My Eyes | Jinkook ☑️

42. Tamat

Pagi itu Taehyung datang ke castle dengan raut wajah kesalnya, mencari keberadaan Seokjin untuk memarahi masternya itu.

"Ada apa?" Kata Seokjin begitu tenang.

"Zaros bilang kau menghabisi 3 slave kemarin malam?!" Suaranya meninggi.

"Apa kau tersinggung karna clan mu ku habisi?"

Taehyung mendecih, "bukan itu. Tapi apa kau tidak memikirkan master mereka yang akan balas dendam?"

"Kalau begitu itu menjadi tugasmu untuk mencari master mereka dan berikan hadiah sebagai ganti ruginya"

"Kau pikir mereka akan mudah menerimanya?"

Seokjin menatap Taehyung dengan yakin, "bukankah kau sangat ahli bersilat lidah? Itu tugasmu agar mereka menerimanya"

"Kau benar-benar!" Gerutunya kemudian pergi.

Setelah Taehyung pergi, tentu Seokjin masih memikirkan akibat dari perbuatannya. Khawatir hal buruk seperti dulu akan terulang kembali. Saat ia melihat Jungkook berjalan ke arahnya, yang Seokjin pikirkan hanya bagaimana kalau mereka menyakiti Jungkook?

"Ada apa sayang? Taehyung sepertinya sedang kesal" Kata Jungkook yang kemudian Seokjin tarik untuk duduk di pangkuannya, mengendus leher Jungkook yang segar juga karna darahnya yang suci.

"Aku ingin menghisap darah manusia pagi ini"

"Apa terjadi masalah besar?" Jungkook tau jika Seokjin menginginkan hal itu, itu artinya Seokjin sedikit stress.

"Tidak. Tidak terjadi apa-apa, jangan khawatir"

*******

Taehyung dengan jubah anti mataharinya pergi untuk mencari master dari slave yang Seokjin bunuh bersama Zaros. Terlihat berbeda dengan Taehyung, Zaros justru terlihat nyaman kulitnya terkena matahari pagi dan memamerkannya pada Taehyung.

"Jangan pamer. Dulu aku juga seperti mu" Ya, Taehyung dulu kan manusia.

Zaros hanya terkekeh puas menjahili pamannya. "Sekarang kita kemana paman?"

"Bertemu witches"

"Untuk?"

"Untuk mencari siapa master slave itu, apa begitu saja harus ku jelaskan?"

Zaros akhirnya ber'oh'

Mereka melanjutkan perjalanan sampai melewati perbatasan wilayah vampir. Sesampainya mereka di sebuah pondok milik irene, tanpa basa basi irene sudah tau maksud kedatangan mereka.

"3 slave itu milik pemimpin Brosnia"

Taehyung mengernyit, "jadi pemimpin mereka memiliki 3 slave sekaligus? Tamak sekali!"

Irene menarik senyuman miringnya seperti penuh makna. "Tidak hanya 3, tapi dia punya lebih dari itu"

"Lalu... Kira-kira apa yang harus kami berikan sebagai ganti rugi agar master menerimanya?"

"Tidak ada. Kalian datangi saja dia dan kalian akan tau sendiri" Setelah mengatakan hal itu, Irene membaca mantranya dan menghilang.

Di sisi lain, Zaros mengedipkan matanya berkali-kali karna hampir tak percaya dengan apa yang ia lihat. Ini adalah pengalaman pertamanya bertemu witches. "Paman, apa aku bisa sehebat wanita tadi kalau aku mempelajari ilmunya?"

Taehyung memukul kepala Zaros, "kau harus fokus menjadi seperti ayah mu" Lalu Taehyung pergi meninggalkan Zaros.

"Aku sudah lebih hebat dari ayah" Gumam Zaros kemudian menyusul Taehyung.