16. It's ok i'm ok

2.2K 238 20
                                    

"Kau masih menangis?"

Pertanyaan Haein membuat Hyunwoo dengan cepat menghapus air matanya dengan tangan. Dia menarik napas lalu memaksakan senyum saat dia menoleh menatap Haein yang duduk di sampingnya sementara dia masih berusaha untuk mengendalikan perasaannya ketika detak jantung bayi yang ada dirahim istrinya masih terngiang-ngiang sampai sekarang. Bahkan ketika dia seharusnya harus tetap fokus mengemudi.

"Apa kau Sebahagia itu?" Haein bertanya lagi kali ini wanita itu mengubah posisi duduknya agar dia bisa lebih leluasa memandangi wajah suaminya.

"Tentu saja aku bahagia." Hyunwoo menjawab, suaranya serak tapi dia tetap tersenyum saat melirik Haein sekilas. "Suara Detak jantungnya masih bisa aku dengar sampai sekarang." Katanya lagi.

Haein tersenyum. Dia juga tadi sempat menangis bahkan saat dokter masih sibuk memeriksa kandungannya dengan alat usg. Dari layar monitor dia bisa melihat bagaimana bayinya bergerak bebas didalam rahimnya. Bagaimana dokter mengatakan kalau bayinya masih berukuran tiga sentimeter. Bagaimana dia mendengar dokter menjelaskan bahwa bayinya dalam keadaan sehat dan dokter juga menunjukan bentuk ujung hidung, bibir, dan telinga yang tampak samar dari layar monitor . 

Mobil yang dikemudikannya berhenti di depan lampu merah. Pria itu menoleh, tersenyum walaupun matanya sedikit merah karena banyak menangis sejak tadi, dia mengulurkan tangan kanannya yang di sambut Haein dengan meletakan telapak tangan kirinya keatas telapak tangannya. Senyum pria itu merekah saat dia mengenggam tangan yang ukurannya lebih kecil darinya itu dan menciumnya berkali-kali.

"Kau ingin sesuatu?" Hyunwoo bertanya. "Kau belum makan sejak tadi. Sekretaris Na bilang kau hanya makan kimbab untuk makan siang."

Haein terlihat diam selama beberapa detik. Dia juga sedang mencoba memikirkan apa yang harus dia makan tapi dia benar-benar sedang tidak memiliki selera untuk makan makanan apapun. Satu-satunya yang berhasil di telannya tanpa memuntahkan isi perutnya hanyalah Kimbab yang di beli Sekretaris Na tadi siang dan dia hanya memakannya sebanyak dua potong kimbab.

"Kau belum makan malam?" Haein menatap Hyunwoo karena dia juga ingat pria itu belum makan malam. Sepulang dari kantor Haein langsung menganak Hyunwoo ke dokter kandungan. Dan sekarang sudah hampir pukul sepuluh malam.

"Bukannya aku yang bertanya?" Hyunwoo berujar lagi sambil menjalankan mobilnya karena lampu sudah berubah menjadi hijau. "Kau harus makan yang banyak, Haein-ah.."

"Kau ingin berat badanku naik ya?" Haein berujar, perubahan suasana hatinya semenjak hamil benar-benar tidak bisa di prediksi. Wanita itu segera melepaskan genggaman tangan Hyunwoo dari tangannya, lalu dia memilih bersedekap dada dengan memasang wajah kesal.

Hyunwoo terdengar mendesah pelan. Dia sudah terbiasa menghadapi sisi paling menyebalkan seorang Hong Haein sejak bertahun-tahun yang lalu tapi ternyata menghadapi hormon kehamilan dan perubahan suasana hati yang serba cepat ini masih membuat Hyunwoo sedikit kewalahan dan sepertinya dia akan mulai belajar untuk beradaptasi.

"Kau ingin kita berdebat soal berat badanmu lagi?" Hyunwoo berujar, kali ini terdengar kesal. Dia menoleh sekilas lalu berdecak. "Kau bahkan terlihat lebih kurus sekarang." Ujarnya menilai.

Tanpa di bilangpun Haein sudah menyadari kalau berat badannya sedikit berkurang. Dia bahkan kesulitan untuk tidur. Tapi apa yang bisa dia lakukan? Dia sama sekali tidak berselera untuk makan. Setiap mengingat semua jenis makanan membuatnya merasa mual.

"Ramyeon?" Haein berujar pelan. Suaranya bahkan terdengar ragu-ragu saat menyebutkan apa yang ingin dia makan malam ini. Wanita itu menoleh menatap Hyunwoo dan dia tersenyum tipis.

"Ramyeon? Kau bahkan tidak pernah makan itu." Hyunwoo tampak terkejut. Masalahnya selama ini Haein selalu mengkonsumsi makanan yang paling sehat yang disajikan oleh koki dirumah. Dia bahkan tidak mengenal semua jenis varian Msg. Wanita itu hanya pernah mencicipi ramyeon saat mereka ada di Jerman waktu itu, itupun karena Haein merasa dia akan menyesal kalau selama hidupnya dia tidak pernah mencicipi seperti apa rasanya ramyeon.

Queen Of Tears (Season 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang