12.

986 137 27
                                    




Mereka telah kembali ke haven dengan selamat. Sejak pengungkapan cintanya, Seokjin tidak pernah menolak sentuhan fisik yang jungkook berikan. Bahkan Seokjin juga mulai terbiasa untuk memberikan atau membalas sentuhan jungkook.

Pagi itu saat jungkook di kamar mandi tengah menyikat giginya, Seokjin ikut masuk ke dalam dan memeluk jungkook dari belakang. Ia memberikan kecupan ringan di sepanjang leher dan tulang selangka jungkook. Kedua tangannya masuk kedalam piyama tidur jungkook untuk mengusap perut jungkook yang masih rata.

“Bagaimana tidurmu?” Seokjin bertanya dengan lembut meskipun ekspresi datar itu tetap berada disana. Jungkook tidak masalah dengan itu karena begitulah Seokjin yang apa adanya, ia justru tersenyum dan mengusap tangan Seokjin di perutnya, “aku tidur sangat nyenyak setelah sekian lama”

Seokjin mengernyit “ada apa dengan yang sebelumnya?” Lalu jungkook berkumur sebelum menjawab seokjin. Seokjin bantu dengan mengambil handuk dan membersihkan mulut jungkook. “Yang sebelumnya aku selalu cemas dan gelisah. Tapi sekarang aku sudah baik baik saja karena kamu memelukku sangat erat”

Pengakuan jungkook membuat Seokjin merasakan perasaan sedih manusia. Dia tidak menyangka bahwa selama ini jungkook sangat tersiksa dengan memikirkan masa depan keluarga kecil mereka. “Maafkan aku” Mata merahnya meredup.

“Aku sudah memaafkanmu. Sudahlah tidak perlu membahas itu lagi” Jungkook berbalik tanpa melepas pelukan Seokjin dan ia menangkup wajah Seokjin dengan kedua tangannya, mengusap wajah itu dengan lembut supaya Seokjin bisa merasa lebih baik.

Mereka beradu tatap untuk beberapa waktu sampai Seokjin mengatakan “hari ini aku akan ke moonhaven untuk bertemu ayah. Aku akan mengatakan keputusanku dan setelah itu kita bisa hidup dengan tenang”

“Tapi bagaimana jika ayah mertua menentangnya? Dia tidak akan menyukai keputusanmu, sayang. Aku khawatir kamu akan mendapatkan hukuman yang berat”

“Aku bisa menerima semua hukuman dari ayahku tapi aku tidak bisa membiarkan mu menjadi Dhampire jalanan” Keseriusan Seokjin membuat jungkook bungkam di dadanya. “Baiklah, aku akan selalu bersamamu apapun yang terjadi nanti” Ia mengusakkan wajahnya di dada Seokjin dengan manja.

Setelah menyelesaikan serangkaian aktivitas pagi mereka, Seokjin dan jungkook keluar dari kamar bersama-sama. Mereka disambut oleh beberapa pelayan yang siap membantu jungkook selama seharian.

Seokjin pergi untuk menemani jungkook sarapan. Melakukan hal hal yang tidak pernah ia bahkan vampir manapun lakukan untuk pasangan mereka. Seokjin sudah jatuh untuk mencintai jungkook.

Selesai sarapan, seokjin mengenakan jubahnya untuk menutupi seluruh tubuhnya dari ujung kepala sampai ujung kaki agar terhindar dari Matahari. Ia bersiap untuk menuju moonhaven. “Aku tidak akan lama, jadi tetaplah di dalam”

Jungkook mengangguk kemudian menerima kecupan lembut di keningnya dari Seokjin. “Kemana teman-teman mu? Mereka tidak kelihatan disini” Sejak tadi jungkook tidak mendengar kebisingan dari sekelompok vampir yang biasanya jam segini sudah berada di sana.

“Mereka sedang ada tugas khusus ke wilayah manusia” mereka sambil berjalan menuju pintu depan castle.

“Tugas apa?”

Seokjin menghembuskan nafasnya “clan demon membuat keributan tadi malam. Mereka pergi untuk menyelesaikan masalah itu”

Jungkook masih tidak menemukan jawabannya hingga ia masih bingung “masalah apa? Kenapa teman teman mu yang menyelesaikannya?” Matanya membulat penuh keingintahuan, membuat jungkook terlihat menggemaskan secara bersamaan.

Seokjin membingkai wajahnya dan menatap teduh kedalam bola mata yang berwarna kuning cerah itu. “Ada yang namanya perjanjian antara manusia dan vampir yang mana tidak bisa dilanggar oleh manusia ataupun vampir. Jika salah satunya membuat kesalahan dari perjanjian yang sudah di tetapkan, maka kaum mereka harus menyelesaikannya atau akan ada kutukan yang menimpa seluruh kaum mereka. Kami tidak bisa mengharapkan Clan Demon akan menyelesaikan masalah mereka, maka dari itu namjoon dan yang lainnya pergi untuk tugas tersebut”

Mereka telah sampai di depan pintu castle dan sudah tersedia kendaraan yang akan membawa Seokjin. “Kemarin malam, clan demon menculik putra dari keturunan bangsawan. Namjoon dan yang lainnya sedang berdiskusi dan akan mengembalikan putra bangsawan itu secepat mungkin”

Jungkook mengangguk, sekarang ia mengerti bahwa para vampir tidak bisa sembarangan menculik manusia yang memiliki garis keturunan bangsawan demi menjaga urutan kepemimpinan manusia. Perjanjian ini sudah ada sejak berjuta-juta tahun yang lalu, perjanjian ini di buat untuk menjaga populasi manusia di bumi agar vampir tidak serakah dan terjaga keseimbangan keberadaan manusia dan juga vampir. Maklum saja jungkook tidak mengetahui dunia luar karena selama ini ia hidup di dalam castle yang tertutup rapat.

Seokjin mengecup kening jungkook lagi dan ia benar benar pergi setelah mengatakan bahwa jungkook harus berhati-hati di castle mereka. Jungkook menunggu sampai Seokjin tak kelihatan lagi baru setelah itu ia masuk ke dalam.

Sementara di antara semak belukar yang cukup jauh dari castle, ada 3 vampir yang tersenyum licik karena merasa puas. Pada akhirnya mereka berhasil membuat jungkook jauh dari manapun vampir yang selama ini berada di dalam castle itu.

Sudah lebih dari 2 bulan mereka terus mengintai di balik semak belukar untuk menunggu waktu yang tepat.

Menculik salah satu putra keturunan bangsawan termasuk dalam rencana mereka untuk mengusir lima vampir lain pergi jauh dari haven castle, bertepatan dengan Seokjin yang pergi ke moonhaven menjadikan rencana para demon semakin tampak sempurna. Mereka hanya tinggal menunggu jungkook sedikit lengah.

***

Jungkook yakin sekali Seokjin mengatakan bahwa dia tidak akan lama berada di tempat ayahnya, tapi sudah terhitung lebih dari lima jam Seokjin tak kunjung kembali. 

Semenjak hamil ini, jungkook sering mengidam hal yang berbeda setiap harinya. Hari ini ia mengidam ingin menginjak rumput di taman belakang. Meskipun ia tau Seokjin tidak akan mengizinkannya keluar dari castle tanpa di dampingi Seokjin tapi untuk menunggu Seokjin pulang sepertinya terlalu lama. 

Akhirnya jungkook memutuskan untuk keluar dari castle secara diam-diam tanpa sepengetahuan para pelayannya atau pengawal. Tidak ada yang boleh tau karena mereka pasti akan mengadukan jungkook pada Seokjin lalu ia akan di marahi karena telah melanggar peraturan Seokjin.

Dengan susah payah jungkook melewati lorong demi lorong dan terus berusaha menghindari para pelayan atau pengawal yang berlalu lalang. Hingga pada akhirnya ia berhasil sampai ke taman belakang castle berdekatan dengan kebun buah.

Seluruh hamparan taman itu adalah rumput, jungkook tersenyum senang dan segera melepas sepatunya. Kakinya yang telanjang menapak dengan bebas di atas rerumputan yang basah akibat terkena embun. Rasanya menyenangkan sesuai dengan yang jungkook idamkan. 

Langkah kakinya membawa jungkook semakin jauh dari castle, ia bergerak bebas seakan ada alunan musik yang mengiringi langkahnya. Ini yang jungkook inginkan, ia ingin merasa bebas dalam hidup nya. 

Jungkook memejamkan matanya untuk menikmati sejuknya wilayah haven. Namun saat ia melangkah sekali lagi, ia mendengar suara deham dari seseorang dibalik tembok castle nya. Jungkook membuka kedua matanya, ia melihat ke arah tembok castle itu terus menerus sampai kedua matanya menangkap 3 sosok vampir yang ia takuti seumur hidupnya. 

“K-kalian!” Jungkook menunjuk takut ke arah mereka, kedua kakinya dengan perlahan bergerak mundur. 

“Hai, kita bertemu lagi ternyata” Scoups tersenyum sangat menyeramkan bersama felix dan juga jhonny. Jungkook semakin gemetar, ia siap untuk berteriak namun demon itu terlalu cepat untuk menutup mulutnya. Jungkook memberontak namun lama kelamaan ia mulai merasa lemas dan kesadarannya mulai menghilang.




Tbc.

.

My Eyes | Jinkook ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang