12

29 2 0
                                    

Sorry for typo🙏🏻












*****


"Aneh , tadi aku merasa jika ada yang mengawasiku dari dahan pohon di atas sana , namun kenapa sekarang tidak ada apapun di sana ". Gumam Julian seraya menatap dahan pohon tinggi yang semula di tempati oleh sosok bersayap yang mengawasinya itu . Namun kini sosok itu sudah tak ada .

"Wah , sepertinya kita datang terlambat ya ". Seru Hyunwoo yang baru saja muncul bersama yang lainnya di hadapan Julian ,  membuat pemuda itu mendengus kecil karenannya .

"Ya , kalian sangat terlambat ". Balas Julian dengan sinis .

"Yakk , kenapa kau sinis sekali ? Apa kau memiliki dendam pada kami ?". Seru Yujun yang tak terima dengan balasan sinis dari Julian itu .

"Cih , aku tak ada urusan dengan kalian dan lagi pula untuk apa aku berurusan dengan kalian , huh . Membuang - buang waktu saja ". Decih Julian sebelum menghilang dari sana menggunakan sihir teleportasinya , untuk kembali ke tendanya dengan Yechan .

"Ck , sombong sekali pemuda itu ". Decak Junghoon yang tak suka dengan sikap Julian pada mereka .

"Biarkan saja , tak perlu berurusan dengannya ". Sahut Sumin seraya menaruh kedua tangannya di saku celanannya .

"Lebih baik , kau cari tahu di mana mereka membangun tenda ". Seru Hunter yang diam sejak tadi , yang segera di laksanakan oleh Junghoon tanpa penolakan .

"Ck , sepertinya pemuda itu telah memasang sihir pada area di mana ia membuat tenda yang cukup sulit untuk di tembus oleh makhluk lain , termasuk diriku ". Ucap Junghoon setelah mencoba untuk mencari keberadaan tenda Julian dan Yechan , namun sayang dirinya berakhir gagal .

"Baiklah , mungkin sebaiknya kita kembali saja karena pemuda itu sepertinya bisa dengan baik menjaga calon matemu itu , Hunter ". Saran Sumin yang di angguki oleh yang lainnya , dan akhirnya ke limanya pun menghilang dari sana , untuk kembali ke apartement mereka .

.
.

Sementara itu .....

Julian kembali muncul di depan tendanya dengan Yechan . Pemuda itu pun memastikan jika sihir pelindungnya masih kuat untuk melindungi keberadaan mereka di sana , sebelum kembali masuk ke dalam tendanya dan Yechan dengan gerakan sepelan mungkin juga berhati - hati , karena takut pergerakannya itu akan membangunkan Yechan .

"Ju".

"Oh , kau terbangun " . Julian melirik Yechan yang terbangun dari tidurnya itu , meskipun ia sudah berusaha untuk tidak menimbulkan suara apapun .

"Hm , kau dari mana ?". Tanya Yechan seraya menatap Julian dengan mata sayunya yang masih mengantuk .

"Aku dari luar , buang air kecil ". Balas Julian berbohong , karena tak mungkin ia mengatakan yang sebenarnya pada Yechan bukan .

"Tidurlah lagi , Yechan - ah , karena pagi masih lama ".

"Hmm , kau juga , Ju ".

"Selamat tidur , Chan ".

"Selamat tidur juga , Ju ". Balas Yechan sebelum memejamkan matanya dan kembali tertidur .

Mate ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang