32

3 1 0
                                    

Alih-alih para pelayan yang memberi salam, yang dilihat Tan Hua adalah sederetan robot berbentuk manusia berpakaian seperti pelayan, memberi salam kepada Nan Shen.
"Selamat datang di rumah tuan muda" suara robot memenuhi lobi dengan desain futuristik.

Nan Shen menganggukkan kepalanya sambil melangkah menuju ruang belajarnya di lantai dua, tentu saja sambil menyeret Tan Hua agar dia tidak tersesat.

Tan Hua memandang ke seluruh rumah besar itu dan merasa aneh karena dia tidak melihat seorang pun manusia di sana selain dirinya dan Nan Shen.

Juru masak, pembantu, tukang kebun, semuanya adalah robot berbentuk manusia yang biasa kita sebut humanoid.

Rumah itu sendiri sudah memiliki nuansa super modern, tetapi dengan adanya makhluk-makhluk humanoid ini, Tan Hua merasa seolah-olah berada di masa depan.

Tidaklah aneh jika ada makhluk humanoid di dunia ini karena dunia ini cukup mirip dengan dunianya, tetapi dia tidak menyangka rumah Nan Shen memiliki begitu banyak makhluk humanoid!

Harga satu humanoid saja mungkin sekitar 1 juta atau mungkin miliaran Dolar AS tetapi Nan Shen memiliki sekitar 30 humanoid di rumahnya!

Sangat kaya!

Tapi tetap saja... Tan Hua merasa sedikit aneh. Kembali ke rumahnya, dia akan disambut dengan pemandangan banyak pelayan yang melakukan pekerjaan mereka dengan riang. Suasananya bagus dan hangat, tetapi rumah ini...

Tampak sunyi dan dingin. Para humanoid tidak berbicara saat mereka tidak diminta, jadi seluruh rumah besar itu sunyi senyap.

Jadi... Nan Shen tinggal sendirian di rumah besar seperti ini? Dia tidak tinggal bersama keluarga besarnya? Nan Shen memiliki keluarga yang cukup harmonis jadi dia tidak menyangka Nan Shen akan tinggal sendirian.

Sungguh...kesepian bukan tinggal sendirian di rumah sebesar ini dengan hanya ada robot yang menemani...

TAK!

Sebuah suara keras mengagetkan Tan Hua dari lamunannya saat dia melihat ke arah sumber suara itu.

Dia melihat Nan Shen mengetuk-ngetukkan jarinya ke meja.

"Sudah selesai melamun?" Nan Shen mengangkat alisnya sembari menangkupkan tangannya di wajah.

"Ah? Aku? ( ・◇・)?" Tan Hua memasang ekspresi tidak sadar di wajahnya.

"Ya, siapa lagi? Hanya kamu yang ada di ruangan ini." Nan Shen menyilangkan kakinya dengan anggun sambil meminum kopi panas di mejanya.

Baru saat itulah Tan Hua menyadari bahwa selagi dia berpikir, mereka telah sampai di ruang belajar Nan Shen.

Ruangannya luas dan rapi. Dindingnya bernuansa futuristik dengan proyektor, hologram, dan banyak hal aneh yang selama ini hanya ia lihat di TV.

Aish aish, sepertinya iblis ini jauh lebih kaya daripada dia dan orang tuanya! Baiklah, mari kita selesaikan desainnya dan segera tidur!

Tan Hua lalu cepat-cepat duduk di kursi besi sambil menatap Nan Shen dengan mata polos seakan berkata dia siap setiap saat.

Nan Shen yang melihat Tan Hua duduk di kursi yang agak jauh dari tempat duduknya, tanpa sadar mengerutkan kening.

"Hei! Kenapa kamu duduk jauh-jauh? Aku tidak akan memakanmu! Duduklah di sini!" Nan Shen menunjuk kursi tepat di sampingnya ketika dia melihat Tan Hua dengan cepat memilih untuk duduk jauh dari mejanya.

Kenapa sih cowok ini selalu berusaha menjaga jarak dengannya? 😤

Tan Hua sebenarnya enggan duduk di sebelah kursi Nan Shen namun demi mendapatkan tidur yang cukup, ia pun menuruti keinginan Nan Shen.

"Mengapa kamu begitu enggan berada di dekatku? Apakah aku seseram itu?" Ketika Tan Hua sudah duduk di samping Nan Shen, Nan Shen dengan sengaja bergerak mendekat dan berbisik di dekat telinga Tan Hua.

(╯°□°)╯︵ ┻━┻ bisikan iblis! Aku butuh air suci!!

Tan Hua buru-buru mengusap telinganya yang gatal sambil menjauh beberapa inci dari Nan Shen tanpa tersipu sedikit pun.

Setan ini pasti ingin menggodanya lagi. Hmph! Dia tidak semudah itu untuk diganggu, tahu?

Nan Shen yang melihat reaksi normal Tan Hua, tidak dapat menahan diri untuk tidak menggoda anak itu.

Aish gak seru kalau anak ini gak bereaksi sama sekali. 🙄 Haruskah dia mencoba cara yang lain?

"Ehem! Jadi, apa yang kau ingin aku rancang?" Tan Hua cepat-cepat memotong pikiran Nan Shen karena entah mengapa bulu kuduknya berdiri melihat profil samping Nan Shen.

Dia tidak tahu mengapa, tetapi dia punya firasat bahwa iblis ini akan menggodanya lagi! Dia sebaiknya menyelesaikan desainnya secepat mungkin dan pergi tidur! Sangat menakutkan!

"Ah? Baiklah. Buatkan aku gelang untuk keperluan sehari-hari." Pikir Nan Shen terpotong oleh pertanyaan Tan Hua, jadi dia mulai fokus pada bisnisnya, meminta Tan Hua membuat desain untuknya!

"Eh? Perusahaanmu kan perusahaan mode, bukan perusahaan perhiasan, kan? Buat apa sih aku harus bikin desain gelang?" Tan Hua memiringkan kepalanya dengan bingung, tetapi hal itu malah membuat iblis tertentu ingin menggodanya.

"Jika kau ingin tahu jawabannya...bagaimana kalau kau mencium pipiku?" Nan Shen berniat menggoda Tan Hua lagi jadi dia perlahan mendekat dan membelai pipi Tan Hua dengan jarinya.

Apa itu ?!

Office Boy CEO Adalah Seorang Gadis  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang