Prolog

94 8 0
                                    

👑👑👑

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

👑👑👑

"Nyonya Besar Kim meminta Anda untuk datang ke kediaman keluarga Kim."

Suho yang sedang fokus pada layar laptopnya segera mendongak dengan kening yang berkerut. "Ada apa Ibu memintaku pulang?"

"Nyonya Besar Kim tidak mengatakan alasan apapun pada saya, Tuan Muda. Beliau hanya mengatakan kalau ini sangat penting, demi keberlanjutan hidup keluarga Kim."

Suho menghela napas. "Aku akan pulang setelah menyelesaikan pekerjaanku."

"Segera, Tuan Muda, atau Nyonya Besar akan membakar lukisan yang baru Anda beli," ucap Ledger, orang kepercayaan keluaraga Kim, membuat Suho meneguk ludahnya kasar.

"Baiklah!" Suho menutup laptopnya, kemudian bangkit dari duduknya. Dirinya pun pergi, diikuti oleh Ledger.

👑👑👑

"Kamu ini sudah berkepala tiga, Junmyeon. Sampai kapan kau akan terus melajang? Apa sampai Ibumu yang sudah tua ini meninggal? Iya, begitu? Tega sekali kamu!"

Suho memijat keningnya melihat sang Ibu mondar-mandir didepannya sembari mengomel perkara dirinya belum menikah diusia 30 tengah.

"Jangan bilang kamu pelangi?!" Nyonya Kim menatap tajam Suho.

Suho yang mendengar itu tersentak dan segera memperbaiki posisi duduknya. "Ibu ngomong apa sih? Aku normal, Bu. Buktinya aku kemarin beli tiket konsernya Taylor Swift."

"Ck, siapa tahu kamu melakukan itu untuk menutupi ke-pelangian-mu." Nyonya Kim duduk di sofa yang berseberangan dengan Suho. "Apa kamu bermasalah?"

"Ibu!" Suho memgambil bantal sofa, lalu meletakkannya dipangkuannya dan merapatkan kakinya. "I'm normal, Bu. Completely normal!"

"Kalau normal kok belum punya anak? Setidaknya kenalin ke Ibu dulu dong calonnya!" Nyonya Kim melipat kedua tangannya didepan dada.

Suho menghela napas. "Aku belum siap, Bu. Aku masih mau menikmati masa lajang aku."

"Tapi sampai kapan, Junmyeon? Teman-teman Ibu sudah memiliki cucu, bahkan sahabatmu Sehun itu sudah mau punya anak dua. Kamu satu pun belum ada," tanya Nyonya Kim.

Suho pindah posisi duduk menjadi disamping Nyonya Kim. Tangan besarnya pun menggenggam tangan Nyonya Kim yang sudah berkeriput. "Aku janji akan memberikan Ibu cucu."

"Benarkah?" Nyonya Kim menatap Suho yang dibalas anggukan dari putranya itu. "Kapan?"

"Setelah aku mendapatkan lukisan yang aku mau untuk memperindah Mansionku."

"ANAK INI!!!"

Suho segera lari keluar kediaman keluarga Kim saat Nyonya Kim sudah melepas sendalnya dan bersiap untuk menimpuknya. Meski sudah berumur, namun kekuatan Nyonya Kim tidak boleh dianggap remeh.

"KALAU TAHUN INI KAMU BELUM MEMILIKI ANAK, JANGAN HARAP KAMU MELIHAT LUKISAN KARYA DONATELLO LAGI DI MANSIONMU!!"

Tbc.

👑👑👑

Note :

Diharapkan untuk membaca cerita 'My Lovely Wife' terlebih dahulu supaya paham beberapa masalah di cerita ini, oke? 😉

Diharapkan untuk membaca cerita 'My Lovely Wife' terlebih dahulu supaya paham beberapa masalah di cerita ini, oke? 😉

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
That Crazy Lady is My Wife!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang