10

30 1 0
                                    

Sorry for typo🙏🏻











*****

Julian terus melangkah masuk ke dalam hutan untuk mencari kayu , setelah memberi sihir pelindung pada area tempat ia membangun tenda bersama Yechan , secara diam - diam tentunya . Dan setelah beberapa saat melangkah , akhirnya Julian menemukan beberapa ranting - ranting juga dahan pohon yang telah patah dan berserakan di tanah . Julian yang melihat itu pun segera mengumpulkanya , lalu membawanya dengan kedua tangan dan melangkah pergi .

'Kau telah menemukan kelemahan pangeran vampire dari Clan Red Moon sialan itu '

'Sudah , tuan '

'Bagus , apa kelemahannya '

'Dia telah bertemu dengan calon matenya dan kita bisa menjadikan calon mate dari pangeran vampire itu sebagai target untuk membalas dendam , tuan '

'Kerja bagus , segera kerahkan anak buahmu untuk mencari dan menemukan calon mate pangeran vampire sialan itu '

'Baik , tuan '

Deg~

Seketika tubuh Julian tersentak dengan langkah yang terhenti , saat  suara - suara dari entah siapa yang  masuk ke dalam kepalanya itu , bersamaan dengan kalungnya yang kembali bercahaya keunguan .

Seketika tubuh Julian tersentak dengan langkah yang terhenti , saat  suara - suara dari entah siapa yang  masuk ke dalam kepalanya itu , bersamaan dengan kalungnya yang kembali bercahaya keunguan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Julian pun menggenggam erat kalung pemberian dari orang tuanya yang menjadi sumber kekuatannya itu . Dan kalung itulah yang menjadi incaran musuhnya selama ini .

"Yechan ". Gumam Julian saat mengingat pembicaran dari suara - suara yang berada di kepalanya tadi .

"Aku harus segera kembali , Yechan sendirian di sana ". Gumam Julian lagi  , sebelum pemuda itu bergegas untuk kembali ke tendanya dengan Yechan .

Dan sesampainya di dekat area ia membuat tenda dengan Yechan . Julian pun kembali menambah sihir pelindungnya di sana untuk berjaga - jaga , sebelum melangkah menuju Yechan yang tengah duduk di depan tenda yang telah mereka bangun itu .

"Oh , kau sudah kembali , Ju ".

"Seperti yang kau lihat ". Ucap Julian yang di balas cengiran oleh Yechan .

"Kau sudah menata barang - barang yang kita bawa ?".

"Sudah , kau tenang saja ". Balas Yechan seraya mengangkat jempol kanannya pada Julian .

"Baguslah kalau begitu ". Timpal Julian seraya menaruh ranting juga dahan pohon yang telah di ambilnya itu ke atas tanah .

"Tapi , Ju ".

Mate ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang