2

115 10 0
                                    

Sorry for typo🙏🏻












*****

Karena memiliki kelas pagi hari ini , maka Julian telah berada di kantin umum Universitasnya . Julian tengah menunggu kedatangan teman baik  yang ia miliki selama ia berkuliah di sini , yang bernama Yechan itu , namun mereka memasuki fakultas yang berbeda  . Julian menunggu kedatangan Yechan , seraya membaca buku praktikum kedokteran di tangannya . Dan di hadapan Julian pun terdapat se cup hot coffee late yang telah tersisa setengah , yang  pemuda itu beli untuk menemaninya membaca buku .

"Selamat pagi , Ju !". Sapa Yechan yang baru saja datang dan mendudukkan dirinya di hadapan Julian .

"Pagi , Yechan - ah ". Julian menghentikan bacaannya dan menatap ke arah Yechan dengan senyumannya .

"Oh , kau meminum Cofee pagi - pagi seperti ini ". Yechan menatap cup Coffee di hadapan Julian dengan kening berkerut .

"Memangnya kenapa hm ?". Tanya Julian seraya meraih cup coffeenya dan kembali meminumnya dengan pelan .

"Tentu saja itu tidak baik untuk kesehatan , bukankah kau ini anak Kedokteran . Bagaimana bisa kau tak mengetahuinya ". Ucap Yechan panjang lebar yang di balas putaran bola mata oleh Julian .

"Ayolah , Yechan- ah . Hanya satu cup saja tidak apa - apa ".

"Yaya , terserah kau saja , tapi jika kau sakit jangan mencariku ".

"Kejam sekali ". Julian mencebikkan bibirnya kecil .

"Biar saja ".

Julian merengut , lalu pemuda itu kembali meminum coffeenya dan membuang wajah ke arah lain . Sedangkan Yechan yang melihat itu pun tertawa kecil dalam hati melihat tinggkah teman baiknya itu . Setelahnya Yechan terlihat membuka tas birunya , lalu mengeluarkan dua kotak bekal makan siang dari dalam sana dan menaruhnya ke atas meja kantin di hadapan mereka .

 Setelahnya Yechan terlihat membuka tas birunya , lalu mengeluarkan dua kotak bekal makan siang dari dalam sana dan menaruhnya ke atas meja kantin di hadapan mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sarapan dulu , aku sudah menyuruh Bibi Nam , membuat sarapan untuk kita ".

"Kau belum sarapankan ". Yechan mendorong salah satu kotak bekal berwarna hitam itu ke hadapan Julian yang membuat pemuda itu kembali menatap sang teman dengan wajah yang berubah senang . Julian pun meraih kotak bekal dari Yechan dan berterima kasih dengan senyumannya .

"Terima kasih , Yechan - ah ".

"Sama - sama , Ju ".

"Ayo makan ". Julian mengangguk dan keduanya pun menikmati makanan mereka seraya mengobrol ringan .

Beberapa saat kemudian .....

Setelah menghabiskan makanan mereka , Julian dan Yechan meninggalkan area kantin Universitas mereka seraya kembali mengobrol .

Mate ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang