17. Orange Juice

62 5 0
                                    

👑👑👑

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

👑👑👑

"Jo, aku pergi ke hotel dulu. Jangan kemana-mana! Aku akan langsung pulang nanti."

Josephine menopang kepalanya menggunakan kepalan tangan kanannya. Mata indahnya memperhatikan Suho yang sedang bersiap untuk ke hotel. "Kau berisik sekali."

Suho melirik Josephine, kemudian menghampirinya dan berdiri didepan gadis itu. "Aku berisik ada alasannya, Jo. Kau istriku dan kau adalah tanggungjawabku. Apa salah kalau aku khawatir akan kondisimu, hm?"

"Tapi kau terlalu berlebihan," gumam Josephine. "Lagipula, aku bosan hanya diam di Mansion. Para pelayan sibuk dengan pekerjaan mereka dan kau bekerja. Aku tidak punya teman disini!"

"Kau bisa jalan-jalan, Jo. Bukankah aku memberikanmu kartu?" usul Suho. "Oh, apa kau mau ikut aku ke hotel?"

Josephine menatap Suho datar. "Tidak, terima kasih. Lebih baik aku kebosanan daripada harus ke hotelmu. Dengar, aku tidak mau ribut lagi denganmu seperti dua hari yang lalu. Ingat! Aku masih marah padamu."

"Jangan begitu, Jo. Iya-iya, aku minta maaf. Aku tidak akan begitu lagi." Suho menggenggam tangan Josephine, lalu mengelus. "Baiklah, aku pergi dulu. Kamu hati-hati di Mansion. Kalau ada apa-apa, segera hubungi aku, oke?"

"Hm, oke," balas Josephine yang kemudian mematung karena Suho baru saja mencium pucuk kepalanya.

"Sampai bertemu nanti malam," ucap Suho seraya mengelus pipi Josephine, lalu pergi meninggalkan istrinya yang masih terdiam menatap punggungnya yang menghilang dibalik pintu kamar.

👑👑👑

Perhatian Suho yang sedang menatap layar laptop teralihkan saat mendengar pintu ruangannya diketuk dan tak berselang lama, sosok Reynold muncul.

"Maaf mengganggu, Tuan," ucap Reynold seraya membungkuk.

"Ada apa?" tanya Suho sembari melepas kacamata yang bertengger di hidungnya.

"Tuan Hudson ingin bertemu dengan Anda," jawab Reynold.

"Ledger?" Suho mengerutkan keningnya. "Suruh dia masuk."

Reynold mengangguk, lalu pamit undur diri. Tak berselang lama, seorang pria setengah baya muncul dan menunduk hormat pada Suho.

"Tuan Muda Kim," sapa Ledger.

"Ada apa?" tanya Suho basa-basi, padahal ia tahu alasan mengapa pria setengah baya itu mendatanginya.

"Nyonya Besar Kim ingin bertemu dengan Anda," ujar Ledger.

Suho menghela napas, kemudian menyandarkan tubuhnya ke bangku kebesarannya. "Apa yang ingin Ibu bicarakan? Bukankah sekarang aku sudah menikah?"

"Benar, Tuan Muda. Namun apa Anda ingat tujuan Anda menikah?" ucap Ledger yang berhasil membuat Suho menahan napasnya sejenak.

That Crazy Lady is My Wife!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang