8. Lavender Field

2.2K 211 26
                                    

Silau matahari yang masuk melalui celah tirai jendela membuat Haein merasa tidurnya mulai terganggu. Dia mengernyit, berusaha untuk melindungi wajahnya di dada bidang pria yang memeluknya sejak semalam. Dia mengerjap beberapa kali, sampai akhirnya memilih untuk membuka matanya secara perlahan.

Wanita itu mendongkak dan tersenyum saat melihat wajah lelap suaminya. Hanya suara dengkuran halus dan helaan napas yang terdengar teratur. Dia suka menganggumi wajah tampan Baek Hyunwoo ketika pria itu tidur. Rasanya dia bisa leluasa memandangi wajah pria itu tanpa ditatap langsung si pemilik wajah.

Mereka sudah bersama selama sekian tahun tapi Haein selalu merasakan detak jantungnya selalu berdebar tidak karuan kalau bersama Hyunwoo.

"Bagaimana bisa dia seperti bayi ketika tidur seperti ini?" Haein bergumam sendiri, suaranya begitu pelan nyaris berbisik - terlalu hati-hati agar tidak membuat Hyunwoo terbangun.

Haein mengulurkan tangan untuk menyingkirkan ujung rambut pria itu yang hampir menutupi mata pria itu dengan jarinya. Lalu jari telunjuknya bergerak turun menyentuh alis Hyunwoo yang tebal, dia juga menyentuh mata pria itu yang terpenjam, bergerak turun menyentuh hidung pria itu, dia tersenyum saat jari telunjuknya menyentuh permukaan bibir pria itu yang sudah sering menciumnya itu sedikit lebih lama lalu gerakan terakhirnya menyentuh menelusuri garis rahang yang tegas yang mulai di tumbuhi rambut-rambut halus di sekitar rahang karena pria itu belum bercukur sejak kemarin sampai akhirnya wanita itu hampir menjerit terkejut saat Hyunwoo dengan gerakan cepat menggenggam tangannya - menghentikan aktifitasnya saat itu juga.

Pria itu tidak bersuara, dia hanya diam tapi Haein bisa melihat pria itu tersenyum dengan mata yang masih terpenjam. Haein sama sekali tidak bisa mengajukan protes saat pria itu menariknya mendekat, mendekapnya dengan begitu erat. Tangan kiri Pria itu melingkari pinggangnya dan ujung jarinya menekuk menekan bagian bawah punggungnya yang membuat Haein tampak kesulitan untuk bergerak. Dia tidak bisa kemana-mana.

"Yeobo..." Haein berusaha melepaskan diri, dia mendorong dada pria itu agar tubuhnya sedikit menjauh tapi terlalu sia-sia karena Hyunwoo memeluknya begitu erat.

"Hmm.. sudah puas memandangi wajah tampan suamimu?" Tanya Hyunwoo dengan suaranya yang serak dan mata yang masih terpenjam.

Haein langsung terlihat salah tingkah. Wajahnya memerah. Kali ini dia tertangkap basah.

"Kau sudah bangun?" Haein bertanya, yang sedetik kemudian dia merutuki kebodohannya. Pertanyaan macam apa itu? Jelas-jelas Hyunwoo sudah bangun.

Hyunwoo membuka kedua matanya, dia memamerkan senyumnya seperti biasa. Tatapan matanya bertemu dengan tatapan mata Haein. Begitu dekat sehingga pria itu bisa melihat rona merah di wajah istrinya.

"Tentu saja. Aku selalu bangun lebih awal dari padamu." Katanya memberitahu. "Setiap pagi aku selalu menunggu jari-jarimu bermain di sekitar wajahku. Aku bahkan sudah hafal urutannya." Katanya lagi, mengulum senyum menatap Haein yang hanya bisa diam. "Rambut, kening, mata, hidung, bibir, rahang. Ah.. jarimu suka berlama-lama di atas bibirku." Sambungnya lagi, kali ini pria itu tertawa pelan. Jelas-jelas sedang berusaha menggoda Haein yang rona wajahnya semakin merah.

Ingin rasanya Haein pergi menjauh dari pria itu pagi ini. Tapi sialnya pelukan Hyunwoo begitu erat dan dia kesulitan untuk bergerak pergi. Jadi Haein memilih memasrahkan diri tertangkap basah seperti ini.

"Kenapa kau menatapku seperti itu?" Tanya Haein cepat saat dia mulai terlihat salah tingkah di perangkap oleh tatapan mata Hyunwoo yang begitu dalam.

Queen Of Tears (Season 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang