19 . END

143 4 2
                                    

Sorry for typo🙏🏻













*****

Sret~

Tubuh Julian pun tersentak kecil dengan bibir yang terkatup rapat , saat telapak tangan Travis yang berhasil melingkupi miliknya di dalam celana . Seumur hidupnya , Julian tak pernah berfikir dirinya akan berada dalam keadaan menyedihkan seperti ini , karena tak memiliki kekuatan apapun untuk menghentikan perbuatan sosok di belakangnya itu .

"He-hentikan ". Seru Julian dengan suara tertahan saat mersakan telapak tangan kiri Travis mulai meremas kecil miliknya di bawah sana , bersamaan dengan tangan kanan pemuda itu yang mulai memainkan pucuk nipplenya , dengan memutar dan mencubitnya pelan . Perasaan asing namun terasa nikmat yang kini di rasakan oleh Julian itu pun , benar - benar sangat baru bagi pemuda itu .

"Nghh He-hentikanhhh ".

"To-nghh tolong berhentihhh ". Pinta Julian lagi dengan susah payah , bahkan pemuda itu menggigit bibir bawahnya tanpa sadar , guna menahan suara - suara aneh yang ingin keluar dari tenggorokannya itu .

"Kau yakin ingin berhenti , hm ?". Tanya Travis seraya menjilat tengkuk Julian dan mengigitnya kecil , membuat tubuh pemuda itu semakin meremang geli karenannya .

"To-tolong hentikan ". Julian kembali memohon dengan tangan kanan yang meremas erat gagang pintu , sedangkan tangan kirinyanya mengepal erat di daun pintu .

"Kau ingin berhenti, hm "

"Y-yahhh ".

"Tapi tubuhmu menikmatinya ". Balas Travis seraya meremaskan remasannya di milik Julan dan mulai mengurutnya dengan ritme kecil atau sedang , yang membuat Julian mengerang tanpa suara karenannya .

"Be-berhentihhh nghh menyiksakuhhh ".

"Kau merasa tersiksa ?". Tanya Travis yang di balas amggukan kepala oleh Julian . Sedangkan Travis yang melihat itu menyeringai , sebelum menghentikan kegiatannya di tubuh Julian dan membalik tubuh pemuda itu menghadap ke arahnya .

Sret~

Setelah membalik tubuh Julian , pemuda Devil itu dengan cepat menyambar bibir merah Julian yang sejak tadi sibuk di gigiti oleh pemiliknya itu , guna menahan suara erangan yang hendak keluar . Sedangkan Julian sendiri , tentu saja begitu terkejut dengan serangan tiba - tiba dari Travis , sebelum berusaha untuk menghentikan aksi pemuda itu . Namun sayang tubuhnya telah berubah lemah dengan tenaga yang menghilang entah kemana . Julian pun hanya bisa membiarkan Travis menggigit bibir bawahnya hingga terbuka , dan membiarkan pemuda itu memasukkan lidahnya ke dalam mulutnya dan menjamah seluruh apa yang ada di dalam goa hangatnya itu , termasuk menjamah lidahnya di dalam sana dan menghisapnya dengan keras .

"Ungh mnghh nghh ".

Tentu saja perlakuan dari Travis itu membuat Julian mengeluarkan suara lenguhan dari tenggorokannya , di sela ciuman yang di layangkan pemuda itu padanya , dengan kedua lutut Julian yang telah lemas karena kehilangan tenaga . Dan membuat tubuh pemuda itu hampir meluruh ke lantai , jika saja Travis tak menahan pinggangnya dengan sebelah tangan .

Masih dengan mencium Julian , Travis mengangkat tubuh pemuda itu , lalu melangkah menuju ranjang dan membaringkannya di sana . Travis pun melepas ciumannya , lalu dengan cepat merobek paksa baju dan celana Julian, tanpa sempat pemuda itu untuk mencegahnya dan membuangnya ke lantai .

Mate ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang