3. Love Of My Life

1.8K 188 11
                                    

"Haein.. eodiseo?"

Hyunwoo langsung menanyakan keberadaan istrinya ketika bertemu dengan Sekretaris Na di depan pintu lift. Wanita yang menggunakan blazer abu-abu itu membungkuk sesaat lalu berkata. "Masih diruang kerjanya." Beritahunya sambil mengulum senyum tipis.

Pria itu mengangkuk mengiyakan. Dia meninggalkan sekretaris istrinya itu setelah mengucapkan terima kasih. Langkah kakinya membawa pria itu ke depan ruang kerja bernuansa putih itu.

Dari depan pintu, Hyunwoo sudah bisa melihat wanita itu duduk di kursinya. Menunduk dengan membolak balik lembaran-lembaran dokumen di atas meja. Kening wanita itu berkerut dalam membuat Hyunwoo hanya bisa menghela napas panjang. Tanpa mengetuk pintu, pria itu langsung mendorong pintu kaca itu hingga terbuka setengah dan dia masuk menyelinap ke dalam ruangan itu sehingga mengundang tatapan Haein saat itu juga.

"wasseoyo?" Haein menyapa lebih dulu saat Hyunwoo berdiri di hadapannya.

Pria itu hanya mengangkuk sekilas, tatapannya kini teralihkan menatap beberapa tumpuk dokumen yang tersusun diatas meja. Ada sebagian di letakan di sisi kiri - yang Hyunwoo tau itu adalah dokumen yang di tolak wanita itu. Serta beberapa tumpuk dokumen di sisi sebelah kanan - yang di terima oleh wanita itu.

"Kau sudah makan malam?" Hyunwoo bertanya, kini dia kembali menatap istrinya.

Kerutan di kening wanita itu menghilang semenjak dia masuk ke ruangan ini. Haein menggelengkan kepala. "Aku menunggumu." Katanya memberi jawaban.

Hyunwoo melirik jam tangan yang melingkari pergelangan tangan kirinya. Hampir jam delapan malam. Dia memiliki agenda kerja yang padat hari ini. Siang tadi dia berada di kantor pengadilan untuk kasus Moh Seulhee. Lalu setelah itu Hyunwoo mendampingi  Hong Beom Seok - anak pertama mediang Hong Man Dae yang sekarang menduduki posisi sebagai Ketua Queens Grup untuk bertemu dengan beberapa investor yang akan bekerjasama dengan Queens Grup untuk membangun sebuah resort yang sempat menjadi proyek Hong Soo Cheol bersama Yoon Eun Sung yang gagal saat itu.

"Kau ingin makan sesuatu?" Hyunwoo akhirnya bertanya. Dia duduk di lengan sofa, menunggu hingga Haein selesai membaca satu dokumen lagi yang masih ada di atas meja kerjanya.

"Hmm.." Haein tampak berpikir. Dia melipat kedua tangan diatas meja lalu menatap suaminya. "Steak?"

Hyunwoo tersenyum mengiyakan, membuat Haein tersenyum lebar. Wanita itu pun akhirnya menyingkirkan dokumen yang ada di hadapannya. Dia bangkit dari atas tempat duduknya, berjalan menghampiri sisi ruangan untuk mengambil blazer yang di gantungnya disana dan menyampirkan blazer itu dipundaknya tanpa benar-benar memakainya. Dia meraih tas dan ponsel lalu setelah itu menghampiri Hyunwoo sambil mengulurkan tangannya.

Pria itu lagi-lagi tersenyum saat menerima uluran tangan wanita itu dan menggenggamnya dengan hangat. Dia suka bagaimana dia menggengam tangan wanita itu. Jemari mereka tampak pas untuk saling mengisi sela-sela jemari yang kosong.

"Haein-ah...Jangan terlalu memaksakan diri untuk bekerja." Hyunwoo bergumam sambil berjalan beriringan dengan Haein untuk keluar dari ruang kerja wanita itu. Pria itu menoleh. "Kau masih dalam pemulihan." Katanya lagi.

Haein terdengar mendesah. "Semua berantakan saat mereka mengambil alih perusahaan ini. Dan aku bertanggung jawab untuk kembali menyelesaikannya." Haein berkata. "Banyak kolega yang mundur." Sambungnya lagi kali ini suaranya sedikit lebih pelan.

Hyunwoo terdengar mendesah pelan. Dia tahu sekacau apa perusahaan ini semenjak Eun Sung mengambil alih. Semua benar-benar tidak terkendali. Banyak kolega bisnis yang memilih mundur. Karyawan yang bekerja selama bertahun-tahun memilih resign dan meninggalkan perusahaan. Pendapatan perusahaan yang tidak stabil bahkan terjadinya penggelapan keuangan yang dilakukan direktur keuangan yang sekarang sudah di hukum atas apa yang dia lakukan. Dan pria itu paham bagaimana Haein sangat mencintai perusahaannya.

Queen Of Tears (Season 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang