahnya tertatih-tatih dan perlu untuk memegang tembok atau apapun agar ia tidak terjatuh. Semakin dekat ia dengan dapur semakin jelas jungkook mendengar suara ribut dari teman-teman Seokjin yang bercengkrama di meja makan. 

Seokjin mulai menyadari kehadiran jungkook yang berjalan sangat lambat sambil memegang pinggangnya. Namun Seokjin abaikan dan memilih untuk melanjutkan obrolan mereka mengenai acara pesta yang akan di adakan malam ini. Sedangkan jungkook terus berjalan ke arah dapur dan mencari apapun yang bisa ia makan siang itu.

Sebagai Dhampire jungkook perlu makan sesuai jam makan manusia, berbeda dengan clan lain yang bisa tahan seminggu tanpa makan asalkan meminum darah. 

Semua laci bahkan rak pendingin makanan sudah jungkook buka satu persatu namun semuanya kosong. Tidak ada stok makanan. Jungkook perhatikan para vampir itu juga tidak memakan apapun di meja mereka kecuali segelas darah segar. Karena paksaan dari perutnya yang lapar dan mulai kehausan jungkook beranjak untuk mendekati Seokjin. 

“Jadi, apa clan Demon akan kau undang juga?” Namjoon bertanya yang berhasil membuat jungkook terhenyak dan menunggu jawaban seokjin. Seokjin seharusnya tau betul bahwa dhampire tidak boleh menunjukkan diri mereka di depan demon. Sangat berbahaya.  

Seokjin menatap adiknya dengan yakin “aku akan mengundang mereka” sontak pernyataan tegas Seokjin membuat jungkook lemas seketika.

“Tapi jin, apa kau lupa siapa yang kau nikahi? Bagaimana jika mereka tahu bahwa pasangan mu adalah vampir Dhampire? Jujur saja, aku memiliki firasat yang buruk” Jimin merasa tak enak hati setelah mendengar keputusan Seokjin. sebagai atravez, feeling nya dapat dipercaya. 

Namun Seokjin tetap kekeh dengan pendiriannya. “Apa kalian juga lupa bahwa aku adalah origin? Siapa yang berani menyentuh milikku?”

oh ya, origin ini sangat sombong.

Tidak ada yang bisa menjawab seokjin karena Seokjin benar, tapi demon tetaplah demon, mereka adalah iblis yang licik. Jimin khawatir akan terjadi hal buruk kedepannya jika para demon mengetahui keberadaan jungkook. 

“Sayang!” Kata jungkook tiba tiba cukup keras sampai semua vampir yang terdiam menatapnya penasaran. Jungkook tidak peduli, ia terus berjalan sampai ia berada di samping Seokjin dan memberanikan diri duduk di pangkuan suaminya.

Alis Seokjin menukik tajam sebagai respon dari tindakan jungkook tapi tidak ada yang peduli karena jungkook justru merengek “aku sangat lapar tapi tidak ada apapun di dapur. Aku juga masih sakit jadi tidak bisa ke kebun untuk mengambil beberapa buah. Apa disini ada pemasok susu segar? Aku ingin sekali susu pisang” Mata kuning itu membulat seperti anak anjing yang sedang merayu tuannya. 

Sang tuan menghembuskan nafasnya “apa kau tidak bisa duduk sendiri?” Suaranya begitu berat dan dingin tapi jungkook mencoba untuk terlihat tidak takut dan menggelengkan kepalanya sambil cemberut lucu.

My Eyes | Jinkook ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang