Seokjin pergi ke pusat kota untuk menemui pemilik pemasok susu di kota mereka yang biasanya menjual susu pisang kegemaran Jungkook. Ia ingin menjamin sendiri kualitas susu yang akan menjadi makanan baby Zaros.
Cukup lama Seokjin berada di kota untuk mendapatkan sampel susu terbaik disana kemudian membuat kesepakatan agar mengirimkan susu terbaik itu setiap hari ke Moonhaven.
Saat di jalan pulang, ketika ia melihat penjual bunga segar membuatnya teringat dengan jungkook. Untuk itu ia membeli beberapa ikat bunga mawar putih.
Sang florist mengatakan bahwa Mawar putih melambangkan keindahan, ketulusan, dan kesucian, yang sangat cocok dengan karakter Jungkook yang penuh dedikasi, rendah hati, dan tulus dalam setiap hal yang dia lakukan.
Seokjin dengan sangat hati-hati membawa puluhan tangkai mawar putih itu pulang bersamanya. Tak sabar memberikan hadiah paling romantis yang pernah ia lakukan pada jungkook.
Mungkin mawar putih tak sebanding dengan kehadiran baby Zaros, tapi Seokjin yakin Jungkook akan senang menerima hadiah kecil ini dari nya.
Namun, hal tak terduga di Moonhaven castle membuatnya melotot dan menggertakkan giginya karna geram. Apa yang ia lihat saat ini di aula membuat puluhan tangkai bunga yang ia genggam sangat hati-hati terjatuh begitu saja.
Tarikan nafas yang dalam menghasilkan suara yang begitu keras "KIM NAMJOON!" teriakannya ini berhasil mendapatkan perhatian dari semua vampir yang ada disana.
Bagaimana Seokjin tak teriak jika apa yang terjadi adalah Namjoon dan Delina saling menodongkan pedang ke leher satu sama lain sementara tak jauh dari sana terdapat mayat Dawn tanpa kepala.
"Apa yang kau lakukan! Turunkan pedang kalian!!" Seokjin mendekat dan mengeluarkan aura yang siapa saja akan tunduk padanya. Seokjin begitu muak dengan semua yang terjadi belakangan ini, baru beberapa jam ia pergi dan Dawn sudah menjadi bangkai.
"Aku tidak akan menurunkan pedang ku sebelum Namjoon mati!" Delina tak kalah teriaknya, tangannya begetar untuk tetap mengangkat pedangnya di leher Namjoon, matanya yang merah memancarkan kemarahan dan kesedihan secara bersamaan.
"Kau harus tau jin, mereka berdua layak mati karna mereka diam-diam menyelinap ke kamar Rachel dan berusaha membunuhnya! Bayi ku terancam mati jika saja aku terlambat masuk ke kamarnya!"
Penjelasan Namjoon ini tentu saja membuat Seokjin terkejut dan kini menatap tajam ke arah Delina, "apa itu benar?"
"A-aku..." Delina tergagap karna itu memang benar.
"Katakan yang sejujurnya pada seokjin!" Namjoon menekan Delina hingga wanita itu mengeratkan gigi dan tekadnya.
"YA! AKU MELAKUKANNYA!" tatapannya begitu berani hingga Namjoon tersulut akan emosinya, pedang itu sedikit menggores leher Delina hingga berdarah. "Rachel layak mati karna dia merusak semua yang sudah ayahku rencanakan! Kalian begitu licik untuk tidak menepati janji kalian. Seharusnya aku menikah dengan mu, jin. Aku sudah menyukai mu sejak pandangan pertama, tidak peduli jika rasa suka ku ini menodai martabatku sebagai vampir! Aku juga tidak peduli kau sudah memiliki pasangan"
"Tutup mulutmu!" Geram Seokjin yang jijik mendengar nya.
"Aku tidak bersalah! Kalian yang salah karna tidak menepati janji. Kalian memberikan aku pada Namjoon yang tidak memiliki kuasa sama sekali! Ayah ku sudah berbesar hati untuk menerima Namjoon, tapi lihat! Dia menghianati kami! Bukannya meminta maaf dia justru membunuh ayah ku!"
"Aku membunuhnya karna dia membuat kekasihku tak sadarkan diri sekarang! Rachel hampir mati bersama bayiku!"
Semua semakin rumit sekarang. Seokjin tak bisa mengatakan bahwa Namjoon bersalah, tapi dengan kematian Dawn akan membawa masalah baru bagi mereka. Mengingat vampir adalah bangsa pendemdam, entah apa yang akan Eldoria lakukan untuk membalas kematian pemimpin mereka.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Eyes | Jinkook ☑️
VampireMemiliki mata kuning adalah kutukan bagi seorang vampir. Dan salah satu vampir yang bermata kuning adalah Jeon Jungkook dari Kota Starfell.