10. Pregnant???

2.4K 219 31
                                    

Hyunwoo menopang kepalanya dengan sebelah tangan sementara tangan yang satunya lagi sibuk memainkan rambut istrinya yang masih tertidur lelap di sampingnya - posisi Haein saat ini menyamping menghadapnya dan dia suka bagaimana Haein tampak terlihat damai dalam tidurnya. Tangannya kembali bergerak menyelipkan helaian-helaian rambut wanita itu kebelakang telinga. Dan dia tersenyum lebar saat menyadari bahwa dia tidak punya alasan lagi untuk tidak jatuh cinta pada istrinya setiap hari.

Istrinya Hong Haein, memiliki bentuk wajah yang sempurna. Matanya yang bulat, hidungnya yang terpahat sempurna dan bibir yang menjadi candu baginya setiap hari.

Dalam helaan napas panjang, dia mulai mengingat bagaimana awal mula dia jatuh cinta pada Haein. Si anak magang yang setiap hari selalu menyita perhatiannya karena sering menendang mesin fotocopy dengan tidak sabaran. Si anak magang yang ternyata merupakan seorang pewaris ketiga perusahaan tempatnya bekerja.

Orang-orang menganggap hubungannya dengan Haein semulus yang mereka lihat. Padahal tidak seperti itu. Banyak yang di korbankan wanita itu untuk bisa menikah dengannya termaksud dia dipaksa untuk menyerahkan semua aset yang dia miliki kepada ibunya agar Haein bisa menikah dengannya. Dan dia juga mengorbankan harga dirinya sebagai seorang pria untuk bisa hidup bersama Haein.

Hubungan dia dan Haein di masa lalu tidak sesederhana yang dilihat banyak orang. Ada begitu banyak air mata. Ada begitu banyak pertengkaran yang menguras emosi. Dia dan Haein saling melemparkan kebencian satu sama lain tanpa menyadari bahwa mereka melupakan janji bahwa mereka adalah satu bahtera yang sama. Mereka lupa dengan segala pengorbanan yang mereka lakukan dimasa lalu.

Terkadang hidup tidak semudah apa yang Hyunwoo kira. Dia pikir setelah menceraikan Haein, hidupnya akan baik-baik saja. Dia akan bebas dari segala tuntutan keluarga Hong. Tapi nyatanya dia nyaris tidak bisa bernapas ketika melihat sorot mata Haein yang memancarkan kebencian padanya saat itu. Siapa yang tidak akan membenci manusia tidak paling tau diri seperti dirinya? Yang meninggalkan wanita itu disaat dia sama sekali tidak berdaya?

Ada senyum getir yang terukir dikedua sudut bibirnya saat dia mengingat perlakuan buruknya pada Haein waktu itu. Wanita itu tidak pernah secara terang-terangan membencinya. Dia tau itu. Dia tahu seberapa besar Haein mencintainya. Wanita itu sangat memahaminya. Tapi sialnya sisi egois dan harga dirinya memaksanya untuk menutup mata dari semuanya.

Hyunwoo terdiam lama. Dia masih memandangi wajah istrinya dalam diam. Dia sadar cintanya juga tidak kalah besar dengan cinta wanita itu padanya. Saat Haein menolak untuk di operasi, dia benar-benar takut. Dia tidak siap dan tidak akan pernah siap jika dia harua kehilangan wanita itu. Dia tidak peduli dengan apapun yang akan terjadi setelah itu, yang dia inginkan hanyalah Haein tetap hidup. Tetap berada di sisinya. Dia hanya perlu melihat wanita itu berada didekatnya - agar dia bisa bernapas.

Tangannya kembali terulur, kali ini menyentuh pipi wanita itu yang masih tertidur. Hyunwoo tersenyum tipis. Dia tidak meminta apapun lagi saat ini, tapi yang dia inginkan hanyalah wanita yang masih betah ditatapnya ini masih akan terus bersamanya sampai dia tua. Dengan Haein dia belajar saling memiliki dan memaafkan. Dengan Haein dia merasakan luka yang begitu hebat tapi setelahnya tertawa lagi tanpa segan. Dengan Haein dia akan menulis sebuah bab bersama diantara setumpuk bab bab lain di hidup mereka dimasa yang akan datang. Dengan Haein dia belajar betapa rumitnya melewati perpisahan. Dengan Haein dia berjanji akan memberikan kebahagiaan yang diinginkan wanita itu tanpa tetapi.

Hyunwoo menyingkirkan tangannya saat Haein mulai bergerak gelisah diatas tempat tidur. Wanita itu membuka mata secara perlahan lalu sebuah senyuman menyambut paginya dengan indah. Bukannya bangun untuk siap-siap ke kantor, Haein justru bersingkut mendekat kearahnya dan memeluknya.

"Jam berapa sekarang?" Wanita itu bertanya dengan suaranya yang serak. Kepalanya sedikit sakit - mungkin karena beberapa minggu terakhir ini dia memaksakan dirinya untuk bekerja dan lembur sampai larut malam.

Queen Of Tears (Season 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang