17

37 2 0
                                    

Sorry for typo🙏🏻













*****



Deg~

"A-apa! Ma-mate !". Seru Julian dengan wajah terkejut dan tak  percayanya . Bahkan bukan hanya pemuda itu yang terkejut , namun semua yang ada di sana pun terkejut dengan ucapan dari sosok tinggi bersayap itu , minus Yechan .

"Apa-apaan ini , Julian . Kenapa kau tak pernah bilang jika kau telah memiliki mate ". Seru Sumin dengan nada tak terimannya  , dan mendapat pukulan keras dari Junghoon di pundaknya .

"Fokus , bodoh ! ".  Umpat Junghoon dengan kesal .

"Ck , tak usah perdulikan ucapan tak pentingnya . Serang dia ! ". Seru Steve yang di setujui yang lainnya dan ke empatnya pun hendak menyerang Travis , namun sosok pemuda bertanduk itu dengan cepat menjentikkan satu tangannya dan ke empat sosok itu pun seketika menghilang dari sana . Membuat Hunter dan ke empat temannya juga Julian tentu saja kembali terkejut karenannya .

"Mereka semua kemana ! ". Seru Hyunwoo dengan mata yang membulat tak percaya .

"Aku sudah membawa mereka ke suatu tempat . Kalian tak perlu khawatir , biar aku yang melawan mereka ". Ucap Travis sebelum ikut menghilang dari sana , meninggalkan yang lainnya .

Sedangkan Julian yang melihat kepergian Travis itu pun , kembali menatap tubuh pucat Yechan dalam pelukannya .

'Sepertinya aku harus melakukan sesuatu agar Yechan bisa kembali hidup '

'Tak perduli apapun resikonya ' . Batin Julian dengan penuh tekat seraya membawa sebelah tangannya untuk menggenggam erat kalung miliknya itu .

'Ayah , Ibu . Kali ini saja , tolong bantu aku '. Batin Julian memohon seraya memejamkan matanya . Sedangkan Hyunwoo dan yang lainnya menatap bingung ke arah Julian .

"Sedang apa dia ?".

"Entahlah ". Sedangkan Hunter menatap Julian dengan tatapan yang sulit di artikan .

Di sisi lain , setelah permohonan Julian dalam hati , kalung milik pemuda itu bercahaya yang membuat Julian membuka matanya , lalu segera melepas kalung yang melingkar di lehernya itu dan memasangkanya pada Yechan .

Untuk sesaat , Julian menatap lamat wajah pucat Yechan , sebelum kembali menutup matanya dan dalam hati pemuda itu membaca mantra terlarang yang tak bisa di gunakan dengan sembarangan , karena mantra itu bisa memanggil jiwa yang telah pergi untuk kembali ke dunia .

Setelah mantra yang di bacakan Julian telah selesai , kalung yang kini berada di leher Yechan itu pun semakin mengeluarkan cahayanya , hingga membuat silau siapapun yang ada di sana , kecuali Julian sebagai sang pemilik asli kalung tersebut  .

Dan tak lama cahaya dari kalung itu pun menghilang , di ikuti kedua kelopak mata Yechan yang perlahan terbuka . Tentu saja hal itu membuat Hunter dan ke empat temannya , menjadi terkejut melihat hal itu .

"Ju". Panggil Yechan dengan suara serak dan lemahnya , yang membuat Julian tersenyum bahagia karena usaha dan pengorbanannya tak sia - sia . Meskipun setelah ini Julian akan menjadi manusia biasa , karena kehilangan seluruh kekuataanya . Namun pemuda itu sama sekali tidak keberataan .

Mate ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang