15

53 4 0
                                    

Sorry for typo🙏🏻












****



"Jadi apa yang di lakukan manusia sepertimu berada di sini !". Seruan dari sang pemimpin vampire itu pun kembali terdengar .

"Ah , apa kau juga ingin menyerahkan dirimu , hm ".

"Wah , sepertinya kita akan kembali mendapatkan hidangan lezat lagi seperti pemuda yang telah kita nikmati darahnya itu ". Sang pemimpin kembali berbicara yang membuat Julian semakin mengeratkan kepalan tangannya .

"Hidangan lezat , huh ". Seru Julian dengan kepala yang kembali terangkat , namun kini bola mata pemuda itu yang tadinya hitam , berubah menjadi ungu . Warna yang sama dengan kalung yang di milikinya .

"Bersiapalah mati di tanganku , keparat ". Desis Julian dengan nada penuh penekanan dan tatapan membunuhnya .

"Tuan , sepertinya pemuda itu bukanlah manusia biasa ". Bisik salah satu vampire di sana pada sang pemimpin .

"Sepertinya memang benar begitu . Ayo kita lihat apa yang bisa pemuda itu lakukan . Ia tak mungkin bisa melawan kita yang jumlahnya lebih banyak dari pada dirinya yang hanya sendirian itu". Balas sang pemimpin dengan nada meremehkan yang ia tujukan pada Julian . Dan di benarkan oleh salah satu anak buahnya itu .

"Anda benar , tuan ".

Sedangkan di depan sana , Julian terlihat merentangkan sebelah tangannya yang tidak terkepal itu dan tak lama muncullah sebuah pedang yang terlihat begitu tajam , dengan pegangan berwarna hitam bercampur ungu .

'Aku pasti akan membalaskan dendam kalian '. Batin Julian penuh tekat yang di peruntukkan untuk Hunter dan ke empat temannya itu .

"Ayo kalian maju , serang pemuda itu ! ". Seru sang pemimpin vampire dan 10 vampire di sana pun maju lebih dulu untuk menyerang Julian , namun pemuda itu berhasil mengalahkan mereka dengan sihir penyerangannya .

10 vampire pun kembali maju setelah melihat kekalahan rekan mereka  untuk menyerang Julian .

"Hm , ternyata pemuda itu lumayan juga ". Gumam sang pemimpin vampire seraya mengamati pergerakan Julian dalam mengalahkan anak buahnya .

Setelah berhasil mengalahkan 20 vampire yang menyerangnya , kini tersisah 10 vampire lagi bersama sang pemimpin . Dan 10 vampire yang terisa itu pun kembali maju untuk menyerang Julian , namun pemuda itu dengan gerakan gesitnya menangkis setiap serangan mereka dengan pedangnya , meskipun wajah atau pun tangannya terkadang mendapat cakaran dari para vampire yang menyerangnya . Pemuda itu pun dengan lihainya mengayunkan pedang di tangannya untuk menebas kepala vampire yang berhadapan denganya , hingga para vampire itu habis tak tersisa .

Kini hanya tersisa sang pemimpin vampire yang terlihat begitu marah dan murka , karena seluruh anak buahnya telah di habisi oleh Julian .

"Dasar Bedebah Sialan !! Matilah Kau !!!". Seru sang pemimpin vampire itu dengan murka,  seraya berlari untuk menyerang Julian dengan membabi buta . Membuat pemuda itu cukup kewalahan dalam menangkis dan menahan serangan dari pemimpin vampire yang tengah terbakar oleh amarahnya itu .

'Aku tak boleh kalah ! Demi Yechan !!'. Batin Julian penuh tekat dan entah kekuatan dari mana , pemuda itu berhasil membalik keadaan dan menyerang pemimpin vampire itu , hingga ia kewalahan karenannya dengan luka - luka yang perlahan muncul di tubuhnya .

Mate ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang