15. Heartbeat

1.9K 240 28
                                    

"Jadi bagaimana?"

Hyunwoo mendongkak menatap Yang Gi yang duduk di hadapannya. Sahabatnya itu seperti biasa datang bersungut-sungut ketika Hyunwoo memaksanya untuk menemaninya makan siang. Beginilah nasib menyedihkan seorang Baek Hyunwoo - Direktur Hukum di Queens Grup dan Menantu yang sekarang selalu di banggakan keluarga Hong - bahkan untuk sekedar makan siang dia harus meminta Yang Gi menemaninya karena istirnya Hong Haein sama sekali masih berusaha untuk menjaga jarak dengannya.

Beberapa kali Hyunwoo mencoba mendekat, mengajak bicara, mengajak becanda tapi hormon istrinya benar-benar tidak bisa di kendalikan. Haein masih sering mual, kadang juga memuntahkan semua isi perutnya di kamar mandi - yang membuat Hyunwoo akhirnya memilih untuk menjaga jarak.

"Apa?" Hyunwoo bertanya bingung setelah berhasil menelan kalguksu di dalam mulutnya.

Yang Gi menyeruput kalguksu nya dengan nikmat, sambil mengunyah pria itu berkata. "Kau berhasil tidur bersamanya?" Pertanyaan yang sangat ambigu karena beberapa pasang mata yang duduk di sisi meja mereka langsung menoleh menatapnya.

"Yah!" Hyunwoo langsung berdecak kesal. Dia terdengar seperti bajingan yang suka meniduri wanita diluar sana ketika dia sendiri mendengar pertanyaan Yang Gi barusan.

"Belum?" Yang Gi menaikan satu alisnya sambil meletakan sumpit keatas meja dan Hyunwoo tau sahabatnya itu sedang mencoba untuk meledeknya.

Hyunwoo menggeleng sebagai jawaban. Pria itu meneguk air mineralnya dalam sekali teguk lalu dia menyingkirkan mangkon berisi kalguksu nya tadi dan melipat kedua tangannya diatas meja. "Dia sama tersiksanya denganku." Hyunwoo memberitahu. "Dia juga ingin memelukku." Sambungnya lagi.

"Lalu? Kenapa kau tidak langsung bertindak?" Kata Yang Gi lagi.

Hyunwoo mendesah. "Hormon kehamilannya belum sepenuhnya hilang. Dia bahkan mengeluh karena tidak bisa menciumku." Hyunwoo terkekeh pelan

Yang Gi hanya bisa menggelengkan kepala, pria itu menyandarkan punggungnya di sandaran kursi kayu. "Kau hanya perlu berusaha lebih keras." Yang Gi berujar lagi.

"Dan menyaksikannya muntah didepan mataku sendiri? Kau pikir aku setega itu?" Hyunwoo menatap sahabatnya dengan kesal. "Disaat saat dia seperti itu aku benar-benar ingin memeluknya tapi sialnya akulah penyebab Haein mengalami hal buruk itu." Hyunwoo melanjutkan sambil tersenyum miris.

Kali ini Yang Gi yang terdengar mendesah keras. Dia seperti seorang problem solving yang sedang berusaha bagaimana menyelesaikan masalah Hyunwoo dan istrinya. Tapi masalah yang dimaksud yang benar-benar diluar akal sehatnya. Dia bukan sedang bertarung melawan masalah orang ketiga pada kasus perceraian yang sering ditanganinya, tapi dia justru sedang bertarung bersama hormon seorang wanita yang sedang hamil muda.

"Aku pernah memberikan bunga kepada istriku saat dia hamil anakku dulu." Yang Gi tiba-tiba berkata, dia tertawa pelan. "Bunga bisa mewakili cintamu pada istrimu tanpa perlu kau mendeklarasikan rasa cintamu padanya. Cobalah.." Yang Gi memberi usul.

Hyunwoo terdiam sesaat. Lalu dia mendesah pelan. "Haein tidak seperti istrimu yang akan bahagia hanya dengan kau memberikannya bunga. Aku sudah mengenal Haein begitu lama dan dia wanita yang berbeda. Pemikirannya begitu rumit." Hyunwoo berujar lagi.

"Kau hanya perlu mencobanya." Ujar Yang Gi lagi yang kali ini kembali membuat Hyunwoo terdiam.

Sepanjang perjalanan kembali ke kantor setelah makan siang bersama Yang Gi membuat Hyunwoo memikirkan apa yang di katakan sahabatnya itu. Dia sudah bisa membayangkan bagaimana reaksi Haein saat dia datang menemui wanita itu dengan buket bunga - dia sudah yakin Haein hanya akan menatapnya dengan tatapan datar.

Queen Of Tears (Season 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang