21.🔞

1.3K 148 17
                                    



Seperti yang kita tau bahwa vampir adalah makhluk pendendam, mereka tidak mudah melupakan sebuah hinaan, penghianatan, dan sebagainya. Sama halnya dengan masalah clan origin dan demon beberapa bulan yang lalu.

Dengan mati nya scoups, felix dan jhonny membuat clan demon murka. Mereka menarik hasil kekayaan mereka pada pemimpin origin sekaligus moonhaven, mereka juga kerap kali tidak setuju dengan ide ide origin di setiap diskusi di beberapa pertemuan.

Terjadinya perang dingin ini lambat laun semakin tak terkendali, kerap kali mereka mengacaukan festival Rakyat vampir, mengganggu wilayah manusia, dan masih memburu clan Dhampire yang ada di seluruh wilayah vampir.

Seokjin semakin sibuk dengan segala kekacauan ini, ia harus menghadiri beberapa kali sidang bersama Demon, melakukan berbagai penawaran, namun demon selalu menolak, mereka justru dengan mudahnya meminta Seokjin untuk menyerahkan jungkook.

Persidangan berujung maut, Seokjin tak mampu menahan dirinya begitu ia mendengar permintaan bodoh para demon. Mereka pikir siapa mereka? Persidangan itu akhirnya menewaskan 15 vampir demon dan persidangan di hentikan untuk waktu yang tak di tentukan.

Seokjin pulang larut malam, ia bahkan masih merasakan sesak di dadanya karna amarah yang begitu memuncak. Hal pertama yang ia cari saat sampai di castle nya adalah jungkook, "dimana jungkook?" Tanyanya pada Rachel, "Tuan jungkook ada di kamar tuan"

"Dia sudah meminum darahnya hari ini?"

"Belum Tuan, Tuan jungkook menunggu anda untuk meminumnya"

Seokjin menghelakan nafasnya lelah, jungkook itu terlalu manja. Disaat seperti ini apakah tidak bisa jungkook melakukan sesuatu sendirian? Seokjin sudah terlalu penat dengan semua masalah yang terjadi, sekarang untuk meminum darah saja harus menunggu Seokjin juga.

Seokjin segera ke kamarnya, mungkin ia harus memberitahu jungkook bahwa Dhampire itu harus berhenti manja di saat saat seperti ini. Sampai di kamar, ia melihat jungkook sedang berbaring dan terkejut akan kedatangannya.

"Sayang" Jungkook duduk dengan sangat perlahan, menyibakkan selimut yang menutupi tubuhnya, menunjukkan piyama tipis dan menerawang yang ia kenakan. Jungkook memang berniat untuk menggoda suaminya tapi tampaknya seokjin sedang dalam kondisi tidak baik untuk melakukan sex. Tatapan tajam dan dingin itu memberitahu jungkook semuanya.

"Kau belum meminumnya?" Seokjin bertanya dengan suara beratnya, menunjuk dengan matanya pada segelas darah yang berada di nakas. Jungkook menggeleng pelan sambil tersenyum canggung "hari ini tidak terlalu sakit, aku tidak bisa meminumnya tanpa mu" Kedua tangannya tampak ragu untuk bergerak mengelus perutnya sendiri.

Seokjin berjalan mendekati jungkook, berdiri beberapa langkah di depan pasangannya. "Apa kau tau, apa yang ku lakukan di luar sana? Apa membuatmu minum darah menjadi tugas ku juga? Apa kau tidak bisa meminumnya sendiri? Apa tidak bisa kau sekali saja tidak bergantung pada ku?!" Intonasinya semakin lama semakin tinggi, jungkook hanya menunduk dan takut. Jungkook tau, Seokjin sudah sangat kelelahan di luar sana untuk memastikan bahwa semua baik baik saja, untuk menjaga keberadaan jungkook dan clan nya dari demon, dan seharusnya jungkook tidak merepotkan Seokjin dengan hal remeh seperti ini.

"Aku... Aku minta maaf" Jungkook sekuat tenaga menahan air matanya lalu mengambil segelas darah yang baru saja di ganti oleh Rachel tadi agar tetap segar. Jungkook akan meminumnya sendiri, tidak masalah. Ini hanya hal kecil dan tidak perlu bertengkar untuk itu.

Tegukan pertama begitu berat rasanya, bau anyir dan rasa karatan itu membuat jungkook mual. Ingin sekali memuntahkan semuanya tapi ia harus menahannya, semua demi bayi mereka. Tangan kiri jungkook meremas piyama nya, ingin sekali memegang tangan Seokjin tapi sepertinya itu tidaklah tepat sekarang.

My Eyes | Jinkook ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang