9. Fallin

1.6K 186 17
                                    

Sudah hampir pukul tujuh malam saat Haein akhirnya mengakhiri pekerjaannya hari ini. Dia menutup satu dokumen terakhir dan menyerahkannya pada Sekretaris Na. Dua minggu meninggalkan kantor karena harus mengikuti keinginan Hyunwoo ke Jerman, membuat banyak dokumen menumpuk diatas meja kerjanya hari ini.

Wanita itu merenggangkan otot lehernya yang mulai terasa kaku sebelum menghempaskan punggungnya di sandaran kursi. Rasanya begitu melelahkan,  bahkan seharian ini dia tidak bertemu dengan Hyunwoo di kantor. Mereka hanya menghabiskan waktu bersama saat sarapan dirumah. Dia hanya di temani makan siang oleh Sekretaris Na sementara Hyunwoo harus menghadiri persidangan di pengadilan.

"Kau ingin makan malam sebelum pulang?" Sekretaris Na bertanya, dia masih berdiri di samping Haein - membuat wanita itu menoleh sesaat lalu terdiam.

Dia mengambil ponselnya diatas meja, mengecek sesuatu disana. Ada pesan dari Hyunwoo yang dikirim pria itu lima belas menit yang lalu membuat Haein mendesah pelan. Malam ini Hyunwoo tidak bisa pulang dengannya karena pria itu masih harus meeting dengan timnya di kantor. Pria itu juga memberitahu bahwa dia akan makan malam dengan timnya di kantor dan meminta Haein untuk makan malam tanpanya.

"Tidak. Aku akan pulang." Beritahunya memberi jawaban pada sekretarisnya itu.

Sekretaris Na mengangkuk dengan senyum seperti biasa. Haein pun langsung berdiri dari kursinya, dia mengambil ponsel - memasukan benda itu ke dalam tas. Meraih blazernya yang di gantungan disisi ruangan dan menyampirkan blazer biru itu ke pundak lalu melangkah pergi meninggalkan ruang kerjanya diikuti oleh sekretaris Na.

Dia melewati beberapa ruangan yang masih tampak ramai. Lalu menoleh ke ruang meeting di sisi kanan, dia menemukan Hyunwoo didalam sana - pria itu tampak sedang menjelaskan sesuatu.

"Bukannya malam ini Direktur Baek terlalu tampan? Atau itu hanya penglihatanku saja?" Bisik Sekretaris Na yang berdiri sejajar di sampingnya. Wanita itu bahkan secara terang-terangan sedang menatap suaminya yang tampak sibuk menjelaskan sesuatu, sesekali menyimak yang membuat kening pria itu berkerut dalam.

Haein menatap pria itu sekali lagi, menilai dengan matanya sendiri apa yang di maksud sekretarisnya itu. Hyunwoo tampak sudah tidak memperdulikan penampilannya malam ini. Pria itu sudah melepaskan jas abu-abu tuanya yang dia gunakan pagi tadi. Dasi yang terikat sempurna di bawah kerah kemejanya kini tampak terikat longgar seperti di tarik paksa oleh si pemilik dasi itu. Kemeja putih yang dia gunakan sudah tampak kusut di beberapa bagian, dia bahkan menggulung asal lengan kemejanya hingga siku - yang membuat Haein hanya bisa mendengus kesal.

Rasanya Haein ingin sekali masuk ke ruang meeting itu, mendekati Hyunwoo dan menarik paksa lengan kemeja itu hingga berada di tempat yang seharusnya. Sudah beberapa kali dia mengatakan pada pria itu kalau dia sama sekali tidak suka jika pria itu menggulung lengan kemejanya yang bahkan dengan sengaja memamerkan otot-otot lengan bawahnya itu. Membuat beberapa wanita didalam sana bahkan tampak terpana melihat pemandangan yang ada di hadapan mereka. Yang bahkan membuat Sekretaris Na pun mengaggumi apa yang di lihatnya barusan.

"Berhentilah melihat kearah suamiku seolah kau ingin duduk di atas pangkuannya." Desisnya tajam menatap sekretaris Na sambil melipat kedua tangannya didepan dada.

"Memangnya boleh aku duduk diatas pangkuan Direktur Baek?" Tanya sekretaris Na dengan senyum terkulum.

"Na biseo..!" Haein kembali mendesis tajam sebagai peringatan membuat Sekretaris Na hanya bisa tertawa pelan.

"Aku hanya bercanda.." Sekretaris Na bergumam saat Haein menghentakkan kaki meninggalkan koridor itu. Mana mungkin dia berani duduk diatas pangkuan suami dari atasannya di kantor?

"Ngomong-ngomong apa kau tidak bosan melihat Direktur Baek setiap hari?" Mereka berhenti didepan lift yang masih tertutup. "Maksudku, aku dan suamiku sering mengeluh bosan setiap hari. Aku bahkan pernah meninggalkannya seharian hanya untuk bersenang-senang. Kau tidak?" Sambungnya lagi.

Queen Of Tears (Season 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang