20. Misi untuk Cinta Kai

49 2 0
                                    

👑👑👑

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

👑👑👑

Suho mengerutkan keningnya saat mendapati Josephine terus menatapnya yang tengah berpakaian lewat pantulan cermin. "Ada apa, Jo?"

"Bagogo?" panggil Josephine.

"Hm?" Suho memutar tubuhnya sehingga ia kini bertatapan langsung dengan sang istri. "Ada apa, Mi amor? Kau terlihat ingin mengatakan sesuatu."

Josephine memainkan ujung rambutnya yang berwarna cokelat. "Bolehkah aku keluar Mansion? Aku ingin bertemu Lady Windsor."

"Lady Windsor? Ah, maksudmu Archie? Istrinya Sehun?" tebak Suho.

"Iya," sahut Josephine.

"Tentu," balas Suho sembari mengenakan arloji. "Aku dengar kau dan Archie berteman baik."

"Hm, dia sangat baik. Dia dulu mengajariku cara bermain piano dan juga yang naik sepeda. Aku sudah menganggapnya seperti kakakku sendiri," jawab Josephine.

Suho mengangguk. Dirinya mengakui kalau Archie itu sangat baik dan juga sabar. "Baiklah, Agatha akan menemanimu."

"Tunggu sebentar, Agatha?" bingung Archie.

"Iya, Agatha." Suho mengenakan dasinya. "Dulu kau punya Celine yang menjadi pelayan pribadimu dan kini kau punya Agatha sebagai pengawal pribadimu."

"Baiklah." Josephine mengendikkan bahunya. "Kau tidak bertanya apa yang ingin aku lakukan bersama Lady Windsor?"

Suho menggeleng. "Aku tidak terlalu mengerti pembicaraan perempuan, jadi kalaupun aku bertanya dan kau menjawab, belum tentu aku paham."

Josephine tersenyum. Inilah yang ia suka dari Suho. Pria Kim itu tidak pernah menuntut apa-apa darinya. "Aku ingin membantu Kai."

"Apa?!" pekik Suho yang langsung menatap Josephine. "Membantu apa?"

"Menurutmu?" Josephine melipat kedua tangannya.

"Mengapa kau begitu peduli padanya?" tanya Suho.

"Memangnya kau tidak peduli?" Josephine mendelik. "Ck, dia itu sahabatmu. Apa kau tidak kasihan padanya?"

"Bukannya aku tidak peduli, Jo, tapi cinta Kai pada guru Sean itu memiliki konsekuensi yang sangat besar! Aku khawatir Sean akan merasa terganggu dengan hal itu," jelas Suho.

"Bukankah dia sudah menyetujuinya?" Josephine menghampiri Suho. "Ayolah, Bagogo, apa kau tidak kasihan pada Kai? Dan juga, aku yakin Kai bisa menjamin hidup gurunya Sean itu. Apa yang kalian khawatirkan?"

"Kai itu buaya kelebihan air, Jo! Itulah yang kami khawatirkan," balas Suho datar.

"Tinggal buang airnya, apa susahnya?!" sahut Josephine. "Lagipula menurut penelitian, buaya itu sebenarnya sangat setia! Jika betinanya mati, maka jantan tidak akan pernah mencari pasangan lagi! Dan juga, buaya dianggap sebagai simbol kesetian oleh beberapa orang. Maka dari itu ada roti buaya saat pernikahan."

That Crazy Lady is My Wife!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang