5.

1.1K 165 38
                                    




Jungkook masih menangis di kamarnya, rasanya harapan untuk bisa dicintai oleh Seokjin hanya sebuah mimpi saja. Seokjin tidak akan pernah memiliki perasaan yang bernama cinta untuk jungkook. Ayahnya salah, karna di dunia ini tak semua cinta terbalaskan.

Dalam kondisi seperti ini pasti jungkook akan menyalahkan dirinya yang terlahir sebagai Dhampire, kenapa Dhampire harus memiliki jiwa yang separuh vampir dan separuh manusia? Kenapa hidup di dunia vampir sangat berat? Jika tidak mati karena demon maka akan menjadi pasangan origin yang berhati batu. Semuanya sama, sama sama membuat jungkook sakit.

Jungkook duduk sambil memeluk lututnya di sofa panjang dekat jendela, meratapi kesedihan pernikahannya. Ia tidak mendengar suara pintu yang terbuka, ia juga tidak menyadari yang tiba-tiba saja Seokjin sudah disana. Seokjin melihat bagaimana bahu jungkook yang gemetar karena isak tangisnya sendiri.

Setelah Seokjin meletakkan kasar sebuah benda di sofa yang sama dengan jungkook, barulah jungkook tersadar karena ia terkejut dengan suaranya. Jungkook langsung menemukan Seokjin di sampingnya, ia dengan cepat menghapus air matanya lalu menemukan benda yang Seokjin jatuhkan tadi adalah dua buah apel.

“Makanlah” Seokjin masih bernada dingin, ia duduk di samping jungkook dan melipat kedua tangannya serta menatap lurus kedepan. Tidak, bukan karena Seokjin muak untuk melihat jungkook, tapi tidak tau kenapa Seokjin mulai tidak berani untuk melihat jungkook yang berlinang air mata, mata kuning itu seperti memiliki sihir yang kuat. Seokjin yakin mata kuning itu memiliki sihir untuk membunuhnya suatu saat nanti.

“T-terima kasih” Kata jungkook pelan dan hati-hati mengambil apel yang dekat dengan Seokjin, dia tidak mau menyentuh Seokjin karena takut pria itu akan marah lagi padanya. Lalu jungkook mengambil satu gigitannya pada apel merah yang segar itu. Rasanya manis, lebih manis dari apel Starfell. Tapi… bagaimana Seokjin bisa mendapatkan apel ini? Apa Seokjin yang mengambilnya sendiri?

Jungkook beralih untuk kembali menatap Seokjin “dari mana kamu mendapatkan apel ini?” Jungkook khawatir karena sekarang masih siang, tidak mungkin Seokjin rela mengambil apel untuknya karena kekuatan Seokjin akan berkurang saat berada dibawah sinar matahari, itu pasti sangat menyiksa Seokjin. Meskipun Seokjin menggunakan jubah anti matahari nya, itu terasa tidak mungkin.

“Apa kau pikir aku mencuri?”

“B-bukan begitu…” Jungkook menunduk lagi, sepertinya dia telah salah bicara. “Maafkan aku, aku tidak akan bicara lagi atau kamu akan semakin membenci ku” Gumam jungkook yang masih bisa di dengar Seokjin.

Hati seokjin kembali menghangat dan sedikit lebih panas setelah mendengar kalimat terakhir jungkook. Kamu akan semakin membenci ku. Apa Jungkook telah berpikir seperti itu? Tapi memang begitulah kenyataannya kan? Seokjin membenci makhluk yang lemah, tapi kenapa seperti tiba tiba Seokjin menolak pernyataan tersebut?

Seokjin menghela nafas dan akhirnya menoleh ke jungkook “aku yang mengambilnya” Jungkook sontak langsung membuka matanya lebar dan mengangkat kepalanya cepat untuk melihat Seokjin. “Sendiri? Di kebun? Bagaimana bisa? Kamu-”

“Ya. Sekarang aku sangat pusing karena apel mu itu” Seokjin masih saja sinis bicaranya tapi jungkook seperti sudah terbiasa. Pria itu lantas berbaring di sofa dan menarik kaki jungkook untuk bisa ia jadikan bantal yang empuk.

Seokjin menutup matanya dengan nyaman, pria ini mengingat apa kata Yoongi, jika jungkook menyukai sentuhan seperti manusia maka akan cepat jungkook hamil anak mereka karena terlalu bahagia –entah asumsi dari mana tapi Seokjin meyakini itu. Lain halnya dengan jungkook yang justru berdegup kencang, apel di tangannya hampir saja jatuh.

“Tidak perlu pedulikan aku. Makan saja apel mu” Lalu Seokjin kembali tidur. Jungkook dengan cepat memakan apel nya sampai habis. Setelah itu jungkook berinisiatif ingin memijat kepala Seokjin sebagai bentuk Terima kasih, tapi dia takut. Takut Seokjin tidak menyukai sentuhannya.

My Eyes | Jinkook ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang