2. Berbaikan

911 114 38
                                    

jangan lupa vote dan follow aku


Hari ini, setelah lama menimbang-nimbang, Haein mengambil keputusan yang sedikit mengubah segalanya. Dia merasa lelah hidup dalam jarak yang dingin dengan suaminya. Dengan langkah yang agak ragu, dia menghampiri Hyunwoo yang sedang duduk di meja, matanya tertuju pada layar laptop. Bisa Haein lihat yang dicari suaminya, lowongan pekerjaan. Lidahnya seketika kelu.

"Baek Hyunwoo," panggilnya pelan.

Hyunwoo menoleh dengan sedikit terkejut. Biasanya, Haein hanya bicara jika ada hal-hal penting atau keperluan mendesak. Ada canggung yang tergantung di udara, keheningan yang membentang di antara mereka sebelum Haein melanjutkan.

"Aku... ingin mendaki gunung," katanya, nadanya berusaha tegas tapi terselip rasa canggung yang sulit disembunyikan.

Hyunwoo terdiam, sedikit bingung. Ia tak pernah menyangka Haein yang biasanya angkuh dan tidak pernah tertarik pada hal-hal sederhana seperti itu tiba-tiba ingin ikut bersamanya. Ia menatap Haein sejenak, memastikan bahwa istrinya benar-benar serius.

"Kau mau... ikut?" Hyunwoo akhirnya bertanya, ragu-ragu.

"Iya. Aku tahu... mungkin selama ini aku tidak pernah benar-benar mendukungmu. Tapi aku ingin memperbaiki itu," jawab Haein pelan, mencoba menyusun kata-kata yang selama ini sulit ia katakan.

Atmosfer di antara mereka masih terasa dingin, tapi ada sesuatu yang berubah---sesuatu yang halus namun nyata. Hyunwoo, yang biasanya lebih pendiam dan menerima keadaan, merasa ada sedikit kehangatan yang mulai tumbuh di antara mereka. Dia menatap Haein lebih dalam, mencoba memahami apa yang terjadi di balik perubahan ini.

"Baiklah," jawab Hyunwoo dengan senyum kecil yang menggantung di bibirnya. "Kalau kau benar-benar mau, kita bisa mendaki bersama."

Haein hanya mengangguk, merasa lega meski sedikit canggung. Ini adalah langkah pertamanya untuk memperbaiki hubungan yang dingin di antara mereka.

Beberapa hari kemudian, mereka akhirnya berangkat mendaki gunung bersama dua teman Hyunwoo yang kerap menjadi pelawak kelompok itu—seorang pria dan seorang wanita bertubuh gempal. Saat perjalanan dimulai, Haein merasa sedikit kaku. Dia bukanlah tipe yang terbiasa dengan alam bebas atau aktivitas fisik, apalagi mendaki gunung. Tetapi di sinilah dia sekarang, dengan rambutnya dikuncir dan kemeja yang diikat di pinggang, mencoba menyesuaikan diri dengan dunia suaminya yang sederhana.

Hyunwoo, yang berjalan di sampingnya, merasa ada ketegangan di awal perjalanan ini. Meskipun Haein sudah menunjukkan niat baik untuk mendekatkan diri, suasana di antara mereka masih dipenuhi kecanggungan. Mereka hanya saling menukar pandang sesekali tanpa bicara, seakan tak tahu harus memulai dari mana.

Namun, di tengah perjalanan, suasana berubah ketika salah satu teman Hyunwoo, pria yang bertubuh gempal, tiba-tiba terpeleset.

BRUK!

Pria itu jatuh terduduk di tanah. Haein dan Hyunwoo terkejut dan menoleh, sementara teman wanitanya langsung tertawa keras.

"Hahaha! Sudah aku bilang, kau terlalu banyak makan tteokbokki! Gunung ini tidak kuat menahan beratmu!" canda Sooji sambil terpingkal-pingkal.

Pria itu menggerutu sambil berusaha bangkit, "Ini gara-gara tanahnya licin, bukan berat badanku!" protesnya, mencoba membela diri.

"Hmm, iya, iya. Coba saja kau jatuh lagi, mungkin gunung ini akan longsor," ejek Sooji tanpa ampun, membuat Hyunwoo dan Haein tak bisa menahan tawa.

Tawa itu pecah begitu saja, dan tiba-tiba saja kecanggungan di antara Haein dan Hyunwoo mulai mencair. Haein, yang biasanya menjaga jarak, mulai merasa lebih nyaman. Dia tertawa bersama suaminya, merasakan betapa sederhana dan hangatnya momen ini. Tanpa sadar, dia meraih tangan Hyunwoo dan menggenggamnya erat, seolah ingin memastikan bahwa mereka akan terus bersama melewati segala hal.

⏳Queen of Missqueen | Soohyun JiwonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang