Menurut Sekretaris Na, ada dua hal yang tidak bisa di prediksi - pertama faktor cuaca dan yang kedua suasana hati atasannya. Tapi bagi Hyunwoo ada empat hal yang sama sekali tidak bisa dia prediksi, Cuaca, masalah yang terjadi di Queens Grup, Suasana hati istrinya dan hormon kehamilan istrinya.
Pria itu tidak habis pikir bagaimana bisa Haein menolak untuk berangkat ke kantor bersamanya tadi pagi. "Sepertinya aku tidak bisa ke kantor bersamamu." Kata Haein saat wanita itu keluar dari kamar mandi dan menatapnya sambil menahan rasa mual yang dia rasakan.
"Wae??" Dia tentu saja mengajukan protes saat mendengar perkataan istrinya. Mereka tidak bertengkar. Haein bahkan masih memeluknya saat tidur semalam. Lalu kenapa pagi ini mendadak wanita itu menolak pergi bersamanya ke kantor? Keningnya mengerut saat Haein memintanya untuk tidak menghampirinya yang masih berdiri depan pintu kamar mandi.
"Apa aku melakukan kesalahan?" Hyunwoo kembali bertanya sambil menunjuk dirinya sendiri.
Haein menggelengkan kepala. "Aku tidak tau kenapa seperti ini tapi aku sering mual kalau kau berada didekatku." Dan lagi wanita itu kembali merasakan mual dan bahkan berlari kembali ke kamar mandi, meninggalkan Hyunwoo yang hanya bisa terdiam dengan ekspresi yang tidak bisa dia jelaskan. Dia tampak terkejut.
Apa perkataan Haein masuk akal? Sambil menghembuskan napas kesal, Hyunwoo berlalu meninggalkan kamar saat Haein kembali dari kamar mandi dan menyuruhnya untuk segera pergi dari kamar dan wanita itu akan di antar oleh sopirnya.
Sepanjang hari di kantor Haein benar-benar menghindarinya. Kalaupun mereka bertemu, Haein akan memintanya untuk berhenti di jarak yang sedikit jauh darinya. Dan mereka akan bicara seolah-olah mereka adalah musuh yang tidak bisa saling berdekatan. Atau mereka akan saling berkomunikasi lewat sambungan telepon atau mengirim pesan.
"Jadi kau tidak bisa hanya sekedar memegang tangannya?" Dihadapannya Yang Gi meledeknya habis-habisan. Pria itu menyesap bir dari kaleng dan menatapnya sambil tertawa geli.
"Apa yang bisa aku harapankan? Aku bahkan tidak bisa berdiri disampingnya." Hyunwoo mengeluh, dia membuka tutup kaleng bir nya dan meneguk minuman beralkohol itu. Dia mengernyit sesaat lalu menghela napas panjang.
Lagi-lagi Yang Gi tertawa. "Bukannya dulu lebih parah? Seharusnya kau sudah terbiasa kan?"
Hyunwoo menatap Yang Gi dengan kening berkerut. Membuat Yang Gi kembali menjelaskan setelah meneguk habis bir nya. "Kau lupa hubungan kalian di masa lalu? Bagaimana kalian saling menghindar satu sama lain? Melihatmu tidak langsung pulang kerumah seperti ini membuatku mengingat hubunganmu di masa lalu." Ujar Yang Gi lagi.
Mendengar perkataan Yang Hi membuat Hyunwoo meringis. Benar apa yang di katakan sahabatnya itu, hubungannya dengan Haein di masa lalu lebih parah dari ini. Dulu mereka tidur terpisah dan saling melukai. Seperti kata Yang Gi, seharusnya dia sudah terbiasa kan? Tapi saat ini dia benar-benar tersiksa. Tidak ada kata terbiasa yang ada dia ingin memeluk Haein. Menghibur wanita itu disaat masa sulit yang di alaminya karena kehamilan ini. Atau sekedar bertanya apa yang diinginkan Haein. Dia bahkan sama sekali tidak keberatan kalau Haein menginginkan sesuatu di tengah malam. Tapi demi Tuhan dia keberatan kalau Haein memintanya untuk menjauh selama dia hamil.
"Ayo pulang. Aku harus membeli susu untuk anakku." Yang Gi bangkit dari kursi yang mereka duduki, pria itu melempar kaleng bir kosong ke tempat sampah dan menatap Hyunwoo yang masih betah duduk di tempatnya. "Kau tidak ingin pulang?" Yang Gi bertanya lagi.
Hyunwoo mendesah. Dia melirik jam tangannya. Sudah pukul sebelas malam, seharusnya Haein sudah tidur. Dan alasannya kembali tidak pulang kerumah setelah pulang dari kantor adalah karena dia harus menuggu hingga Haein tertidur agar dia bisa tidur di samping istrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen Of Tears (Season 2)
RomanceSetelah berhasil melewati masa krisis pernikahan dimasa lalu, Baik Haein maupun Hyunwoo sepakat untuk memulai kembali hubungan pernikahan yang telah retak itu. Bukan kah lebih baik Memilih untuk kembali jatuh cinta setiap hari dan berdebat sepanjan...